Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Intip, Tips Jitu Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak

Intip, Tips Jitu Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak Ilustrasi belajar di kelas. ©Shutterstock.com/michaeljung

Merdeka.com - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) periode 2021 telah berakhir, tahun ajaran baru pun siap bergulir. Tidak semua siswa bisa melanjutkan pendidikannya di sekolah negeri, sehingga sekolah swasta menjadi pilihan.

Pendidikan di sekolah swasta butuh biaya yang lebih besar. Selalu ada orang tua yang tidak menyiapkan biaya pendidikan anaknya dengan baik, sehingga terpaksa harus berutang.

Padahal, jenjang pendidikan sangat panjang, dari mulai TK, hingga SMA, dan berlanjut ke universitas, yang butuh biaya besar. Lalu bagaimana caranya agar pendidikan anak aman, dan orang tua pun tidak perlu pusing-pusing mencari dana tambahan untuk membiayai pendidikan anak mereka?

Simak tips efektif menyiapkan biaya pendidikan anak dari Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Freddy Tedja.

Periode Pendidikan Bisa Diperkirakan

Jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh masing-masing anak sudah bisa diketahui. Dari mulai jenjang TK, SD, SMP, SMA hingga akhirnya berlanjut ke bangku kuliah, orang tua sudah bisa memperkirakan kapan saatnya mengeluarkan biaya pendidikan untuk anak tercinta.

Keputusan untuk melanjutkan ke sekolah negeri atau swasta adalah sebuah pilihan. Baik sekolah negeri atau sekolah swasta memiliki keunggulan masing-masing.

Namun belajar dari pengalaman orang tua yang mengikutsertakan anaknya di seleksi PPDB tahun ini, kita sebagai orang tua harus menyiapkan biaya sedini mungkin, sehingga jika anak kita tidak melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri, kita sudah memiliki biaya untuk melanjutkan ke sekolah swasta.

Inflasi Pendidikan Sering Terlupakan

Biaya masuk sekolah untuk tingkat SD hingga SMA swasta beragam, di kisaran Rp20 juta hingga Rp50 juta. Belum lagi biaya masuk universitas yang bisa puluhan juta atau bahkan ratusan juga.

Jangan lupa, tidak hanya harga barang, biaya pendidikan juga mengalami kenaikan setiap tahunnya, yang saat ini naik di kisaran 15 persen per tahun. Bisa dibayangkan jika kita hanya memiliki waktu terbatas untuk menyiapkan biaya sebesar itu, akan banyak dana yang harus disisihkan setiap bulannya, padahal di sisi lain ada kebutuhan pokok yang tidak bisa dikesampingkan.

"Oleh karena itu, sisihkanlah biaya pendidikan buah hati tercinta sedini mungkin," ujarnya.

Buat Beberapa Pos Keuangan

Jangka waktu pendidikan sudah diketahui, sekarang tinggal kita yang menentukan kapan harus mulai menyisihkan uang, dan untuk berapa lama. Dengan menyiapkan biaya pendidikan sedini mungkin, cicilan yang harus disiapkan tidaklah besar.

Kita bahkan bisa membuat beberapa pos investasi untuk masing-masing jenjang, seperti pos pendidikan SMP, SMA atau universitas. Oleh karena pendidikan sangat penting untuk buah hati tercinta, kita harus menempatkan dana kita di instrumen investasi yang tepat.

Di era new economy ini, untuk kebutuhan dalam jangka panjang (pendidikan anak sampai jenjang mahasiswa), penempatan di reksa dana saham bisa menjadi pilihan yang tepat. Salah satu contoh adalah reksa dana Manulife Saham Andalan (MSA), reksa dana saham pasar domestik berdenominasi Rupiah dengan strategi high conviction.

Saat ini, reksa dana MSA memberikan imbal hasil tahun berjalan (YTD) sebesar 19,15 persen (per Juni 2021), melebihi tolok ukur yang justru negatif (-10,2 persen).

Bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di luar negeri, bisa menempatkan dananya di reksa dana berdenominasi USD, Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dolar AS (MANSYAF), reksa dana saham yang fokus di sembilan kawasan di Asia Pasifik.

Dengan alokasi portofolio pada pemain-pemain terbesar dunia di bidang produksi chips, DRAM, baterai kendaraan listrik, e-commerce dan pertambangan, ke depannya MANSYAF berpotensi memperoleh keuntungan di era new economy.

Fokus ke Tujuan

Belajar dari pengalaman, di mana cukup banyak orang tua yang tadinya berencana menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri ternyata harus menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta, sebagai orang tua kita harus pintar dalam mempersiapkan biaya pendidikan anak. Selain harus memperhitungkan kapan anak melanjutkan ke jenjang TK, SD, SMP, SMA dan universitas, penempatan pada instrumen investasi yang tepat juga menjadi kunci penting.

