Besi kasar dan nikel Indonesia siap kuasai Brasil, Turki, India
Merdeka.com - Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor, PT Indeoffero mendapat aliran kredit dari PT Indonesia Eximbank. Pinjaman dana segar itu bakal digunakan untuk membangun smelter yang akan memproduksi Pig Iron atau besi kasar.
Direktur Pengembangan Indoffero Jonatan Handoyo mengatakan, smelter miliknya bisa memproduksi satu juta ton Pig Iron atau besi kasar per tahun. Pabrik smelter dibangun untuk memenuhi tuntutan pemerintah yang mewajibkan ekspor dalam bentuk jadi bukan lagi bahan mentah.
"Kita per tahun mampu memproduksi pig iron 1 juta ton. Hasil olahan kita ekspor ke berbagai negara," ujar Handoyo di pabriknya di Cilegon, Banten, seperti dikutip Minggu (20/10).
-
Dimana Sulawesi Selatan ekspor produknya? Dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Sulsel, ekspor ini juga dalam rangka 354 Tahun Sulsel dengan tema “Sulsel Andalan Indonesia“ di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Minggu (6/8).
-
Apa komoditas utama Sulawesi Selatan? Lima komoditas utama Sulawesi Selatan yang diekspor periode Januari-juni 2023 meliputi; Nikel, Rumput Laut, Carragenan, Udang Segar dan Biji Kakao dan sebagian besar di ekspor ke Jepang, China, Malaysia, Amerika serikat dan Vietnam.
-
Kapan Sulawesi Selatan ekspor produknya? Dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Sulsel, ekspor ini juga dalam rangka 354 Tahun Sulsel dengan tema “Sulsel Andalan Indonesia“ di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Minggu (6/8).
-
Apa komoditas utama di Banten? Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
-
Bagaimana Indonesia jadi produsen nikel terbesar? Indonesia menjadi produsen nikel terbesar setelah Filipina membuat kebijakan ketat penambangan.
-
Apa komoditas utama di Maluku Utara? Sekda Halmahera Utara Erasmus J. Papilaya menyebutkan bahwa pala merupakan komoditas unggul di daerahnya, salah satunya adalah pala Dukono yang ukurannya lebih besar dibandingkan pala jenis lainnya.
Selain memproduksi pig iron, pihaknya juga memproduksi Nikel Pig Iron sebanyak 250.000 ton per tahun. Semua bahan baku berasal dari Sulawesi. Pembuatan nikel ini dengan mencampur tanah lihat dengan kapur kemudian dikelola dengan teknologi dan dibakar sehingga menghasilkan nikel.
"Pig Iron yang dihasilkan diekspor ke Brasil, Taiwan, Jepang Turki, India, Korea Selatan dan China. Ekspor terbesar ke Taiwan. Dengan penjualan hampir USD 80 juta untuk pig iron," katanya.
Untuk komposisi penjualan, ekspor ke Taiwan mencapai 125 ribu ton per tahun. Jumlah ekspor ini belum mencukupi kebutuhan Taiwan secara keseluruhan. Menurut Handoyo total ekspor ke Taiwan saat ini baru mencukupi 60 persen dari permintaan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaAktivitas perdagangna besi di tempat itu sudah ramai sejak abad ke-14
Baca SelengkapnyaKomoditas nikel dan timah kini masuk ekosistem Simbara agar pendapatan negara meningkat pesat.
Baca SelengkapnyaPelemahan harga nikel di pasaran global justru jadi peluang untuk pemasukan investasi lebih kuat bagi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerusahaan telah mengekspor baja lapis sebagai bahan baku produk baja ringan struktural dan genteng metal untuk pembangunan rumah di Australia.
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi ini merupakan kebijakan strategis jangka panjang yang pemerintah Indonesia telah lakukan.
Baca SelengkapnyaGubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman melepas ekspor produk Andalan Sulsel senilai Rp1,43 triliun ke pasar global.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaTotal produksi anoda baterai litium di Indonesia akan mencapai 160 ribu ton per tahun.
Baca SelengkapnyaIndonesia tercatat memiliki 6,2 juta pengguna kendaraan listrik roda dua dan 1 juta pengguna kendaraan listrik roda empat, menambah keunggulan kompetitif.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca Selengkapnya