Investor Pasar Modal Tumbuh 3 Kali Lipat Sejak 2019, Didominasi Milenial dan Gen Z
Merdeka.com - Pandemi Virus Corona tidak menyurutkan minat investor untuk melakukan investasi di pasar modal. Hal ini terlihat dari tren pertumbuhan jumlah investor di Indonesia masih berlanjut hingga pertengahan tahun ini baik investor reksadana, C-Best, maupun Surat Berharga Negara (SBN).
Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal I OJK, Djustini Septiana mengatakan, semenjak merebaknya pandemi Covid-19 terjadi percepatan pertumbuhan jumlah investor. Tercatat sejak akhir 2019 hingga pertengahan tahun ini, jumlah investor pasar modal telah meningkat hingga 300 persen atau sekitar 3 kali lipat.
"Peningkatan jumlah investor cukup signifikan," kata Djustini, Jakarta, Selasa (14/6).
-
Kenapa emas menjadi pilihan investasi populer di Indonesia? Ada berbagai alasan yang membuat emas menjadi pilihan investasi populer.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Siapa saja yang bisa berinvestasi di reksa dana? Faktanya reksa dana tersedia untuk berbagai jenis investor dan terjangkau untuk semua orang.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
Sementara itu, jumlah investor pasar modal sudah mencapai 8,88 juta investor per awal Juni 2022. Jumlah tersebut meningkat 18,66 persen dari posisi akhir 2021, yakni sebanyak 7,48 juta investor.
Adapun pertumbuhan jumlah investor ditopang oleh kalangan gen z dan milenial. "Jadi kalau kita lihat, jumlah investor yg menguasai pasar modal itu lebih dari 80 persen dikuasai kaum milenial dan gen z," katanya.
Nilai Investasi Investor Tua Masih Terbesar
Sementara itu, dilihat dari nilai asetnya, investor berusia 51 tahun ke atas masih menjadi penyumbang utama pasar modal. Investor berusia 60 tahun ke atas tercatat masih menjadi investor dengan nilai aset paling besar, yakni Rp553,09 triliun.
Selanjutnya, menurut catatan OJK, investor berusia 51 tahun hingga 60 tahun menempati peringkat kedua generasi investor dengan aset terbesar, dengan nilai mencapai Rp 243,3 triliun. Kemudian, investor berusia 41 tahun hingga 50 tahun memiliki total nilai aset sebesar Rp 165,83 triliun.
Djustini melanjutkan, investor yang berusia 31 tahun hingga 40 tahun dan 30 tahun ke bawah masing-masing memiliki total nilai aset sebesar Rp 98,73 triliun dan Rp 53,77 triliun. "Kita berharap dengan mulainya, teman-teman milenial mencintai pasar modal maka mereka yang akan menggeser kaum yang sudah mapan saat ini, yang sudah berada di atas 51 tahun," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,
Baca SelengkapnyaHal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.
Baca SelengkapnyaSebelum membeli saham, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu agar tidak rugi.
Baca SelengkapnyaPermintaan investor terhadap surat utang negara atau Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaStockbit berkomitmen untuk terus mendukung upaya Bursa Efek Indonesia dalam meningkatkan jumlah investor pasar modal.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan pasar kripto di Indonesia dapat membuka lebih banyak peluang untuk inovasi di sektor keuangan digital di masa depan.
Baca SelengkapnyaHarus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaLaksono menyebut, layanan dalam aplikasi Brights milik perseroan pada tahun ini akan didukung dengan rencana kerja sama bersama 20 Manajemen Investasi (MI).
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaInvestasi di kripto lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan pasar saham konvensional.
Baca Selengkapnya