BI pastikan pelemahan Rupiah tidak pengaruhi stabilitas sistem keuangan
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terus mengalami pelemahan dalam beberapa waktu terakhir. Nilai tukar Rupiah terhadap USD bahkan hampir menyentuh angka Rp 14.000. Angka ini semakin jauh apabila dibandingkan dengan angka yang ditetapkan oleh pemerintah dalam APBN 2018 sebesar Rp 13.400 per USD.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto mengatakan, pelemahan Rupiah terhadap USD tidak mempengaruhi stabilitas sistem keuangan. Sebab, jika diamati pelemahan Rupiah masih memiliki persentase cukup kecil.
"Kalau kami melihat dari Rp 13.800 ke Rp 14.000 itu hanya Rp 200. Kesannya besar tapi dari sisi persentasi itu kecil," ujar Erwin di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (26/4).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa Redenominasi Rupiah belum diterapkan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Kenapa kinerja intermediasi perbankan tetap baik? Kinerja intermediasi terjaga baik dengan kredit tumbuh 12,36% yoy atau sebesar Rp 7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09% yoy dan Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar 11,68% yoy.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
Erwin melanjutkan, hal lain yang membuat Rupiah masih tergolong aman adalah Return on Asset (RoA) perbankan nasional masih berada di level tertinggi di negara kawasan. Begitu pula dari sisi CAR (Capital Adequacy Ratio) atau rasio kecukupan modal yang masih tercatat sekitar 23 persen.
"Kalau ini dilihat apakah akan pengaruhi stabilitas sistem keuangan, RoA bank itu termasuk yang terbesar dan tertinggi di kawasan. Begitu juga bila dilihat dari CAR, tinggi sekali di kisaran 22-23 persen. Dengan niatan pengaruh itu, menurut kami ini tidak akan memberikan pengaruh ke stabilitas sistem keuangan," jelasnya.
Namun demikian, Erwin tidak menutup kemungkinan depresiasi nilai tukar mata uang Garuda tersebut akan mempengaruhi keuangan koorporasi yang sebagian besar bergantung pada impor. "Korporat juga begitu, kondisinya membaik. Kami melihat mungkin yang terpengaruh korporat yang impor," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaMenyikapai Rupiah terus melemah, Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaStabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.
Baca Selengkapnya