Dukung Musim Tanam Awal 2024, Ada Diskon 50 Persen Pembelian Pupuk Non-Subsidi
Jumlah ketersediaan pupuk non-subsidi di kios-kios resmi Pupuk Indonesia akan terus ditingkatkan pada awal musim tanam tahun 2024.
Hingga tanggal 14 Januari 2024 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk non-subsidi tercatat sebesar 1.907.888 ton.
Dukung Musim Tanam Awal 2024, Ada Diskon 50 Persen Pembelian Pupuk Non-Subsidi
PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar Bazar Pupuk yang melibatkan lebih dari 35.000 petani Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dari sejumlah wilayah di Jawa Tengah.
Acara ini digelar untuk memberikan kemudahan akses pupuk non-subsidi dengan harga terjangkau.
Bazar Pupuk diselenggarakan bersama kegiatan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Nasional Melalui Optimalisasi Peran LMDH se-Provinsi Jawa Tengah di Blora, Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian bersama Pupuk Indonesia sebagai langkah strategis untuk mendorong kesuksesan musim tanam tahun ini.
"Selain menjalankan mandat pemerintah untuk memenuhi alokasi pupuk bersubsidi, pada kesempatan ini Pupuk Indonesia juga menggelar Bazar Pupuk non-subsidi dengan harga terjangkau, yaitu dengan diskon 50 persen," kata Rahmad dikutip dari Antara.
Selain melalui bazar, Pupuk Indonesia juga terus meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi melalui kios-kios resminya.
Hingga Januari 2024, sebanyak 8.734 kios atau 60 persen dari 14.532 kios resmi pupuk bersubsidi di Pulau Jawa juga telah menyediakan stok pupuk nonsubsidi.
merdeka.com
Di Jawa Tengah, terang Rahmad, sebanyak 3.641 atau 74 persen dari 4.904 kios pupuk bersubsidi juga telah menyediakan stok pupuk nonsubsidi.
Jumlah ketersediaan pupuk non-subsidi di kios-kios resmi Pupuk Indonesia akan terus ditingkatkan pada awal musim tanam tahun 2024.
Sementara itu, hingga tanggal 14 Januari 2024 ketersediaan pupuk bersubsidi dan pupuk non-subsidi tercatat sebesar 1.907.888 ton.
Angka ini terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.315.286 ton dan pupuk non-subsidi sebesar 592.602 ton.
Adapun rinciannya, urea subsidi sebesar 831.172 ton dan NPK subsidi sebesar 484.115 ton. Sementara urea non-subsidi sebesar 592.692 ton dan NPK non-subsidi 93.474 ton.
Rahmad menuturkan upaya untuk meningkatkan ketersediaan pupuk juga dilakukan dengan menghadirkan program MAKMUR.
Ekosistem pertanian mandiri yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN ini memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui penggunaan pupuk nonsubsidi.
Lingkup program ini mencakup pada pemberdayaan petani melalui pendampingan intensif, fasilitas akses permodalan, perlindungan risiko, dan jaminan akses pasar dengan harga bersaing.
Selain itu, Pupuk Indonesia juga saat ini tengah menggencarkan program Gebyar Diskon Pupuk Non-subsidi yang hadir di lebih dari 31 kabupaten/kota di Pulau Jawa.
Lewat program ini, Pupuk Indonesia memberikan akses mudah memperoleh pupuk dengan diskon sebesar 40 persen, yaitu dari harga Rp450.000 menjadi Rp270.000 untuk dua jenis pupuk, yaitu pupuk Urea dan NPK non-subsidi masing-masing dengan kemasan 25 kilogram.
“Pupuk Indonesia akan terus mendukung perwujudan ketahanan pangan nasional lewat kontribusi kami dalam membawa berbagai kemudahan dan dukungan bagi para petani," tutup Rahmad.