Fakta-Fakta Mengejutkan soal Bisnis Baju Bekas, Suda Ada Sejak Abad ke-19
Merdeka.com - Kegiatan membeli barang bekas atau lebih dikenal thrifting sangat diminati sebagian masyarakat di Indonesia. Pasalnya membeli barang bekas yang masih layak pakai lebih hemat dibandingkan membeli barang baru.
Kendati demikian, kegiatan tersebut dilarang oleh pemerintah karena dinilai mengganggu industri tekstil Indonesia. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Berikut rangkuman Merdeka.com fakta-fakta menarik thrifting di Indonesia:
-
Kenapa baju bekas impor dilarang? Presiden Jokowi mengungkapkan bisnis baju bekas impor ilegal sangat mengganggu industri tekstil dalam negeri.
-
Apa dampak baju bekas impor? Meski memiliki dampak negatif, baik dari segi kesehatan dan perekonomian, aktivitas thrifting masih digemari sebagian masyarakat.
-
Gimana caranya baju bekas impor masuk ke Indonesia? Baju bekas impor paling banyak diselundupkan dari Malaysia ke wilayah pesisir timur Pulau Sumatera di Selat Malaka. Rute penyelundupan pakaian bekas impor kebanyakan berasal dari Port Klang Malaysia, tetapi asalnya dari negara maju dan 4 musim, yang cenderung selalu berganti model dan jenis baju. Akibatnya banyak baju yang terbuang.
-
Kenapa Jokowi prihatin dengan dominasi impor teknologi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya transformasi Indonesia dari konsumen menjadi produsen dalam industri teknologi global. Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun.
-
Dimana jual beli baju bekas impor? Jual-beli pakaian bekas impor marak terjadi di berbagai kota di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Malang dan banyak lagi lainnya. Bisnis pakaian bekas impor menggiurkan Selain banyak permintaan dari pembeli, keuntungan yang didapatkan oleh penjual juga relatif besar.
-
Kenapa orang Indonesia suka pakai baju bekas impor? Tingginya Permintaan Masyarakat Indonesia Menjamurnya peredaran baju bekas karena didukung tingginya permintaan masyarakat. Terutama masyarakat yang tak mampu membeli baju baru.
1. Jokowi larang tegas kegiatan impor baju bekas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas melarang bisnis baju bekas impor atau sering dikenal dengan istilah thrifting. Sebab, bisnis tersebut menurutnya sangat mengganggu industri tekstil di Indonesia.
Jokowi pun meminta kepada jajarannya untuk menindak bisnis tersebut, dan mengatakan bahwa ada beberapa pelaku bisnis yang tertangkap.
"Yang namanya impor pakaian bekas mengganggu. Sudah saya perintahkan untuk mencari betul dan sehari dua hari sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri," kata Jokowi di Istora GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (15/3).
2. Thrifting sudah ada sejak abad ke-19
Mengutip dari Time, Kamis (16/3), seorang sejarawan dan penulis, Jennifer Le Zotte mengatakan sebelum adanya era trifhting, pada saat itu apabila Anda memiliki gaun dan sudah tidak layak dipakai, maka gaun tersebut akan ada robek-robek dan dibuang.
Namun, kebiasaan itu berubah sejak masuk abad ke-19 karena sejumlah alasan. Untuk satu hal, kota-kota berkembang pesat sebagian karena lonjakan historis pendatang baru selama gelombang imigrasi terbesar di Amerika.
Dia menerangkan, revolusi industri memperkenalkan produksi massal pakaian, mengubah permainan. Semakin terjangkau untuk membeli baju baru, semakin banyak orang menganggap pakaian sebagai barang sekali pakai.
3. Pakaian Thrifting didominasi dari negara Korea Selatan dan Jepang
Salah satu pedagang pakaian impor bekas di Pasar Senen Blok III, Ela mengaku dirinya membeli baju bekas didominasi dari Korea Selatan dan Jepang. Dia menjelaskan pembeli lebih tertarik memilih pakaian yang berasal dari kedua negara itu.
"Rata-rata penjual disini belinya sih dari Korea Selatan dan Jepang ya. Ada sih dari negara lain, ya emang banyakan negara itu aja sih. Modelnya kan bagus juga," ujar Ela, kepada Merdeka.com.
Namun, barang bekas dari negara lainnya pun seperti China, Amerika Serikat dan lainnya juga tersedia di pasar tersebut. "Ada sih dari negara lain, tapi ya balik lagi banyaknya itu (Korea Selatan dan Jepang)," tambahnya.
4. Jokowi wanti-wanti ternyata produk lokal isinya impor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti jajarannya untuk tidak membohongi terkait penggunaan produk dalam negeri. Jokowi mendengar ada produk lokal yang hanya diganti kemasannya, tetapi isinya tetap impor.
"Jangan sampai saya dengar ini ada hanya diganti kulitnya, dalamnya tetap barang impor, repackaging. Dipikir saya enggak tahu? ini hati-hati," ujar Jokowi saat membuka acara business matching produk dalam negeri di Istora GBK, Senayan, Jakarta, Rabu, (15/3).
Kepala negara tidak menjelaskan spesifikasi barang yang dimaksud. Jokowi memerintahkan Polri untuk mengecek produk tersebut. "Saya perintahkan ini pada Polri untuk dicek betul kalo ada seperti ini. Mau bohong-bohong terus kita," tegasnya.
5. Tak hanya masyarakat biasa, kalangan selebritis punya hobi thrifting
Dikutip dari berbagai sumber, tak hanya dari kalangan masyarakat biasa saja yang memiliki kebiasaan untuk membeli barang bekas impor. Beberapa selebritas tanah air juga kerap sekali menampilkan pakaiannya dari hasil thrifitingan loh.
