Ekonomi Dunia Masih Bergejolak, BI Pastikan Indonesia Tak akan Seperti Sri Lanka
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, indikator ketahanan perekonomian Indonesia masih positif dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini juga menanggapi kekhawatiran bahwa Indonesia akan menjadi Sri Lanka di tengah gejolak ekonomi global.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter (DKEM) Bank Indonesia (BI) Firman Mochtar mengatakan, apa yang terjadi pada Sri Lanka adalah tingkat utang negara yang sangat tinggi. Selain itu, bank sentral negara tersebut sembarangan memberikan kredit, sehingga menjadi tidak terkontrol.
"Gambaran-gambaran ini yang akhirnya berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, neraca pembayaran. Sampai akhirnya nilai tukarnya menjadi turun," kata Firman, ditulis Minggu (19/3).
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana BRI Liga 1 diproyeksikan berdampak positif terhadap ekonomi Indonesia? Berdasarkan hasil penelitian terbaru dari BRI Research Institute yang dirilis pada Juli 2024, penyelenggaraan BRI Liga 1 diproyeksikan dapat menciptakan perputaran uang (output ekonomi) yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia, mencapai sekitar Rp10,42 Triliun. Dari perputaran uang tersebut, akan tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp5,93 triliun. Selain itu, terdapat tambahan pendapatan rumah tangga pekerja sebesar Rp2,27 triliun, potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp866 miliar, serta penciptaan kesempatan kerja bagi sekitar 45 ribu orang.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana BRI tetap tumbuh positif di tengah tantangan? Terkait pencapaian tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI berhasil menjaga kinerja positif dan terus bertumbuh di tengah kondisi ekonomi yang menantang di tengah tantangan pandemi Covid-19. Hal tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa BRI berhasil memberi makna kepada seluruh stakeholders-nya melalui penciptaan economic dan social value.
Selain itu, dia memastikan bahwa Indonesia masih jauh dari krisis ekonomi. Sebab, meski pertumbuhan ekonomi menurun, namun bukan berarti bahwa Indonesia memasuki masa krisis.
"Meskipun pertumbuhan ekonominya turun, bukan berarti Indonesia krisis," imbuhnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca Selengkapnya