Jokowi: Harga Beras Indonesia Rp10.800 per Liter, di Brunei Darussalam Rp37.000 per Liter
Jokowi merincikan harga beras di Singapura rata-rata sekitar Rp21.600 per liter.
Jokowi mengingatkan bahwa produksi beras dalam negeri belum mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini.
Jokowi: Harga Beras Indonesia Rp10.800 per Liter, di Brunei Darussalam Rp37.000 per Liter
Jokowi: Harga Beras Indonesia Rp10.800 per Liter, di Brunei Darussalam Rp37.000 per Liter
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Setidaknya ada 96 negara dari 260 lebih negara di dunia sudah masuk menjadi pasien International Monetary Fund (IMF).
"Tetapi kita Alhamdulillah masih normal negara kita Indonesia. (Mereka) Kaya kita tahun 97 sampai 98 pernah menjadi pasiennya IMF," ujar Jokowi dalam acara Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Sabtu (7/10).
Jokowi bercerita, kala pandemi Covid-19 melanda, saat itu kondisi ekonomi dunia sangat terpuruk. Namun setelah pasca pandemi, ekonomi beberapa negara ada yang kembali normal, salah satunya Indonesia. Jokowi menuturkan Indonesia merupakan negara yang ekonominya terbaik setelah pandemi.
"Jadi memang banyak negara yang sakit karena urusan Covid-19. Karena Covid-19 ekonominya juga kena dan nggak bisa bangkit kembali," imbuh Jokowi.
Lalu, belum pulih total, lanjut Jokowi, dunia sudah dihadapkan dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina. Walaupun terlihat tampak jauh, tetapi dampak dari perang itu pun sangat berpengaruh kepada Indonesia.
"Apa dampaknya? Saat saya ke Ukraina, saat masih perang saya kesana bertemu dengan Presiden Zelensky. Beliau menyampaikan ada 77 juta ton gandum berhenti di Ukraina karena perang. Gandum tidak bisa di ekspor, sehingga negara yang membutuhkan barangnya tidak ada," tutur Jokowi.
"Dari Kiev, saya bertemu dengan Presiden Putin di Rusia yang mengatakan hal yang sama bahwa ada 130 juta ton gandum berhenti di Rusia, sehingga totalnya 207 juta ton berhenti," sambung Jokowi.
Merdeka.com
Di sisi lain, Kepala Negara itu juga mengingatkan bahwa produksi beras dalam negeri belum mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini, sehingga ada sekitar 1,5 hingga 2 juta ton harus impor.
Apalagi beberapa waktu lalu India dan 22 negara lainnya melakukan setop eskpor beras, sehingga harga beras pun mengalami kenaikan .
"Ini masalah yang harus saya sampaikan. Karena imbasnya ke negara lain. Harga beras kita masih di angka Rp10.800 per liter sampai Rp13.000 per liter. Tetapi di negara tetangga harganya sudah sangat tinggi," ungkapnya.
Jokowi merincikan harga di Singapura rata-rata sekitar Rp21.600 per liter, Brunei Darussalam Rp37.000 per liter, dan Timor Leste Rp20.000 per liter.
Kita masih Rp10.800 per liter sampai Rp13.000 per liter. Memang kita naik, tetapi globalnya seperti itu. Tetapi kita berusaha akan terus menekan harga agar turun dan kembali normal," tambahnya.
Merdeka.com