Bio Farma Target Bibit Vaksin Virus Corona Ditemukan Akhir Tahun Ini
Merdeka.com - Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menargetkan Indonesia sudah bisa menemukan jenis vaksin virus corona akhir tahun 2020 ini. Harapannya, pada tahun 2021, Bio Farma sudah bisa memproduksi massal vaksin anti Covid-19.
"Targetnya akhir tahun 2020 ini bibit vaksin itu sudah ditemukan," kata Honesti dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR-RI secara virtual, Jakarta, Selasa (21/4).
Demi mewujudkannya, Bio Farma beserta Kementerian Riset dan Teknologi telah membuat konsorsium penemuan vaksin Covid-19 Indonesia. Lembaga Eijkman memimpin proyek ini bersama dengan dengan Bio Farma, Balitbangkes dan beberapa universitas.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin kanker Rusia? Menurut laporan dari kantor berita TASS, Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, Andrey Kaprin, menyampaikan 'Rusia telah mengembangkan vaksin mRNA sendiri untuk kanker, yang akan didistribusikan secara gratis kepada pasien.'
Dalam proyek ini, semua penemuan swab test akan diolah sedemikian rupa oleh Balitbangkes. Selanjutnya, jika bibit virus corona sudah ditemukan, akan diserahkan kepada Bio Farma untuk dibuat vaksinnya dan diproduksi secara massal.
Honesti optimis bisa menemukan vaksinnya dalam waktu singkat. Sebab dalam prosesnya Bio Farma akan menggunakan teknologi biofarmatik. Teknologi terbaru ini memungkinkan penemuan vaksin kurang dari 2 tahun. Waktu tercepat dari penemuan antivirus yang biasanya membutuhkan waktu 10-15 tahun.
"Dengan adanya teknologi ini mudah-mudahan dalam 2 tahun bisa dibentuk vaksinnya," ungkap Honesti.
"Sehingga di akhir bulan 4 tahun 2021 kita sudah memiliki vaksinnya," sambungnya.
Koordinai Lembaga Internasional
Selain tergabung dalam konsorsium, Bio Farma juga berkoordinasi dengan beberapa lembaga internasional yang melakukan penelitian serupa. Salah satunya dengan Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi atau The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Lembaga yang didirikan oleh Bill Gates yang saat ini sudah melakukan penelitian dan vaksinnya siap untuk uji klinis.
Saat ini pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan CEPI agar bisa ikut ambil bagian. Jika semua berjalan dengan baik, diperkirakan pada kuartal ketiga tahun ini, Indonesia sudah mendapatkan stok file terkait jenis virus ini. Sehingga nantinya bisa dikembangkan
"Jadi nanti bisa diproduksi (vaksinnya) untuk diujicobakan ke manusia," kata dia.
Bio Farma juga menjalin kolaborasi dengan China untuk hal yang sama. Saat ini sedang berlangsung komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah negeri tirai bambu itu. Dia berharap hasil koordinasi tersebut bisa membuat Bio Farma memproduksi secara massal anti vaksin dari virus corona.
"Kami sedang koordinasi sama mereka (China) bagaimana pembuatan massalnya bisa dilakukan di Bio Farma," kata Honesti mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaHal tersebut sesuai dengan arahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia.
Baca SelengkapnyaBadan riset kesehatan yang berdiri sejak era Kolonial Belanda ini berperan penting atas penemuan konsep vitamin ketika terjadi wabah penyakit beri-beri.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBio Farma Group menggunakan Medtrack dalam proses distribusi vaksin Covid-19 sampai dengan saat ini di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya