Harga Premium naik, konsumsi Pertamax di Banyumas melonjak 200 %
Merdeka.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang diumumkan beberapa waktu lalu, turut mendorong konsumsi Pertamax yang didistribusikan dari Depot Maos, Cilacap Jawa Tengah naik sekitar 300 persen.
Sales Executive Retail Rayon 5 Pertamina Angga Yuda Winata mengatakan, peningkatan konsumsi Pertamax dipengaruhi makin tipisnya selisih harga dengan Premium.
"Ada selisih harga sekitar Rp 2.000 antara harga Pertamax yang dijual dengan harga Rp 10.600 dengan Premium yang seharga Rp 8.500," ujarnya kepada wartawan di Purwokerto, Jumat (28/11).
-
Kenapa konsumsi Pertamax Turbo naik? 'Terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertamina pada masa mudik Idulfitri 1445 H. Hal ini seiring kesadaran masyarakat dengan penggunaan BBM yang berkualitas,' kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Kapan Pertamax terakhir kali naik? Seperti diketahui, harga Pertamax dan sejenisnya tidak berubah sejak Februari 2024 meski harga minyak dunia mengalami kenaikan.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Kenapa harga Pertamax diusulkan naik? Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai kenaikan harga Pertamax Series dinilai sudah cukup tepat lantaran harga minyak dunia yang sedang tinggi.
Harga Pertamax yang dijual di Purwokerto dan sekitarnya memang berbeda dibanding yang dijual di Jakarta. Menurut Angga, faktor kompetisi antar SPBU menjadi faktor yang dominan.
"Di Jakarta, misalnya, SPBU Pertamina berdampingan dengan Shell dan Total, sehingga terjadi kondisi pasar sempurna dan mau tidak mau harga pun harus bersaing," katanya.
Angga melanjutkan, konsumsi Pertamax yang semula hanya 40 kilo liter, melonjak menjadi 120 kilo liter. Melonjaknya konsumsi Pertamax berbanding lurus dengan makin turunnya konsumsi Premium sekitar 200 persen.
"Konsumsi BBM bersubsidi saat ini malah menurun dari 2.200 kilo liter menjadi hanya di kisaran 1.800 kilo liter," ucapnya.
Bagi Angga, melonjaknya konsumsi Pertamax sudah diperkirakan sebelumnya. Kenaikan harga BBM bersubsidi membuka peluang peralihan konsumen dari Premium ke Pertamax. Ini terjadi hampir di seluruh Indonesia.
"Hitung-hitungannya memang sudah ada dan kami sudah memprediksi adanya peningkatan konsumsi Pertamax saat ini," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut otomatis ada pergantian tangki penyimpanan di Depot Maos, Cilacap. Satu tangki yang semula berisi BBM bersubsidi, diisi Pertamax. Dari prediksinya, perubahan konsumsi ini paling banyak terjadi di wilayah perkotaan seperti Purwokerto.
"Faktor perubahan ini bisa juga disebabkan dari tingkat pendidikan dan pelayanan di SPBU yang lebih maksimal dibanding wilayah pelosok," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari
Baca SelengkapnyaPemantauan dilakukan secara langsung ke lapangan dan juga secara sistem digital melalui PIEDCC.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaPertamina mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM per 1 Oktober 2023, ini rinciannya.
Baca SelengkapnyaBeberapa BBM non subsidi yang mengalami kenaikan antara lain, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaSelama 12 bulan ke depan, Pertamina Patra Niaga akan fokus ke 15 SPBU di Jakarta dan Surabaya. Nantinya akan dibarengi juga dengan evaluasi secara periodik.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaKenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Senin 15 April 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia (ICP) mulai terasa dampaknya di Indonesia.
Baca Selengkapnya