Bitcoin diusulkan jadi alat pembayaran ekspor impor atasi pelemahan Rupiah
Merdeka.com - Ketua Dewan Pengawas Perkumpulan Pemerhati Bitcoin dan Blockchain Indonesia (PPBBI) Siswaryudi Heru mengatakan, penggunaan mata uang virtual atau cryptocurrency seperti bitcoin dinilai bisa menjadi solusi mengurangi penggunaan dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan ekspor impor.
Menurutnya, saat ini sejumlah negara telah menggunakan bitcoin dan sejenisnya untuk pembayaran komoditas ekspor-impor seperti di batubara, nikel, minyak mentah dan perikanan.
"Seperti Arab, Iran, Jepang sudah gunakan. Ada banyak jenisnya, seperti coin batubara, coin perikanan. Di dunia sudah ada ribuan jenis," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu (12/9).
-
Bagaimana penurunan inflasi AS memengaruhi Bitcoin? Penurunan tingkat inflasi AS telah mempengaruhi sentimen pasar secara positif. Hal itu terlihat dari indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Apa itu Bitcoin? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Bagaimana adopsi teknologi mendorong harga kripto? Misalnya pengenalan DeFi (Decentralized Finance), NFT (Non-Fungible Tokens) atau layer 2 scaling solutions di Ethereum sering kali menarik perhatian investor. Ketika koin tertentu mendapatkan manfaat langsung dari inovasi teknologi tersebut, minat pasar terhadap koin tersebut meningkat.
-
Kenapa bitcoin penting? Bitcoin menawarkan janji biaya transaksi yang lebih rendah daripada mekanisme pembayaran online tradisional.
-
Kenapa sistem ini dinilai bisa menekan politik uang? Sistem proporsional tertutup dinilai mampu meminimalisasi politik uang karena biaya pemilu yang lebih murah dibandingkan dengan sistem proporsional terbuka.
Dia mengungkapkan, penggunaan cryptocurrency ini akan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan dolar dalam perdagangan internasional. Terlebih saat ini nilai tukar sejumlah mata uang, termasuk rupiah tengah terdepresiasi terhadap dolar AS.
"Arahnya pembayaran minyak pakai coin, bukan dari dolar. Kita kurangi ketergantungan dolar," lanjut dia.
Namun demikian, lanjut Heru, perlu adanya dukungan dari pemerintah berupa aturan yang baku agar penggunaan cryptocurrency ini menjadi legal dan dipercaya sebagai alat pembayaran.
"Di Indonesia sebenarnya sudah ada. Semua pasti ada risikonya. Makanya kita kerja sama dengan pemerintah, paling tidak ini untuk gejolak dolar. Ini akan bantu pemerintah dalam menahan gejolak uang giral, emas dan lain-lain," jelas dia.
Sementara itu, Ketua PPBBI Erwin Hadiyanto menyatakan, untuk mendukung hal ini, pihaknya menjadi kerjasama International Cryptocurrency Promotion Organization Jepang (ICCPO). Tujuannya untuk mempelajari sekaligus menambah pengetahuan tentang pengelolaan crytocurrency yang selama ini telah berkembang di Jepang.
"Perkiraan yang menggunakan bicoin di seluruh dunia sekitar 10 juta pengguna dan tren ini semakin meningkat dari waktu ke waktu. Dari 10 juta pengguna, hampir 60 persen ada di Jepang," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan pembelian emas menunjukkan adanya pergeseran dalam kebijakan cadangan devisa negara.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan ETF Bitcoin Spot mempermudah trader saham untuk berinvestasi dalam Bitcoin.
Baca SelengkapnyaKapitalisasi pasar kripto global naik 2,8 persen mencapai USD 2,4 triliun.
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital di Indonesia semakin pesat. Hal itu tercatat dalam laporan tahunan BI 2021.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaHal ini membuat Bitcoin menjadi alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi.
Baca SelengkapnyaUpaya tersebut diperlukan untuk menjaga peluang pertumbuhan pasar kripto domestik yang baru berkembang.
Baca SelengkapnyaPosisi harga masih menunjukkan potensi bullish jangka panjang. Investor harus melihat ini sebagai kesempatan untuk mengevaluasi posisi mereka.
Baca SelengkapnyaBegini untung rugi Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaNegara ASEAN ramai-ramai tinggalkan Dolar AS untuk bertransaksi. Ini akan membuat harga suatu produk lebih tahan banting.
Baca Selengkapnya