Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Google Doodle Rayakan Taman Nasional Lorentz Papua, Situs Warisan Dunia UNESCO

Google Doodle Rayakan Taman Nasional Lorentz Papua, Situs Warisan Dunia UNESCO Google Lorentz National Park. ©2019 google

Merdeka.com - Hari ini, Google Doodle merayakan hari jadi Taman Nasional Lorentz Indonesia di Papua. Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha, Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya. Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

Dikutip dari laman Google doodle, taman ini membentang lebih dari 24.864 kilometer di provinsi Papua, tepat di persimpangan dua lempeng benua yang bertabrakan. Di dalam kawasan hutan lindung tersebut berisikan beberapa ekosistem, termasuk padang rumput, rawa, pantai, hutan hujan, dan pegunungan yang diselimuti salju abadi.

Taman Nasional Lorentz yang menjadi Google doodle ini juga mencakup gunung dengan puncak tertinggi di Asia Tenggara dan paling terkenal di dunia, yakni Puncak Jaya.

Satwa

Selain beragam tumbuhan, taman ini juga terkenal dengan keanekaragaman hayati dan menjadi rumah bagi banyak hewan langka.

Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung, di mana sekitar 70 persen dari burung yang ada di Papua, dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik di antaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju (Anurophasis monorthonyx).

Selain itu, satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.

Adapun hewan-hewan tersebut, termasuk kanguru pohon, harimau, dan spesies burung langka seperti burung beo Pesquet yang tampil di Google doodle hari ini, dan echidna--mamalia trenggiling berduri yang bertelur.

Dinamai Berdasarkan Penjelajah Belanda

Informasi, hutan lindung yang berlokasi di Papua ini dinamai berdasarkan penjelajah Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz, yang mengunjungi daerah itu pada 1909.

Saat terancam oleh penebangan, perburuan, dan polusi, Taman Nasional Lorentz langsung masuk daftar Situs Warisan Dunia yang dilindungi oleh World Wildlife Federation dan UNESCO.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Eksotisme Taman Nasional Terbesar di Asia Tenggara, Masuk Kawasan Gunung Tertinggi Indonesia Habitat Hewan Langka
Eksotisme Taman Nasional Terbesar di Asia Tenggara, Masuk Kawasan Gunung Tertinggi Indonesia Habitat Hewan Langka

Taman nasional ini merupakan salah satu dari tiga wilayah tropis di dunia yang memiliki gletser.

Baca Selengkapnya
Berada di 14 Kabupaten dan 2 Kota, Ini Pesona Taman Nasional Kerinci Seblat
Berada di 14 Kabupaten dan 2 Kota, Ini Pesona Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional ini memiliki potensi alam yang begitu besar hingga menjadikan tempat ini diakui sebagai warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya
Keren, 9 Persen Wilayah Blok Migas di Papua Masuk Warisan Dunia UNESCO
Keren, 9 Persen Wilayah Blok Migas di Papua Masuk Warisan Dunia UNESCO

SKK Migas melaporkan, seluas 9 persen wilayah kerja minyak dan gas atau blok migas Warim yang berlokasi di Papua bersinggungan dengan Taman Nasional Lorentz.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Hutan Hujan Tropis di Sumatra yang Kaya Potensi Alam
Mengunjungi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Hutan Hujan Tropis di Sumatra yang Kaya Potensi Alam

TNBBS membujur dari Bengkulu hingga Lampung dengan luas 355.511 hektare

Baca Selengkapnya
Resmi Jadi Geopark Nasional, Ini Deretan Fakta Taman Nasional Ujung Kulon
Resmi Jadi Geopark Nasional, Ini Deretan Fakta Taman Nasional Ujung Kulon

Pada 10 November lalu Taman Nasional Ujung Kulon di Banten ditetapkan sebagai Geopark Nasional

Baca Selengkapnya
Kedalaman Danau Toba Adalah 505 Meter, Ketahui Sejarahnya
Kedalaman Danau Toba Adalah 505 Meter, Ketahui Sejarahnya

Sejarah danau toba, kedalaman, dan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menengok Lebih Dekat Wisata Tahura Lati Petangis Paser
Menengok Lebih Dekat Wisata Tahura Lati Petangis Paser

Tahura Lati Petangis memiliki luas mencapai 3.445,37 hektare yang terbagi lima blok.

Baca Selengkapnya
Pesona Danau Toba Dengan 6 Destinasi yang Jangan Sampai Terlewat
Pesona Danau Toba Dengan 6 Destinasi yang Jangan Sampai Terlewat

Danau Toba merupakan salah satu warisan alam yang unik. Danau Toba merupakan fenomena unik antara sains dan legenda.

Baca Selengkapnya
Benarkah Danau Toba jadi Terbesar di Indonesia, Begini Faktanya
Benarkah Danau Toba jadi Terbesar di Indonesia, Begini Faktanya

Suatu kejadian, Samosir merasa lapar dan tanpa sadar ia makan makanan yang seharusnya untuk ayahnya.

Baca Selengkapnya
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air
Taman Nasional Berbak Sembilang, Lahan Mangrove Terbesar di Indonesia Barat Bisa Melihat Tapir dan Burung Air

Kawasan suaka margasatwa di Kabupaten Banyuasin ini sudah ditetapkan sejak tahun 1935 oleh gubernur Hindia Belanda pada waktu itu.

Baca Selengkapnya
Kini Jadi Sasaran Perambah Hutan, Ini Fakta Menarik Taman Nasional Tesso Nilo di Riau
Kini Jadi Sasaran Perambah Hutan, Ini Fakta Menarik Taman Nasional Tesso Nilo di Riau

Taman Nasional Tesso Nilo ini termasuk dalam kategori hutan hujan tropis yang menjadi kawasan perlindungan ratusan jenis flora dan fauna.

Baca Selengkapnya
Asal Usul Geopark Kaldera Toba, Wisata Alam yang Kini Jadi Warisan Dunia
Asal Usul Geopark Kaldera Toba, Wisata Alam yang Kini Jadi Warisan Dunia

Pada tahun 2020 di Paris, Prancis, Dewan Eksekutif UNESCO dalam sidang ke-209 menetapkan Kaldera Toba sebagai Global Geopark atau menjadi warisan dunia.

Baca Selengkapnya