Hadapi revolusi industri 4.0, pemerintah dituntut ciptakan lapangan kerja
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan untuk menghadapi revolusi industri ke-4 (industri 4.0), maka pemerintah harus menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.
"Paling penting menciptakan lapangan kerja di Indonesia, ya kenapa tidak, karena PR (Pekerjaan Rumah) kita yang paling besar adalah penciptaan lapangan kerja. Nomor 1 yang paling besar," ungkapnya di Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Kamis (12/4).
Menurutnya, dengan memasuki era industri 4.0, tentu akan ada penyesuaian di sektor kebutuhan akan tenaga kerja. Ada beberapa jenis pekerjaan yang tentu akan bergeser. "Contoh saja mungkin teller di bank akan hilang. Kita harus beradaptasi dengan itu," imbuhnya.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Bagaimana PIDI 4.0 membantu industri? PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut,“ kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
-
Kenapa Kemnaker ingin meningkatkan peran industri dalam SIPK? 'Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dan dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya, ' ujar Ida Fauziyah.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Apa solusi Kemnaker atasi kesenjangan pasar kerja? Sebagai solusi mengurangi kesenjangan pasar kerja, pihaknya telah membuat kebijakan link and match yang mengarah pada kebijakan membangun integrasi pelatihan, sertifikasi, dan penempatan tenaga kerja yang terpadu.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan kualitas tenaga kerja? Kerja sama ini juga memberikan manfaat untuk kedua negara, seperti meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja, memenuhi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor prioritas, dan memperkuat hubungan bilateral.
Meski begitu, era digitalisasi juga akan menyediakan semakin banyak kesempatan kerja baru. Namun, era industri 4.0 yang mengedepankan penguasaan teknologi menuntut adanya peningkatan kemampuan tenaga-tenaga kerja Indonesia.
"Ini hal tidak bisa terelakkan lagi. Pasti berjalan. Di satu sisi akan menghilangkan beberapa pekerjaan, tapi satu sisi akan menciptakan pekerjaan baru. Dulu mana ada kita bisa pesan makanan dari handphone kita. Itu menciptakan lapangan kerja baru. Sekarang ada gojek, dan itu penyerapannya lumayan," jelas dia.
"Memang ada satu masa transisi untuk bagaimana kita bisa menyikapi itu. Dalam suatu kemajuan atau revolusi industri pasti ada hal yang hilang, ada hal baru yang muncul. Kita harus meningkatkan kemampuan dari tenaga kerja kita," katanya.
Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan industri 4.0 akan mendorong pertumbuhan model-model bisnis baru. Teknologi membantu para pengusaha, terutama mereka yang masih baru alias pemula untuk turut masuk ke pasar dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
"Kemajuan teknologi telah membuka ruang yang murah dan efisien karena bisnis tidak harus dilakukan di kantor. Menjual dan mencari barang cukup di rumah. Jadi teknologi mendorong peluang bisnis," ujar dia.
"Memang era industri sedang memasuki fase ke 4 sehingga disamping banyak tantangan dan ancaman, tapi juga terbentang luas peluang yang bisa dimanfaatkan pengusaha muda," tegas Bambang.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Shinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.
Baca SelengkapnyaPerusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaAfriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaPentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini, termasuk di kalangan pelajar.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaBonus demografi yang akan disambut dalam duadekade mendatang, semestinya membawa peluang kemajuan ekonomi.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menyebutkan ada empat pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan Rosan sebagai menteri investasi yang baru.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca SelengkapnyaPara capres dan cawapres mulai mendaftarkan diri di KPU.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaKehadiran Satpel Pelatihan Vokasi dan Produktivitas BLK Batam diharapkan mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan.
Baca Selengkapnya