Bank Indonesia Sebut Ada 4 Tantangan Sektor Keuangan dan Ekonomi Imbas Pandemi
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan, terdapat 4 tantangan yang dihadapi oleh sektor keuangan dan ekonomi di Indonesia dalam menghadapi perubahan karena pandemi covid-19. Pertama resilience (pertahanan). Kedua, digitalisasi. Ketiga, inklusi. Keempat keuangan dan ekonomi yang berkelanjutan.
"Empat tantangan berikut yang kita hadapi," kata Perry dalam acara 15th Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) International Conference and Call for Papers 2021, Kamis (2/9).
Perry menjelaskan terkait tantangan pertama yaitu ketahanan atau resilience. Alasan Indonesia memerlukan ketahanan yaitu karena sebelum pandemi covid-19 globalisasi berjalan baik, namun setelah pandemi diperlukan strategi untuk menghadapi pandemi seperti mengeluarkan berbagai kebijakan baik fiskal maupun moneter.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
"Karena sangat tergantung pada bagaimana negara bertahan dengan mengeluarkan program vaksinasi, melalui stimulus fiskal dan moneter. Jadi kita perlu pulih, tetapi untuk mencapai itu kita perlu menjadi lebih kuat melalui kebijakan," ujarnya.
Tantangan kedua yaitu digitalisasi. Menurutnya, digitalisasi dituntut untuk tumbuh pesat dengan adanya pandemi covid-19. Di mana, selama pandemi aktivitas masyarakat dibatasi sehingga digitalisasi menjadi game charger.
"Kita telah 18 bulan ada pandemi, mobilitas terbatas, kita tidak bisa pergi ke grosir. Kita tidak bisa pergi ke bank sehingga banyak kebutuhan untuk transaksi ekonomi dan keuangan. Dan digitalisasi sebagai sistem pembayaran menjadi game changer," jelasnya.
Selanjutnya
Selanjutnya tantangan ketiga terkait inklusi. Perry mengatakan bahwa inklusi perlu untuk dilakukan untuk mendorong dan membantu pemulihan ekonomi dampak pandemi. Tantangan keempat soal keuangan dan ekonomi yang berkelanjutan atau green economic.
Perry sadar meskipun pandemi covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia dan dunia. Namun terdapat sisi positifnya, yaitu lingkungan menjadi bersih, misalnya polusi udara berkurang. Dengan demikian pandemi menyiratkan agar kita membangun ekonomi yang berkelanjutan.
"Saya sadar, ketika melihat langit berwarna biru. Pesan dari pandemi adalah kita perlu menghijaukan keuangan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk kita, inklusi, kemiskinan (poverty) dan untuk masa depan," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.
Baca SelengkapnyaAda empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaAnalis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaArea asesmen mencakup aspek stabilitas sistem keuangan dengan fokus pada kerentanan.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBicara Tantangan Global, Anies Baswedan Selipkan Doa: Indonesia Mendunia Kita Amin-kan
Baca Selengkapnya