Hadapi perlambatan ekonomi dunia, BI beri pelatihan diplomat RI
Merdeka.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) akan memberikan pelatihan kepada para diplomat. Tujuannya agar para diplomat ini dapat membuka jalur kerja sama internasional dalam rangka menggenjot ekonomi RI.
"Indonesia memiliki berbagai perjanjian bilateral, misalnya dengan Australia. Indonesia juga menjadi anggota perkumpulan negara-negara di regional seperti ASEAN dan Trans Pacific," ujar Perry di Kantornya, Jakarta, Kamis (3/11).
Menurutnya, dalam waktu dekat, BI akan melakukan MoU dengan Kemenlu dalam hal meningkatkan kemampuan diplomasi ekonomi. Di sisi lain, dalam menghadapi kondisi ekonomi global yang terus berubah, dibutuhkan seorang yang mampu memimpin dalam sebuah forum.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang BNI lakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? BNI terus berupaya menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui agenda transformasi yang dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
-
Bagaimana BRI mendukung pertumbuhan ekonomi? Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
"Program BI leadership forum ini akan dilakukan secara bertahap menghadirkan pembicara-pembicara yang kompeten di bidangnya, seperti Bapak Marty Natalegawa pada hari ini," ungkapnya.
Perry menambahkan, saat ini Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang harus bisa melihat semua permasalahan. Kedua, seorang pemimpin harus siap membuat perubahan-perubahan, membuat reformasi. Ketiga, solusi tidak boleh hanya satu bagian, seorang pemimpin harus bisa menggalang suatu solusi bersama.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia dinilai perlu bersinergi dengan kemajuan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan BRI menjelang hari jadinya yang ke-128 tahun.
Baca SelengkapnyaBank Jatim terus menunjukkan komitmennya untuk memajukan perekonomian daerah maupun nasional.
Baca SelengkapnyaBRI menyelenggarakan webinar eksklusif, SMEs Loyalty Talks #SMEstaTalks Episode 3 pada akhir September 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR mewanti-wanti agar Pemerintah Indonesia konsisten mendorong pendekatan diplomasi
Baca SelengkapnyaWakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa pelatihan ekspor ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan dasar dalam ekspor
Baca SelengkapnyaMenteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, melakukan kunjungan ke BCA Learning Institute (BLI) di Sentul.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi BKPM telah menjalin kerjasama yang baik dengan Bank Indonesia dalam bentuk kegiatan promosi bersama di dalam maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaKegiatan pelatihan ini dilaksanakan tiga hari dan diikuti 30 pelaku UMKM yang berasal dari wilayah Semarang Raya.
Baca SelengkapnyaAlasan perluasan pekerja ke luar negeri itu dikarenakan kurangnya kesempatan bekerja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM juga diberi solusi perihal transaksi finansial dan transaksi ekspor serta wawasan dan pengetahuan baru.
Baca Selengkapnya