Bank Mandiri kaji buka cabang di 3 negara Asia Tenggara

Merdeka.com - Bank Mandiri membuka peluang untuk membuka cabang di Laos, Vietnam, dan Myanmar. Mengingat, sejumlah perusahaan Indonesia telah beroperasi di tiga negara tersebut.

Untuk itu, bank pemilik aset terbesar di Tanah Air itu tengah mengkaji regulasi berlaku dan potensi pasar lokal di sana.

"Kita mau memonitor banyak faktor, bagaimana kebijakan moneter disana" kata Direktur Treasury, Financial Institusion, dan Special Asset Management Bank Mandiri Royke Tumilaar, di Jakarta, Rabu (27/8).

Menurut Royke, pihaknya bakal mengurungkan niat membuka cabang jika menguras modal besar. Bank Mandiri lebih baik memilih menggunakan modal besar itu untuk mengembangkan bisnis di Tanah Air.

"Kalau pilihan bagus maka yang potensial itu trading financial dan funding, karena tiga negara ini, myanmar, vietnam dan laos itu banyak perusahaan-perusahaan Indonesia, ada yang buka pabrik semen," jelas dia.

Sejauh ini, Bank Mandiri sudah membuka cabang luar negeri di Singapura, Hongkong, Tiongkok, Cayman Island, dan, Timor Leste. Itu diluar dua anak usaha di London dan Malaysia.

Pada semester I tahun ini, bisnis kantor luar negeri di lima negara tumbuh baik. Tercatat, total aset USD 3,075 miliar, volume kredit USD 1,182 miliar, volume Dana Pihak Ketiga (DPK) USD 540,426 juta. Kemudian, volume trade finance USD 1,270 miliar, fee based income USD 7,094 juta, dan operating profit USD 19,302 juta.

"Kita dalam menjaga cabang di luar negeri itu banyak tantangan dilihat dari kondisi negara masing-masing. Intinya, kita buka cabang tergantung nasabah, tapi berbondong bondong ke Asia," jelas dia. (mdk/yud)