Bank Indonesia sebut Rupiah mulai masuk tren penguatan, ini faktor pendorongnya
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memastikan nilai tukar Rupiah akan stabil dalam beberapa waktu ke depan. Bank sentral melihat perkembangan nilai tukar Rupiah dalam beberapa waktu ke depan stabil bahkan ada kecenderungan apresiasi atau menguat terhadap Dolar AS.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan kondisi tersebut didorong oleh beberapa faktor yang berhasil mendukung penguatan Rupiah. "Stabilnya nilai tukar itu pertama, bahwa risiko di pasar keuangan global itu mereda baik yang terkait ketegangan perang dagang antara Amerika dan China maupun pasar keuangan," kata Perry di kompleks gedung BI, Jakarta, Jumat (22/9).
Dia mengungkapkan, saat ini investor global sudah melihat bahwa kondisi perang dagang akan berdampak buruk pada ekonomi AS. Oleh sebab itu, mereka mulai menarik investasi mereka dari negeri Paman Sam dan mulai menanamkannya kembali ke negara-negara berkembang. "Perang dagang ini tak baik untuk ekonomi AS sehingga mereka lihat mulai menginvestasikan ke berbagai negara emerging market," ujarnya.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa BI mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana Soeharto stabilkan nilai tukar rupiah? Soeharto kemudian tampil menggantikan Soekarno sebagai presiden. Dia mampu menstabilkan perekonomian dengan memangkas angka inflasi dari 635 persen di tahun 1965 menjadi 9,90 persen di tahun 1969. Soeharto menerapkan sistem kerja pembangunan nasional dengan istilah “Repelita“ yaitu rencana pembangunan lima tahun. Ini dibuat agar fokus kerja pemerintah lebih terarah di berbagai sektor.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
Indonesia menjadi salah satu negara yang kembali mendapat suntikan investasi. "Arus modal asing masuk ke Indonesia sebelum krisis Turki sudah masuk."
Faktor kedua, lanjutnya, adalah kepercayaan investor dalam negeri maupun global juga sudah kembali seiring kebijakan-kebijakan yang sudah diambil BI selaku otoritas moneter. "Confident investor domestik maupun global terhadap langkah kebijakan BI cukup kuat kalau ke investor besar Singapura, London, New York mereka confident ke ekonomi itu kuat, kebijakan moneter preemtive pendalaman pasar valas yang dilakukan, langkah konkrit pemerintah untuk turunkan CAD ini kredibel."
Dia menjelaskan, Indonesia dipandang memiliki prospek yang baik dan dibedakan dengan sejumlah negara emerging market. Perry pun memberi apresiasi pada pemerintah. "Dalam kesempatan ini terima kasih ke pemerintah."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai tukar Rupiah memang masih melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaPenguatan nilai tukar rupiah didorong oleh dampak positif respons kebijakan moneter Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaPerry menegaskan, dari hari ke hari, kinerja nilai tukar Rupiah bergerak sangat dinamis. Pihaknya optimis bahwa Rupiah tetap stabil dan akan cenderung menguat.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaShinta menilai mebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnya