Belum tutup tahun, Grab klaim kuasai pasar transportasi online
Merdeka.com - Grab mengklaim telah menguasai 50 persen pasar transportasi online di Jakarta lebih cepat dari perkiraan. Ini dinilai berkat pelayanan lebih yang diberikan perusahaan penyedia aplikasi pemesanan transportasi tersebut.
"Kami targetnya adalah menambah pertumbuhan, indikatornya adalah market share. Kami dari awal sudah jelas menargetkan market share 50 persen pelayanan aplikasi online transporting people. Belum sampai akhir tahun kami sudah mencapai target tersebut," kata Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Jakarta, Jumat (3/6).
Ridzki mengakui, masyarakat Jakarta masih mengkhawatirkan sejumlah hal negatif dari jasa pemesanan transportasi online. Seperti tarif ditetapkan sepihak dan lamanya waktu tunggu.
-
Bagaimana Gojek mengintegrasikan layanannya? GoTransit memungkinkan masyarakat untuk memesan GoRide (ojek online) untuk menuju atau melanjutkan perjalanan dari stasiun, serta membeli tiket Commuter Line dalam satu proses transaksi.
-
Kenapa Gojek mendapat penghargaan? Penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Bagaimana ojek berkembang? Awal mula alat mengojek memang berupa sepeda. Dikutip dari tulisan W.J.S. Poerwadarminta di Kompas, 22 September 1979, ‘Ojek adalah sepeda yang ditaksikan’.
-
Kenapa Gojek menyediakan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan.
-
Kapan ojek pertama kali muncul? Ojek sendiri pada mulanya berkembang di pedesaan Jawa Tengah pada tahun 1969.
Namun, dia kembali mengklaim bahwa Grab telah memberi dampak positif kepada para mitra pengemudi dan penumpang di Jakarta. Klaim itu didasarkan pada studi dampak sosial dilakukan oleh tim dari sekolah bisnis Universitas Cambridge.
"Kami punya istilah outserving our customer, memberikan layanan yang lebih baik dari yang diminta. Ini tentunya butuh kerja keras dari kami juga," katanya.
"Ini butuh konsistensi untuk layanan bukan hanya dari segi online-nya bahwa quality dari aplikasinya respon cepat, tapi juga offlinenya layanan dari mitra kami, standar dan tentunya aftersales service kami."
Grab mulai beroperasi di Indonesia pada Juni 2012. Awalnya hanya fokus pada pemesanan taksi meluas ke mobil pribadi dan ojek.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grab Indonesia pun menjadi salah satu perusahaan yang pertama yang mengikuti program yang diselenggarakan KPPU.
Baca SelengkapnyaDana abadi tersebut akan disalurkan oleh Benih Baik melalui berbagai program sampai akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaGojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaGrab mengklaim telah berhasil mengurangi 26.000 ton emisi karbon, setara dengan penghematan lebih dari 11 juta liter BBM.
Baca SelengkapnyaRute-rute mudik Lebaran yang paling banyak diminati masih tujuan Pasar Turi dan Gubeng (Surabaya), Yogyakarta, Bandung serta Semarang.
Baca SelengkapnyaASDP mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp2,560 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaPelni menargetkan mampu mengangkut hingga 5,5 juta orang pada akhir tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenambahan 1.000 mobil listrik ini akan terealisasi sepenuhnya di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan mitra ojol, Grab Indonesia akan memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja yang mempunyai hubungan kerja konvensional dalam bentuk PKWT.
Baca SelengkapnyaMenghadirkan jutaan produk kecantikan dan perawatan tubuh, mulai dari brand lokal hingga brand internasional.
Baca SelengkapnyaPT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan LRT Jabodebek dapat melayani sebanyak 69.000 penumpang per harinya pada 2024.
Baca Selengkapnya