Efek TDL hanya awal tahun, Penjualan listrik PLN naik 10 persen

Merdeka.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengklaim penjualan listrik pada April lalu terjadi kenaikan drastis. Padahal, penjualan sempat lesu pada triwulan pertama akibat kenaikan tarif dasar listrik (TDL).

Secara kumulatif pertumbuhan penjualan listrik dari Januari hingga April sebesar 7 persen. "Khusus April, penjualan mencapai 10,58 persen years to years," kata Kepala Divisi Niaga PLN Beni Marbun di kantornya, Jakarta, Selasa (14/5).

Listrik PLN sempat lesu di awal tahun ini, dengan kinerja penjualan Januari dan Februari masing-masing kenaikannya hanya 3,42 persen dan 4,21 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Beni menilai, kelesuan penjualan listrik terjadi lantaran beberapa alasan, termasuk banjir pantai utara yang sempat memadamkan instalasi listrik milik perusahaan pelat merah itu. Alasan utama lain, adalah penyesuaian masyarakat terhadap tarif dasar listrik (TDL) yang naik per Januari lalu. "Sehingga penjualan pun ikut terdampak," ungkapnya.

Namun, dengan penjualan yang moncer bulan lalu, Beni yakin TDL tidak lagi menjadi perhatian konsumen, baik rumah tangga maupun industri. Alhasil, target pertumbuhan kelistrikan PLN tidak akan direvisi, tetap di kisaran 9-10 persen.

"Kami sempat khawatir dengan gonjang-ganjing buruh, kenaikan TDL, dan lesunya pasar dunia. Tapi kami tetap dengan target penjualan 9-10 persen (di akhir tahun)," tandasnya.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pertumbuhan kelistrikan ditetapkan sebesar 9 persen dengan kapasitas 184 Tera Watt Hours (TWH). Tahun lalu, pertumbuhan penjualan listrik PLN mencapai 10,17 persen.

Penambahan pelanggan baru pada 2012 mencapai 3,9 juta pelanggan dengan target 2,5 juta pelanggan. Sedangkan pada tahun ini PLN menargetkan penambahan pelanggan mencapai 3,2 juta pelanggan. (mdk/noe)