Diklat UMKM Oleh DKN dan PPSDM Geominerba di Kawasan UGGp Gunung Sewu Ditutup
Merdeka.com - Diklat Pengembangan UMKM yang berlangsung selama 5 hari sejak 25-29 Oktober 2021 di Kawasan UGGp Gunung Sewu, resmi ditutup pada Jumat, 29 Oktober 2021. Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark ini adalah kerja sama antara Pengurus Dewan Kerajinan Nasional (DKN) dengan PPSDM Geominerba Kementerian ESDM dalam rangka pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan khususnya para pelaku UMKM industri kreatif yang terdapat di sekitar kawasan geopark.
Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark ini mengambil tema pewarnaan dengan material alami pada bahan batik, kayu dan anyaman. Dengan melibatkan narasumber yang kompeten dalam pengembangan seni kria dan telah memasarkan produknya, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri.
Tim DEKRANAS wira usaha baru Uci Zulfikri, dan Kepala PPSDM Geominerba Bambang Utoro secara resmi menutup diklat Pengembangan UMKM di Pendopo Mojo Arum, Desa Jarum, Klaten, ini.
-
Siapa yang membuat batik kayu di Krebet? Saat ini para perajin yang masuk ke dalam anggota koperasi jumlahnya 58 orang. Sementara orang yang menggantungkan hidup dengan bekerja di kerajinan itu jumlahnya mencapai 350 orang.
-
Siapa yang membuat batik ciprat di Desa Kemudo? Ada sekitar 15 warga difabel yang diberdayakan oleh pihak Desa Kemudo melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kemudo Makmur dalam membuat batik.
-
Apa saja yang ditampilkan di Kemilau Batik Festival Kutai Timur? Festival ini di isi serangkai penampilan wastra batik karya designer lokal Kutim yang diperagakan oleh model.
-
Kenapa bapak-bapak di Klaten beri diklat ke Karang Taruna? Semua hal tersebut semata-mata dilakukan bukan tanpa alasan. Generasi muda di masa kini yang digempur berbagai ancaman budaya luar memang rasanya perlu melestarikan adat dan tradisi setempat.
-
Siapa saja yang terlibat di Kemilau Batik Festival Kutai Timur? 'Kita berharap batik-batik di Kutai Timur ini mendapatkan wadah dan mendapatkan tempat untuk bisa kita promosikan,' ujar Nurullah.
-
Siapa yang membantu UMKM batik tulis Kebon Indah? Berkat bantuan dari BRI, para perempuan ini bisa tetap bersemangat nguri-uri kebudayaan batik tulis yang merupakan warisan nenek moyang.
Pada penutupan ini, Ketua Dekranasda Kabupaten Klaten, Ibu Endang Yoga Hardaya, Bambang Utoro dan Uci Zulfikri beserta pengajar menyempatkan diri berkeliling melihat pameran hasil karya para peserta diklat. Mulai dari batik kayu dengan pewarna alami, dan anyaman.
Dalam diklat ini antara lain berisi sharing ilmu tentang market, tantangan, dan tren pasar. Para peserta juga melakukan praktik dan eksperimen media dan bahan pewarnaan alam. Terakhir disampaikan materi terkait Pengembangan pasar dan trend terkini.
Diklat Pengembangan UMKM©2021 Merdeka.comSelain materi inti terkait pewarnaan alami, peserta juga diberi bekal pengetahuan tentang aspek geopark Gunung Sewu. Di hari terakhir, pada Jumat 29 Oktober 2021 para peserta menampilkan seluruh hasil karyanya.
Diklat Pengembangan UMKM di Kawasan Geopark yang diselenggarakan PPSDM Geominerba di Desa Jarum, Kabupaten Klaten diharapkan kedepannya dapat meningkatkan variasi produknya, tidak terbatas pada batik wastra, tetapi material lainnya yang terdapat di sekitar kawasan UNESCO Global Geopark Gunungsewu.
Keberadaan diklat ini diharapkan mendorong produk-produk pengrajin semakin bervariatif, berkualitas. Kemudian bisa meningkatkan kapasitas produksi serta jangkauan pemasarannya semakin luas. Baik dari wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara, baik dipasarkan secara langsung (offline) maupun secara online. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KriyaNusa kali ini, mengusung tema 'Kriya Unggul Indonesia maju'.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah.
Baca SelengkapnyaIbu Iriana Jokowi dan Ibu Wury Ma’ruf Amin beserta Ibu Liza Erick Thohir juga sempat mencicipi kopi dari UMKM binaan Pertamina.
Baca SelengkapnyaDesainer yang mendampingi pelatihan akan membantu perajin UMKM untuk menciptakan produk yang lebih menarik dan berkualitas.
Baca SelengkapnyaKerajinan batik kayu merupakan potensi yang begitu menonjol di Desa Krebet. Kerajinan ini pertama kali muncul pada tahun 1970.
Baca SelengkapnyaMereka diajari langsung oleh Suliono pengrajin batik dan pemilik Rumah Batik Tunjung Langit khas Paser.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca SelengkapnyaDekranas juga sangat ketat memfokuskan kepada hasil kerajinan Indonesia yang menggunakan bahan baku lokal.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini selain mengenalkan warisan budaya wayang kulit kepada Gen Z juga sebagai ajang regenerasi perajin wayang.
Baca SelengkapnyaPara perajin tembaga dan warga sekitar sangat antusias menyambut kedatangan Ketua DPR RI itu.
Baca SelengkapnyaBatik tulis khas Bayat itu unik karena memakai pewarna alami. Pelaku usahanya juga memiliki misi pelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaPartisipasi Pertamina pada pameran di kawasan Eropa ini bertujuan mengenalkan budaya nusantara.
Baca Selengkapnya