Harga sayuran di Kota Ambon naik

merdeka.com Sekitar 1 decade yang lalu

Merdeka.com - Harga berbagai jenis sayuran yang didatangkan dari daerah luar Kota Ambon naik. Kenaikan harga sayuran tersebut karena menjelang perayaan hari raya keagamaan umat kristiani.

Seperti dikutip dari antaranews, Sabtu (12/4), di pasar Nusaniwe, Mardika dan Batu Merah, terlihat para pedagang mulai menaikan harga sayur. Sayuran tersebut termasuk jenis kacang buncis yang mencapai Rp 25.000/kg. Padahal hari sebelumnya Rp 20.000/kg.

Selain itu, wortel juga naik dari Rp 18.000 menjadi Rp 20.000/kg, kentang naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.000/kg dan kol naik dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.000/kg, kecuali tomat masih tetap bertahan Rp 12.000/kg.

Orang lain juga bertanya?

Sedangkan untuk sayuran jenis daun seperti kangkung, sawi, bayam putih maupun bayam merah rata-rata Rp 5.000/ikat atau naik dari sebelumnya Rp 4.000/ikat, ketimun Rp 10.000/tumpuk (4 buah) naik dari sebelumnya Rp 5.000/tumpuk.

Cabe rawit naik cukup tinggi dimana pada Jumat (11/4) masih dijual dengan harga Rp 40.000/kg. Kini naik menjadi Rp 56.000/kg. Sementara cabe rawit keriting panjang ukuran besar naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 40.000/kg.

Bumbu masak lainnya seperti bawang sedikit menurun, yakni untuk bawang merah dijual dengan harga Rp 28.000 atau turun dari sebelumnya Rp 30.000/kg, dan bawang putih juha turun dari sebelumnya Rp 16.000 menjadi Rp14.000/kg hari ini.

Susi, pedagang cabe di lokasi Pasar Mardika, mengakui kalau harga sayuran sedikit melonjak naik karena menjelang hari-hari raya keagamaan. Banyak masyarakat berbelanja saat menjelang hari raya. Hampir sama dengan hari raya Lebaran, masyarakat berbelanja untuk keperluan mempersiapkan hidangan bagi para tamu atau sanak keluarga yang datang mengucapkan selamat peneguhan anggota sidi baru gereja Protestan. Acara ini akan dilaksanakan pada Minggu (13/4) di setiap gereja di lingkungan Gereja Protestan Maluku (GPM).

Ia menambahkan sebenarnya naiknya harga sayuran ini sejak hari pencoblosan suara Pileg. Hanya saja kurang terasa sebab situasi pasar saat itu tidak begitu ramai. Banyak warga yang sibuk menuju tempat-tempat pemungutan suara untuk menyampaikan hak politik masing-masing.

(mdk/cza)