Fokus ke Pengembangan Rendah Karbon, Shell Bikin Kebijakan Baru
Shell berencana untuk meningkatkan penjualan gas alam cair.

Shell mengumumkan peningkatan kebijakan distribusi pemegang saham pada hari Selasa, yang kini menjadi 40-50% dari arus kas operasi, naik dari sebelumnya 30-40%. Dilansir dari Reuters, perusahaan juga menurunkan proyeksi pengeluarannya ke kisaran USD20 miliar-USD22 miliar hingga tahun 2028, dengan fokus utama pada pembelian kembali saham.
Sebagai pedagang gas alam cair (LNG) terbesar di dunia, Shell berencana untuk meningkatkan penjualan LNG sebesar 4-5% per tahun selama lima tahun ke depan, serta meningkatkan produksinya sebesar 1% per tahun dalam periode tersebut. Sementara itu, perusahaan akan menjaga produksi minyaknya stabil di angka 1,4 juta barel per hari.
Selain itu, Shell berkomitmen untuk membelanjakan hingga 10% anggarannya untuk pengembangan bisnis rendah karbon pada akhir dekade ini, sebagai bagian dari strategi transisi energi yang lebih berkelanjutan.
Terkait dengan perubahan dalam portofolio bisnisnya, Shell menyatakan niat untuk "memanfaatkan lebih banyak nilai dari portofolio aset kimia yang kuat dengan mengeksplorasi peluang strategis dan kemitraan di Amerika Serikat, serta melakukan penutupan selektif dan berkualitas tinggi di Eropa."
Dengan langkah-langkah ini, Shell bertujuan untuk lebih meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam operasionalnya, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang sahamnya.