Tetap fokus pada tujuan, serta tambahkan porsi investasi jika ada dana berlebih seperti bonus atau THR. Ingat, pendidikan adalah investasi masa depan bagi anak. Siapkan dana pendidikan sedini mungkin, agar tidak menyesal kemudian.

 

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinilai Lebih Lama, Ini Sederet Kendala dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2024
Dinilai Lebih Lama, Ini Sederet Kendala dalam Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2024

Diduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.

Baca Selengkapnya
Pendidikan Gratis, Pemprov DKI Gandeng 2.090 Sekolah Swasta
Pendidikan Gratis, Pemprov DKI Gandeng 2.090 Sekolah Swasta

Budi menyebutkan sebanyak 2.090 sekolah itu ditargetkan bisa diterapkan (sekolah gratis) pada tahun ajaran baru 2025.

Baca Selengkapnya
Mulai Dijalankan Juli 2025, Program Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Butuh Anggaran Rp2,3 Triliun
Mulai Dijalankan Juli 2025, Program Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Butuh Anggaran Rp2,3 Triliun

Sekolah swasta gratis di Jakarta tak akan menerapkan peraturan zonasi dan batasan usia atau umur seperti di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya
PPDB Jakarta 2024 Dibuka, Berikut Jadwal, Link Pendaftaran dan Kuotanya
PPDB Jakarta 2024 Dibuka, Berikut Jadwal, Link Pendaftaran dan Kuotanya

Pendaftaran dimulai dengan pembuatan akun oleh calon peserta didik.

Baca Selengkapnya
Disdik DKI Akui Banyak Ijazah Siswa Tertahan di Sekolah, Penyebabnya Gara-Gara Ini
Disdik DKI Akui Banyak Ijazah Siswa Tertahan di Sekolah, Penyebabnya Gara-Gara Ini

Disdik DKI Jakarta mengakui banyaknya ijazah peserta didik yang tertahan di sekolah.

Baca Selengkapnya
Banyak Ketimpangan Pendidikan, Pemprov Jakarta Didesak Buat Sekolah Swasta Gratis
Banyak Ketimpangan Pendidikan, Pemprov Jakarta Didesak Buat Sekolah Swasta Gratis

50% Peserta didik bersekolah di satuan pendidikan negeri di Jakarta berasal dari keluarga mampu. Padahal sekolah negeri di Jakarta gratis.

Baca Selengkapnya
Kepesertaan Ribuan Calon Siswa SMA/SMK Negeri di Jabar Dibatalkan, Ini Penjelasan Ridwan Kamil
Kepesertaan Ribuan Calon Siswa SMA/SMK Negeri di Jabar Dibatalkan, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Ridwan Kamil mengatakan pembatalan itu untuk memberikan pelajaran bahwa semua harus sesuai dan ikut pada aturan yang ditetapkan.

Baca Selengkapnya
Warga Terdampak Penonaktifan NIK KTP DKI Tetap Bisa Daftarkan Anak PPDB, Ini Syaratnya
Warga Terdampak Penonaktifan NIK KTP DKI Tetap Bisa Daftarkan Anak PPDB, Ini Syaratnya

Disdik DKI Jakarta membuka pendaftaran PPDB 2024 secara daring jenjang SD hingga SMA pada 10 Juni hingga 4 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
KPAI Minta PPDB Zonasi Dievaluasi, Ini Alasannya
KPAI Minta PPDB Zonasi Dievaluasi, Ini Alasannya

Ia mengatakan pemetaan tersebut penting untuk memastikan semua anak mendapatkan hak pendidikan.

Baca Selengkapnya
Program Seklah Swasta Gratis, Ternyata Anggarannya Bersumber dari Sini
Program Seklah Swasta Gratis, Ternyata Anggarannya Bersumber dari Sini

DKI masih mendalami anggaran untuk program sekolah gratis yang menggandeng sekitar 2.900 sekolah swasta dari jenjang SD, SMP, hingga SMA dan SMK.

Baca Selengkapnya
Kaji Rencana Sekolah Gratis, Pemprov DKI Bakal Hapus KJP?
Kaji Rencana Sekolah Gratis, Pemprov DKI Bakal Hapus KJP?

Plt Kadisdik DKI Purwosusilo mengaku bakal akan konsekuensi jika rencana sekolah gratis diterapkan

Baca Selengkapnya
Miris, Depok Minim SMP Negeri, Puluhan Ribu Siswa Lulusan SD Kebingungan Cari Sekolah
Miris, Depok Minim SMP Negeri, Puluhan Ribu Siswa Lulusan SD Kebingungan Cari Sekolah

Tahun ini, jumlah lulusan SD di Depok sebanyak 34.000 siswa. Namun daya tampung SMPN di Depok hanya untuk 9.000 siswa saja.

Baca Selengkapnya