BPS Catat Impor Oktober 2019 Naik 3,57 Persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada Oktober 2019 mencapai USD14,77 miliar. Realisasi ini mengalami penurunan tajam sebesar 16,39 persen dibandingkan dengan Oktober 2018 yang sebesar USD17,67 miliar.
Namun bila dibandingkan dengan September 2019 masih tercatat terjadi peningkatan 3,57 persen. Pada bulan sebelumnya, realisasi impor tercatat mencapai USD14,26 miliar.
"Penurunan impor secara tahunan memang lumayan tajam," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (15/11).
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
Dia menjelaskan, laju impor migas maupun nonmigas di Oktober 2019 mengalami peningkatan bila dibandingkan secara bulanan. Sektor migas mengalami peningkatan 10,26 persen menjadi sebesar USD1,57 miliar dari USD1,59 miliar di September 2019.
Sedangkan untuk impor di sektor non migas tercatat mengalami kenaikan 2,73 persen menjadi USD13,02 miliar dari September 2019 yang sebesar USD12,67 miliar.
Komoditas Impor
Adapun komoditas non migas yang mengalami peningkatan nilai impor tertinggi yakni mesin/peralatan listrik sebesar USD122,5 juta, besi dan baja USD103,4 juta, ampas/sisa industri makanan USD59,2 juta, bahan bakar mineral USD48,9 juta, serta biji-bijian berminyak USD30,7 juta.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan nilai impor terendah yakni mesin-mesin/pesawat mekanik USD109,9 juta, kapal laut dan bangunan terapung USD76 juta, bahan kimia organik USD38,1 juta, lalu bijih, kerak dan abu logam USD25,4 juta, serta garam, belerang, kapur USD16,7 juta.
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2019 ditempati oleh China dengan nilai USD 36,32 miliar (29,46 persen), Jepang USD 13,28 miliar (10,77 persen), dan Thailand USD 7,92 miliar (6,42 persen). Impor nonmigas dari ASEAN USD 24.343,6 (19,75 persen), sementara dari Uni Eropa USD 10.214,1 (8,29 persen).
Adapun secara sepanjang Januari-Oktober 2019 kinerja impor Indonesia tercatat mencapai USD140,89 miliar. Realisasi ini lebih rendah 9,94 persen dari periode Januari-Oktober 2018 yang sebesar USD156,44 miliar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaImpor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan, nilai impor Juli 2024 mengalami peningkatan 11,07 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca Selengkapnya