BPKP Temukan 58 Proyek Strategis Nasional Tak Kunjung Digarap
Merdeka.com - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masih belum dibangun. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 58 proyek. Ini membuktikan bahwa pelaksanaan program pemerintah belum berjalan optimal.
"Pada sektor infrastruktur, terdapat 58 proyek strategis nasional (PSN) infrastruktur yang belum dimulai pembangunannya," ujar Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, di Kantor BPKP, Jakarta, Rabu (14/6).
"Kondisi tersebut diikuti dengan risiko keterlambatan penyelesaian proyek serta tidak optimalnya manfaat pembangunan proyek yang dihasilkan," sambungnya.
-
Apa yang dilakukan BPIP untuk menekan kasus stunting? Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) gerakkan seluruh unsur untuk bergotong royong tekan kasus stunting di Indonesia.
-
Apa saja program penurunan stunting di Jepara? Program tersebut terbagi ke dalam empat kluster yaitu kluster sosial humaniora, agro, medika, dan saintek. Pada program penurunan stunting, tim melakukan pemetaan di setiap rumah dengan bekerja sama dengan delapan posyandu lewat penyuluhan serta edukasi soal stunting melalui pemberian makanan tambahan.
-
Bagaimana BPIP menekan kasus stunting? “BPIP bekerja sama dengan BKKBN dan beberapa kementerian/lembaga dan kita, BPIP bersama para pemangku kepentingan berkomitmen untuk menjalankan arahan Bapak Presiden guna mencapai target penurunan angka stunting di angka 14% pada tahun 2024, yang sebelumnya menyentuh angka 37% di tahun 2014, dan 21,6% di tahun 2022“, ujarnya.
-
Dimana program Bandung untuk stunting? Kelompok Tani Perkotaan Mandiri (KPM) RW 03 Kelurahan Cibangkong sukses memanen komoditas pangan melalui program Pemerintah Kota bernama Buruan Sae.
-
Kenapa stunting jadi fokus utama pembangunan di Bandung? Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna menjelaskan, penanganan stunting menjadi fokus dalam rencana pembangunan daerah (RPD) pada Perwal nomor 14 tahun 2023 tentang RPD.
-
Siapa yang terlibat dalam penanganan stunting? Hasto berbagi strategi penanganan stunting dan intervensi yang dilakukan tepat sasaran kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aceh.
Sementara itu, di sektor pembangunan manusia, Ateh juga menemukan ada program yang belum berjalan optimal. Contohnya, dari penyelesaian kasus stunting yang tidak sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Pada sektor pembangunan manusia, upaya peningkatan kualitas SDM Indonesia belum merata. Sebagai contoh, hal ini terlihat dari penyelesaian kasus stunting yang tidak sesuai target RPJMN pada 378 daerah, serta kualitas ruang kelas sekolah yang masih perlu ditingkatkan pada 241 daerah provinsi/kabupaten/kota," bebernya.
Sementara itu, dari aspek efektivitas dan harmonisasi pembangunan di daerah, perencanaan dan penganggaran daerah masih belum optimal.
"Berdasarkan hasil pengawasan, kami menemukan sebanyak 43 persen program berpotensi tidak optimal mengungkit sasaran pembangunan pada daerah yang diuji petik. Di samping itu, kami juga menemukan adanya potensi pemborosan alokasi belanja daerah sebesar 21 persen dari nilai anggaran yang diuji petik," paparnya.
Anggaran Masih Bablas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut penggunaan anggaran di berbagai lini masih mengalami kebocoran. Padahal penggunaan anggaran sudah diawasi termasuk oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dia bahkan mengisahkan ikut melakukan pengawasan dengan turun ke bawah. Diketahui, Jokowi kerap blusukan ke pasar-pasar, termasuk memberikan bantuan.
"Kenapa saya juga cek ke lapangan, turun ke bawah, saya pastikan apa yang kita programkan sampai ke masyarakat. Karena kita lemah di sisi itu, jika tidak diawasi, jika tidak dicek langsung, jika tidak dilihat, dipelototi satu-satu. Hati-hati, kita lemah di situ," ujarnya dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern (Rakornaswasin) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), di Kantor BPKP, Jakarta, Rabu (14/6).
"Dipelototi, turun kita ke bawah, itu saja masih ada yang bablas, apalagi tidak?," kata Jokowi.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id, ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi, 22.823 di antaranya tergolong stunting.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan angka stunting turun 14% tahun ini
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga mengatakan bahwa ada 42 PSN yang dinilai tidak akan selesai di tahun 2024 akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaAnggaran belanja pemerintah dinilai belum berkualitas.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyebut capaian tersebut sudah 70 persen dari target 125 PSN yang ditugaskan kepada Kementerian PUPR.
Baca SelengkapnyaKetua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak bicara dukungan para ulama 212 jelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menekankan, pentingnya perbaikan sanitasi.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki harap penyelesaian beberapa PSN bisa mundur dari target di semester I-2024, menjadi semester II-2024.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Kabupaten Kampar turunkan angka prevalensi stunting menjadi sorotan
Baca SelengkapnyaKerjasama semua pihak termasuk swasta salah satunya untuk menekan angka stunting
Baca Selengkapnya