Jadi anggota TPP, Thailand bisa ambil pasar ekspor otomotif RI
Merdeka.com - Kepala Bidang Kebijakan Fiskal, Badan Pusat Pengkajian Industri (BPPI) Kemenperin Reni Yanita mengatakan niat Thailand masuk keanggotaan Trans Pasific Partnership (TPP) mampu merebut potensi pasar ekspor otomotif Indonesia.
Reni menjelaskan dari ke-12 anggota TPP, Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Chile. Hal itu dinilai jadi potensi peluang terbuka ekspor otomotif Indonesia.
"Dalam melihat TPP bagi industri otomotif, kita perlu berhati-hati bila Thailand ikut. Indonesia harus siap karena ekspor ke negara-negara tujuan TPP bisa terancam," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu (1/6).
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Kenapa industri otomotif penting bagi Indonesia? Industri otomotif Indonesia adalah sektor manufaktur strategis bagi ekonomi nasional sejak 1970-an.
-
Bagaimana Toyota dominasi pasar otomotif Indonesia? Selain model Kijang, Toyota mampu mendominasi pasar Indonesia berkat model populer lainnya, seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, Calya, Yaris, hingga Fortuner.
-
Siapa saja merek mobil China yang sudah di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Kenapa merek mobil China masuk ke Indonesia? Produsen mobil China kini memperluas pasarnya ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
-
Siapa yang mengembangkan platform kendaraan khusus untuk pasar Indonesia? Dalam pengembangan kendaraan baru, Hyundai selalu melihat pasar di tiap negara dan secara global. Misalnya platform kendaraan khusus untuk pasar Amerika, Rusia dan Asia Tenggara. Termasuk Indonesia.
Reni mengatakan khusus untuk kendaraan roda empat dalam sektor otomotif, Indonesia masih tertinggal dari Thailand. Sebab, penerapan kendaraan ramah lingkungan dalam emisi Euro 4 ke atas masih jauh dibanding negeri gajah putih tersebut.
Menurut dia, pasar eropa mewajibkan kendaraan mobil dengan jaminan ramah lingkungan. Berbeda dengan Thailand dalam memproduksi dengan kewajiban tersebut.
"Memang sebelum mengarah ke sana, kami harus sama-sama membenahi biaya produksi yang mahal, kecukupan energi, dan juga teknologi yang bisa menghasilkan produk sesuai dengan pasarnya," kata dia.
Dari catatannya, ekspor kendaraan bermotor roda empat ke negara-negara anggota TPP pada 2015 tercatat sebesar USD 443,2 juta, atau 20,62 persen dari total outputsektor otomotif Indonesia sebesar USD 2,15 miliar. Serta, ekspor suku cadang kendaraan roda empat mengambil porsi terbesar ekspor industri otomotif dengan nilai USD 910,6 juta atau 42,36 persen.
"Nanti kalau Indonesia ikut TPP dan hanya bisa ekspor ke negara-negara anggota TPP yang itu-itu lagi seperti Jepang atau negara-negara ASEAN kan sama saja. Kami perlu TPP untuk meningkatkan perdagangan ke mitra baru, makanya industri otomotif perlu dibenahi sebelum ekspornya bisa menyaingi Thailand," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia bersaing ketat dengan Thailand di industri otomotif. Dalam sektor produksi, Indonesia masih kalan dibandingkan Thailand.
Baca SelengkapnyaMenteri Perindustrian Agus Gumiwang menekankan bahwa ekspor sangat krusial untuk meningkatkan reputasi industri otomotif Indonesia di tingkat global.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara historis dari tahun 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil dari Indonesia terus mengalami peningkatan
Baca SelengkapnyaJepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.
Baca SelengkapnyaMelihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.
Baca SelengkapnyaNegara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3 persen pada periode April-Juni atau kuartal kedua 2024.
Baca SelengkapnyaInsentif mobil listrik Thailand menyebabkan kelebihan pasokan dan perang harga, berdampak negatif pada industri otomotif dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPabrikan otomotif asal China ramai-ramai memilih berinvestasi untuk pengembangan mobil listrik ke Thailand. Mengapa Indonesia tidak dipilih?
Baca SelengkapnyaGempuran Mobil Listrik Bikin Loyo, Ford Thailand Minta Insentif Kendaraan Konvensional
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca SelengkapnyaHonda Motor akan menghentikan produksi kendaraan di pabrik provinsi Ayutthaya di Thailand, pada 2025
Baca SelengkapnyaPemerintah Thailand saat ini sedang menunggu kabar dari Tesla, mengenai apakah akan membatalkan rencana untuk berinvestasi di Negeri Gajah Putih
Baca Selengkapnya