Dari Pentol, Suwarni Meraup Pendapatan Rp1,8 Juta per Hari hingga Mampu Renovasi Rumah
Meski di awal berjualan dia sempat dicemooh, Suwarni enggan ambil pusing.
Meski di awal berjualan dia sempat dicemooh, Suwarni enggan ambil pusing.
Dari Pentol, Suwarni Meraup Pendapatan Rp1,8 Juta per Hari hingga Mampu Renovasi Rumah
Cuma Jualan Pentol, Pendapatan Suwarni Rp1,8 Juta per Hari
Bisnis kuliner merupakan bisnis yang cukup diminati para perintis usaha mikro. Namun, mencapai kesuksesan finansial dari bisnis mikro tidaklah sederhana.
Suwarni, penjual pentol asal Tulungagung, Jawa Tengah, baru mencapai titik ekonomi yang stabil setelah 2 tahun berkeliling menjajakan pentol.
Dalam wawancara yang diunggah akun YouTube Pecah Telur, Suwarni atau dikenal juga dengan panggilan Pak Ceng, bercerita dia berjualan pentol sejak tahun 2008.
Suwarni memilih untuk merintis usaha setelah pulang dari Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selama dua tahun.
Dia memutuskan tidak kembali bekerja sebagai TKI dan lebih memilih merintis usaha di kampung halaman.
Sebelum berjualan pentol, Suwarni sempat menjajal usaha molen dan es. Namun usaha tersebut tidak berumur panjang.
Dia menganalisa, molen dan es hanya ramai pada musim tertentu.
Hingga kemudian Suwarni bersama sang istri mencoba membuat pentol.
Rasa dari pentol tersebut menurut Suwarni cukup enak. Hanya saja perlu ada ‘upgrade’ jika pentol ini diproduksi untuk bisnis.
Setelah beberapa bulan Suwarni dan istri belajar meracik pentol untuk layak dijual.
Pada tahun 2008, keduanya pun mulai percaya diri untuk menjual pentol. Jajanan itu dijajakan Suwarni memakai sepeda, dari satu tempat ke tempat lainnya.
"Saya keliling jualan pentol pakai sepeda. Waktu itu masih cukup kuat lah untuk keliling namun belakangan saya rasanya lebih baik jualan mangkal saja," kata Suwarni.
Suwarni akhirnya mangkal untuk berjualan di depan SMPN 4 Tulungagung. Keputusan itu langkah tepat.
Jualan Suwarni laris manis. Bahkan anaknya harus ikut membantu berjualan lantaran ramainya pembeli.
Suwarni mengatakan, dalam sehari dia memproduksi 7 kilogram adonan untuk membuat pentol.
Saat hari libur mereka bahkan mengolah 10 kilogram adonan pentol.
Begitu laris manisnya pentol jualan Suwarni, dalam sehari pendapatannya mencapai Rp1,8 juta
Dia bahkan mampu merenovasi rumah dan menambah tabungan.
Meski di awal berjualan dia sempat dicemooh, Suwarni enggan ambil pusing.
"Yang penting saya tidak mencuri, tidak berbuat hal buruk," ucapnya.