Adapun artis tersebut yakni, Aming, Rayi Putra, Andien Aisyah, Adinda Thomas, Hannah Al-Rasyid hingga Nadin Amizah. Mereka tak malu membagikan momen ketika berpakaian dari hasil membeli pakaian bekasnya.
6. DJBC ungkap 234 penindakan impor baju bekas selama tahun 2022
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengungkapkan ada 234 penindakan terhadap impor baju bekas selundupan sepanjang tahun 2022. Dari jumlah tersebut tercatat ada 6.177 bal baju bekas yang diamankan.
"Sampai tahun 2022, Bea Cukai melakukan 234 penindakan terhadap baju bekas yang totalnya mencapai 6.177 bal," kata Dirjen Bea Cukai, Askolani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3).
7. Walikota Solo, Gibran Rakabuming bisnis pakaian impor mematikan industri lokal
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Putra sulung Presiden Jokowi menilai bisnis pakaian maupun barang bekas impor lainnya akan mematikan industri lokal.
”Kita tunggu saja regulasinya seperti apa,” ujar Gibran, Kamis (16/3).
Industri pakaian bekas impor atau sering disebut industri thrifting ini juga ditemukan di Kota Solo. Bahkan ada beberapa titik yang menjadi rujukan. Tak hanya itu, pameran pakaian bekas juga dilakukan di sejumlah tempat dan diminati kalangan muda.
8. Pemerintah bakal blacklist pelaku usaha thrifting di E-commerce
Deputi Bidang UKM, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Hanung Harimba Rachman mengatakan, pihaknya bersama para pelaku e-commerce yaitu, Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA), Tokopedia, Lazada,Shopee, Blibli dan Tiktok menyepakati komitmen dalam memberantas praktik thrifting dan perdagangan pakaian bekas impor dalam platform masing-masing.
Dia menjelaskan dalam pertemuan tersebut telah disepakati tiga poin komitmen. Pertama, seluruh platform e-commerce meminta kepada seller-nya untuk mematuhi aturan perundang-undangan.
"Importir produsen besar ini yang ingin kita basmi. Kalau membandel diberikan denda mungkin mereka masih bisa membayar denda Rp5 miliar, tapi kalau urusannya pidana bisa dihukum hingga 5 tahun. Meski itu bukan ranah kami, tapi kami berharap hal itu bisa ditegakkan," imbuhnya.
9. Alasan masyarakat suka beli baju impor
Berdasarkan pantauan Merdeka.com, pada Kamis (16/3), terlihat beberapa anak muda membeli sejumlah baju thrifting di Pasar Senen Blok III, saat diwawancarai mereka mengaku membeli baju dan celana digunakan untuk foto tahunan sekolah.
Irul (17) merupakan seorang pelajar SMA di Bekasi mengatakan dirinya kerap sekali membeli pakaian bekas di Pasar Senen. Sebab menurutnya di pasar tersebut menyediakan beragam model fashion yang menarik.
"Di Bekasi sebenarnya ada juga thrifting, tapi di sini lebih banyak pilihannya dan murah juga tentunya," ujar Irul kepada Merdeka.com, Kamis (16/3).
Menurutnya, melakukan hal ini sangatlah asik, dan tentu menghemat pengeluaran untuk membeli baju baru. "Lebih asik saja thrifting-an gini, sudah hemat, terus hematnya tuh beberapa kali lipat gitu. Yang penting bahan dan kondisi nya masih bagus jadi saya mah beli saja, tidak harus brand-nya sih sebenarnya," tambahnya.
10. Pedagang baju impor: Nyari kerja saja susah
Merdeka.com pun melakukan pemantauan di Pasar Senen Blok III lantai 2 yang merupakan salah satu pasar thrifting terbesar di Jakarta dan juga menjadi pilihan masyarakat dari berbagai daerah untuk berburu baju bekas.
Elsa (26) pedagang pakaian bekas mengatakan, apabila membeli baju thrifting lebih hemat pengeluaran biaya daripada membeli baju baru. Menurutnya membeli baju bekas ini tidak ketinggalan fashion.
"Barangnya murah, kalau beli di sini Rp 100.000 bisa dapat 3 baju, kalau beli baru kan cuma dapat satu. Fashionnya juga bisa ganti-gantikan jadi lebih hemat saja," kata Elsa kepada Merdeka.com, Kamis (16/3).
Dia angkat bicara mengenai pelarangan yang akan dilakukan pemerintah, menurutnya hal itu sangatlah tidak etis, karena sama saja pemerintah mematikan usaha mereka. "Ya gimana ya, ini kan usaha kita, nyari kerja saja susah banget, hidup pas-pasan," terang dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teten Masduki menyoroti masih maraknya penjualan pakaian bekas impor di pasaran.
Baca SelengkapnyaBicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaKarena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan akan menghentikan penyelundupan pakaian bekas dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaAda selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.
Baca SelengkapnyaSeluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.
Baca SelengkapnyaPihaknya turut mengapresiasi langkah yang diambil Kementerian Perindustrian yang dengan tegas menginginkan pembatasan impor kembali.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.
Baca SelengkapnyaMendag Budi menyebut keseluruhan kain impor diduga ilegal tersebut berasal dari China.
Baca SelengkapnyaAkibat serangan penyelundup itu, lima orang petugas Bea Cukai Sumut mengalami luka bakar.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat sadar masalah ini berbahaya.
Baca Selengkapnya