Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hadapi revolusi industri 4.0, pemerintah dituntut ciptakan lapangan kerja

Hadapi revolusi industri 4.0, pemerintah dituntut ciptakan lapangan kerja Ketua Kadin, Rosan di Rakornas. Hana Adi Perdana©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan untuk menghadapi revolusi industri ke-4 (industri 4.0), maka pemerintah harus menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.

"Paling penting menciptakan lapangan kerja di Indonesia, ya kenapa tidak, karena PR (Pekerjaan Rumah) kita yang paling besar adalah penciptaan lapangan kerja. Nomor 1 yang paling besar," ungkapnya di Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Kamis (12/4).

Menurutnya, dengan memasuki era industri 4.0, tentu akan ada penyesuaian di sektor kebutuhan akan tenaga kerja. Ada beberapa jenis pekerjaan yang tentu akan bergeser. "Contoh saja mungkin teller di bank akan hilang. Kita harus beradaptasi dengan itu," imbuhnya.

Orang lain juga bertanya?

Meski begitu, era digitalisasi juga akan menyediakan semakin banyak kesempatan kerja baru. Namun, era industri 4.0 yang mengedepankan penguasaan teknologi menuntut adanya peningkatan kemampuan tenaga-tenaga kerja Indonesia.

"Ini hal tidak bisa terelakkan lagi. Pasti berjalan. Di satu sisi akan menghilangkan beberapa pekerjaan, tapi satu sisi akan menciptakan pekerjaan baru. Dulu mana ada kita bisa pesan makanan dari handphone kita. Itu menciptakan lapangan kerja baru. Sekarang ada gojek, dan itu penyerapannya lumayan," jelas dia.

"Memang ada satu masa transisi untuk bagaimana kita bisa menyikapi itu. Dalam suatu kemajuan atau revolusi industri pasti ada hal yang hilang, ada hal baru yang muncul. Kita harus meningkatkan kemampuan dari tenaga kerja kita," katanya.

Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan industri 4.0 akan mendorong pertumbuhan model-model bisnis baru. Teknologi membantu para pengusaha, terutama mereka yang masih baru alias pemula untuk turut masuk ke pasar dengan biaya yang tidak terlalu mahal.

"Kemajuan teknologi telah membuka ruang yang murah dan efisien karena bisnis tidak harus dilakukan di kantor. Menjual dan mencari barang cukup di rumah. Jadi teknologi mendorong peluang bisnis," ujar dia.

"Memang era industri sedang memasuki fase ke 4 sehingga disamping banyak tantangan dan ancaman, tapi juga terbentang luas peluang yang bisa dimanfaatkan pengusaha muda," tegas Bambang.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kadin Sebut Pemerintah Harusnya Sediakan 3 Juta Lapangan Kerja per Tahun
Kadin Sebut Pemerintah Harusnya Sediakan 3 Juta Lapangan Kerja per Tahun

Shinta melihat regulasi ketenagakerjaan di Indoensia masih belum optimal.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Kuasai Industri 4.0 Agar Masuk 10 Besar Ekonomi Terbesar Dunia
Indonesia Harus Kuasai Industri 4.0 Agar Masuk 10 Besar Ekonomi Terbesar Dunia

Perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk bidang manufaktur.

Baca Selengkapnya
Wamenaker Minta Perusahaan di Kolaka Beri Peluang pada Tenaga Kerja Lokal
Wamenaker Minta Perusahaan di Kolaka Beri Peluang pada Tenaga Kerja Lokal

Afriansyah Noor, meminta kepada perusahaan-perusahaan di Kolaka, Sulawesi Tenggara untuk memperbanyak menyerap tenaga kerja lokal.

Baca Selengkapnya
Rasio Wirausaha Indonesia Naik Jadi 3,35 Persen
Rasio Wirausaha Indonesia Naik Jadi 3,35 Persen

Pentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini, termasuk di kalangan pelajar.

Baca Selengkapnya
May Day 2024, Menaker Ajak Pekerja dan Buruh Tatap Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan
May Day 2024, Menaker Ajak Pekerja dan Buruh Tatap Masa Depan Dunia Ketenagakerjaan

Menaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.

Baca Selengkapnya
5 Pekerjaan yang Tidak Tergantikan AI dan Paling Dibutuhkan di Masa Depan
5 Pekerjaan yang Tidak Tergantikan AI dan Paling Dibutuhkan di Masa Depan

Peran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf: Banyak PR di Sektor Ketenagakerjaan Menuju Indonesia Emas 2045
Wapres Ma'ruf: Banyak PR di Sektor Ketenagakerjaan Menuju Indonesia Emas 2045

Bonus demografi yang akan disambut dalam duadekade mendatang, semestinya membawa peluang kemajuan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Rosan Roeslani Diangkat Jadi Menteri Investasi, 4 PR Ini Harus Selesai dalam 2 Bulan
Rosan Roeslani Diangkat Jadi Menteri Investasi, 4 PR Ini Harus Selesai dalam 2 Bulan

Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menyebutkan ada empat pekerjaan rumah (PR) yang mesti diselesaikan Rosan sebagai menteri investasi yang baru.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI
Jokowi: Pekerjaan akan Hilang 85 Juta di Tahun 2025, Muncul Otomasi & AI

Kemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Harap Presiden dan Wapres Selanjutnya Bisa Ciptakan Iklim Usaha Lebih Baik
Pengusaha Harap Presiden dan Wapres Selanjutnya Bisa Ciptakan Iklim Usaha Lebih Baik

Para capres dan cawapres mulai mendaftarkan diri di KPU.

Baca Selengkapnya
Lahirkan Pebisnis Tangguh, Ini yang Dilakukan Pemerintah Jokowi
Lahirkan Pebisnis Tangguh, Ini yang Dilakukan Pemerintah Jokowi

Pemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.

Baca Selengkapnya
Menaker: Ciptakan SDM Terampil Sesuai Kebutuhan Industri di Batam
Menaker: Ciptakan SDM Terampil Sesuai Kebutuhan Industri di Batam

Kehadiran Satpel Pelatihan Vokasi dan Produktivitas BLK Batam diharapkan mampu menjawab tantangan ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya