Dalam Sepekan, IHSG Jatuh 1,63 Persen di 6.401,08
Merdeka.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang pekan ini tercatat turun sebesar 1,63 persen menjadi 6.401,08, dibandingkan 6.507,221 pada penutupan pekan lalu. nilai kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan sebesar 1,63 persen jadi Rp 7.281,12 triliun dari Rp 7.401,73 triliun pada penutupan pekan lalu.
"Sepanjang tahun 2019, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp12,924 triliun dan pada hari ini, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp869,48 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan PT BEI Hani Ahadiyani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (27/4).
Adapun rata-rata frekuensi transaksi harian BEI selama sepekan juga mengalami penurunan sebesar 10,90 persen menjadi 410,80 ribu kali transaksi ketimbang 461,06 ribu kali transaksi pada pekan lalu. Setali tiga uang, rata-rata nilai transaksi harian BEI ikut terpangkas sekitar 11,28 persen menjadi Rp9,12 triliun dari Rp10,28 triliun pada pekan sebelumnya.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
"Kemudian rata-rata volume transaksi harian juga mengalami perubahan sebesar 4,64 persen menjadi 13,98 miliar unit saham dari 14,66 miliar unit saham pada pekan sebelumnya," ujarnya.
Pada pekan ini, Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap IV Tahun 2019 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap III Tahun 2019 resmi dicatatkan di BEI. Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV Tahap IV Tahun 2019 yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp3.857 triliun terdiri dari 6 seri.
Kemudian untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia Eximbank I Tahap III Tahun 2019 yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp441 triliun terdiri dari 3. "Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2019 adalah 29 emisi dari 20 Perusahaan Tercatat senilai Rp29,84 triliun," ucapnya.
Dengan pencatatan ini, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang masa berjumlah 401 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp424,12 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 100 seri dengan nilai nominal Rp2.478,97 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp9,32 triliun.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.
Baca SelengkapnyaTerpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaIHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaIHSG dibuka menguat 23,33 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.203,16.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini turun dibandingkan ULN akhir Juli 2023 sebesar USD397,1 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDua sektor ini jadi biang kerok nilai ekspor Indonesia turun pada bulan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca Selengkapnya