Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Bumi Resources Minerals

BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Bumi Resources Minerals Peluncuran IDX30. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi perdagangan efek PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) di seluruh pasar sejak sesi pertama perdagangan, Selasa (2/4).

Mengutip keterbukaan informasi, BEI suspensi saham BRMS merujuk pada surat PT Bumi Resources Minerals Tbk Nomor 012/BRM-Corsec/III/19 tanggal 26 Maret 2019, perihal laporan keuangan tahunan PT Bumi Resources Minerals Tbk per 31 Desember 2018, BEI menemukan perseroan tidak membukukan pendapatan usaha sejak 1 Oktober 2018 hingga 31 Desember 2018.

Oleh karena itu, BEI memutuskan menghentikan sementara perdagangan efek PT Bumi Resources Minerals Tbk di seluruh pasar sejak sesi I perdagangan Selasa 2 April 2019 hingga pengumuman bursa lebih lanjut.

Orang lain juga bertanya?

"Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk," tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan I BEI, Adi Pratomo Aryanto.

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (2/4/2019), IHSG menguat 23,45 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.476,06. Indeks saham LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 1.019,70. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 185 saham menguat. Sedangkan 206 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG dan 140 saham diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.490,07 dan terendah 6.454,98.

Total frekuensi perdagangan saham 390.504 kali dengan volume perdagangan 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 89,40 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.220.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,64 persen, sektor saham industri dasar susut 0,21 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,13 persen.

Sementara itu, sektor saham pertanian menguat 2,2 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri mendaki 2,07 persen dan sektor saham manufaktur menguat 0,57 persen.

Saham-saham catatkan penguatan terbesar antara lain saham CSIS naik 23,28 persen ke posisi Rp 143 per saham, saham TRIS melonjak 20,72 persen ke posisi Rp 268 per saham, dan saham BRAM mendaki 20 persen ke posisi Rp 9.300 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham BLTA tergelincir 34,52 persen ke posisi Rp 55 per saham, saham MFMI merosot 14,75 persen ke posisi Rp 520 per saham, dan saham ETWA terpangkas 10,71 persen ke posisi Rp 75 per saham.

Bursa saham Asia pun kompak menguat kecuali indeks saham Jepang Nikkei turun 0,02 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,21 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,41 persen, indeks saham Thailand naik 0,54 persen.

Sementara itu, indeks saham Shanghai menguat 0,20 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,95 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,45 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai, penguatan IHSG didorong tingkat inflasi di Indonesia masih cenderung stabil. Demikian juga fundamental makroekonomi. “Meredanya sentimen perang dagang dan membaiknya kinerja PMI manufaktur secara global,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cemari Lingkungan dengan Sianida, Izin Usaha Perusahaan Tambang di Aceh Ditutup
Cemari Lingkungan dengan Sianida, Izin Usaha Perusahaan Tambang di Aceh Ditutup

Izin sudah dicabut sejak 12 September 2023 karena perusahaan tersebut melakukan pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Direktur Keuangan Blak-blakan PT Timah Rugi Miliaran Usai Kerja Sama 5 Smelter, Salah Satunya Perusahaan Harvey Moeis
Direktur Keuangan Blak-blakan PT Timah Rugi Miliaran Usai Kerja Sama 5 Smelter, Salah Satunya Perusahaan Harvey Moeis

PT Timah pertama kali teken kerja sama dengan lima smelter swasta pada tahun 2018 hingga 2020.

Baca Selengkapnya
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar
Tak Jual Timah ke Luar Negeri, Kinerja Ekspor Bangka Belitung Anjlok hingga Rp175,36 Miliar

Kinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.

Baca Selengkapnya
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton

Kenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .

Baca Selengkapnya
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023
Harvey Moeis Terseret Korupsi Rugikan Negara Rp271 Triliun, Bos PT Timah Ungkap Rugi Rp450 Miliar di 2023

Perusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.

Baca Selengkapnya
PHE Batal IPO, Begini Penjelasan Pertamina
PHE Batal IPO, Begini Penjelasan Pertamina

PHE Batal IPO karena dinamika kondisi pasar modal dunia dan Asia Tenggara yang masih fluktuatif.

Baca Selengkapnya
Kantongi Laba Rp59 Miliar, Perusahaan Multifinance Ini Pilih Tak Bagi Dividen
Kantongi Laba Rp59 Miliar, Perusahaan Multifinance Ini Pilih Tak Bagi Dividen

Sementara dari sisi aset, perusahaan multifinance ini mencatat pada periode 2023 terjadi peningkatan 12,48 persen menjadi Rp1,80 triliun.

Baca Selengkapnya
Cabut 2.051 IUP, Bahlil Bongkar Trik 'Nakal' Pengusaha Tambang
Cabut 2.051 IUP, Bahlil Bongkar Trik 'Nakal' Pengusaha Tambang

Menteri Bahlil cabut 2.051 Izin Usaha Tambang (IUP) dan bongkar trik nakal pengusaha tambang.

Baca Selengkapnya
PTDI Cicil Gaji Karyawan, Erick Thohir Pastikan Tak Ada Potongan
PTDI Cicil Gaji Karyawan, Erick Thohir Pastikan Tak Ada Potongan

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menunggak pembayaran gaji karyawan.

Baca Selengkapnya
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Laba Astra Turun 9 Persen di Semester 1-2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Astra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini, OJK Sampai Cabut Izin Usaha Investree
Gara-Gara Ini, OJK Sampai Cabut Izin Usaha Investree

Pencabutan izin usaha ini sebagai bentuk komitmen OJK untuk mengembangkan dan menguatkan industri jasa keuangan yang sehat.

Baca Selengkapnya
OJK Cabut izin Usaha PT BPR Sembilan Mutiara, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
OJK Cabut izin Usaha PT BPR Sembilan Mutiara, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?

OJK Cabut izin Usaha PT BPR Sembilan Mutiara, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?

Baca Selengkapnya