Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI yakin pemerintah bisa jaga inflasi tahun ini di kisaran 3 persen

BI yakin pemerintah bisa jaga inflasi tahun ini di kisaran 3 persen Agus Martowardojo diperiksa KPK. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5 persen. Capaian ini dinilai mengesankan di tengah kondisi perekonomian global yang masih belum sepenuhnya pulih.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan membaiknya kondisi ekonomi dalam negeri juga terlihat dari inflasi tahun ini akan berada di kisaran 3 persen sampai 3,2 persen.

"Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi sekira 5 persen, cukup mengesankan dibanding negara lain. Inflasi rendah 3 persen sampai 3,2 persen di bawah inflasi 2015 yang 3,4 persen," ucap Agus di JCC, kemarin malam (22/11).

Orang lain juga bertanya?

Mantan Menteri Keuangan ini menuturkan, keadaan di atas mencerminkan kondisi perekonomian nasional cukup kondusif. Capaian inflasi yang rendah, lanjut dia, tidak lepas dari konsistensi dan sinergi BI bersama pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi.

"Inflasi juga dampak positif penurunan global, konsistensi kebijakan juga berkontribusi terhadap nilai tukar, defisit APBN yang terjaga, serta industri perbankan yang berketahanan," tukasnya.

Agus melanjutnya, ada tiga sektor utama yang bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Pertama, kepercayaan pelaku ekonomi terhadap arah kebijakan pemerintah. Kepercayaan ini diyakini bisa terbangun lebih kuat asal pemerintah konsisten.

“Ini dengan catatan, tetap menjaga kedisiplinan fiskal dan moneter, serta menjaga momentum reformasi struktural,” kata Agus

Faktor kedua adalah dari sisi pembiayaan. Mantan Petinggi Bank Mandiri ini mengatakan, implementasi dari program pengampunan pajak atau tax amnesty masih memiliki potensi lebih untuk memberikan kontribusi lebih bagi pembiayaan, dan kepada reformasi perpajakan nasional.

Kemudian pendorong ekonomi ketiga adalah perkembangan ekonomi digital yang terus mengalami peningkatan. Dia menilai ekonomi digital mempunyai potensi besar agar menjadi salah satu sektor yang mampu menopang perekonomian ke depan.

"Kami meyakini tiga potensi tadi akan dapat memperkuat dan memberikan manfaat Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang lebih dikelola dan dijadikan kualtias," tutup Agus.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global

Kinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20

Inflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998

Bank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.

Baca Selengkapnya
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi Nasional YoY Oktober 2024 Sebesar 1,71 Persen
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi Nasional YoY Oktober 2024 Sebesar 1,71 Persen

Angka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tetap Gagah Meski Global Melambat
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tetap Gagah Meski Global Melambat

Inflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Baca Selengkapnya
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi 1,84 Persen Berkat Kerja Sama Pemerintah Pusat dan Daerah
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi 1,84 Persen Berkat Kerja Sama Pemerintah Pusat dan Daerah

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi capaian inflasi tahunan (Year-on-Year) pada bulan September 2024 mencapai 1,84 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Baca Selengkapnya
Inflasi Indonesia Jadi Salah Satu Terendah di Dunia, Jokowi: Segar Kalau Seperti Ini
Inflasi Indonesia Jadi Salah Satu Terendah di Dunia, Jokowi: Segar Kalau Seperti Ini

Jokowi meminta kementerian/lembaga beserta kepala daerah terus berkolaborasi untuk menjaga level inflasi sesuai sasaran pemerintah.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Jabar Ungkap Instruksi dari Jokowi, Minta ASN Netral dalam Pemilu sampai Jaga Inflasi
Pj Gubernur Jabar Ungkap Instruksi dari Jokowi, Minta ASN Netral dalam Pemilu sampai Jaga Inflasi

"yang pertama terkait dengan inflasi harus hati-hati kemudian juga dengan angka stunting ditekankan," ujar Bey.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen
Tok! Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 6,25 Persen

Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.

Baca Selengkapnya
Luhut: Inflasi Indonesia Terendah Sepanjang Sejarah, Zaman Orde Baru Saja 10 Persen
Luhut: Inflasi Indonesia Terendah Sepanjang Sejarah, Zaman Orde Baru Saja 10 Persen

Pemerintah menargetkan inflasi Indonesia bisa turun di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya