Jokowi Ungkap Sederet Peluang Menuju Indonesia Emas 2045
Jokowi mengungkapkan peluang besar yang membuat Indonesia menjadi Indonesia Emas
Jokowi mengungkapkan peluang besar yang membuat Indonesia menjadi Indonesia Emas.
Jokowi Ungkap Sederet Peluang Menuju Indonesia Emas 2045
Jokowi Ungkap Sederet Peluang Menuju Indonesia Emas 2045
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Sidang Tahunan MPR Tahun 2023 di Kompleks Parlemen, Jakarta, menjelang Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia. Sebagaimana rutinitas tahunan, Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan yang menyinggung sejumlah isu. Salah satunya peluang Indonesia menjadi Indonesia Emas. Disebut sebagai Indonesia emas lantaran di tahun 2045, Republik Indonesia genap berusia 100 tahun. Hal ini yang menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045.
Jokowi menuturkan, peluang yang membuat Indonesia menjadi negara 'generasi emas' di tahun 2045 karena 68 persen penduduk Indonesia merupakan usia produktif.
"Di sinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita," kata Jokowi, dalam Pidato Sidang Tahunan MPR-DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Selanjutnya, Jokowi mengungkapkan peluang besar yang membuat Indonesia menjadi Indonesia Emas yakni meningkatnya kepercayaan internasional terhadap Indonesia.
Dia mengatakan, untuk mendapatkan kepercayaan internasional bukan hal mudah.
Bukan sebatas gimik ataupun retorika.
Dia menyebut, kepercayaan dunia internasional muncul dari komitmen dan sikap Indonesia yang berani merespon atau menyampaikan sikap.
Kepemimpinan Indonesia di dunia internasional ditandai dengan keberhasilan menggelar Presidensi Indonesia di G20, menjadi Keketuaan Indonesia di ASEAN dan konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM Kemanusiaan dan Kesetaraan. Selain itu, kepercayaan internasional semakin meningkat setelah kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia tiga tahun terakhir.
"Ini telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia dan di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan," ungkap Jokowi.
Dia mengutip hasil survei lembaga think tank Australia, Lowy Institute, yang menyebut Indonesia sebagai negara kuat menengah di Asia dengan pengaruh diplomatiknya. Dalam survei itu, kata Jokowi, peringkat Indonesia terus meningkat, bahkan menjadi 1 dari 6 negara di Asia yang mengalami kenaikan komprehensif. "Peluang tersebut harus mampu kita manfaatkan. Rugi besar kita jika melewatkan kesempatan ini karena tidak semua negara memilikinya dan belum tentu kita akan kembali memilikinya," kata Jokowi.Dengan peluang itu, kata dia, sudah menjadi sebuah kewajiban dan keharusan membentuk dan menyiapkan dini sumber saya manusia berkualitas. Dengan modal kepercayaan internasional yang tinggi, Jokowi berpandangan suara Indonesia akan lebih didengar dan dapat memudahkan Indonesia saat bernegosiasi. Untuk itu, upaya pemerintah menyiapkan SDM unggul agar menjadi generasi emas antara lain menurunkan prevalensi stunting, menaikan indeks pembangunan manusia, pemberdayaan gender, peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Dari upaya yang telah disampaikan, Jokowi mengatakan indeks stunting di Indonesia dapat terus ditekan.
Sementara indeks pembangunan manusia, pemberdayaan gender, dan SDM terus mengalami peningkatan.
"Di saat yang sama, SDM yang telah kita persiapkan harus mendapat lapangan kerja untuk bisa menghasilkan produktivitas nasional sehingga kita juga harus kembangan sektor ekonomi baru yang membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, yang memberikan nilai tambah sebesar-besarnya," pungkasnya.