Kantong plastik gratis, ini cara Aprindo tekan pencemaran lingkungan
Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memberhentikan program kantong plastik berbayar yang dijalankan toko ritel modern di seluruh Indonesia. Program kantong plastik berbayar Rp 200 menimbulkan pro dan kontra di seluruh Indonesia.
Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengungkapkan, meski tidak lagi menerapkan kebijakan tersebut, pihaknya tetap akan mendukung program pemerintah dalam mengurangi penggunaan kantong plastik, guna mengurangi pencemaran lingkungan.
"Caranya, untuk menekan penggunaan ya melalui edukasi. Pada saat konsumen melakukan pembelanjaan di toko ritel, sebenarnya kasir kita tidak serta merta mengenakan (kantong plastik berbayar). Mereka akan mempertanyakan dulu, jadi edukasi dulu yang utama," ujarnya di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta, Senin (3/10).
-
Mengapa penting untuk mengurangi konsumsi plastik? Meskipun efek buruk dari mikro dan nanoplastik masih dalam penelitian, namun temuan saat ini menunjukkan bahwa mereka dapat menyebabkan stres oksidatif, kelainan reproduksi, disfungsi gastrointestinal, dan peningkatan mortalitas.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Bagaimana KKP mendorong penerapan zero waste? Untuk itu, KKP memanfaatkan peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke-10 yang berlangsung November nanti, menjadi moment mengkampanyekan zero waste produk perikanan.
-
Mengapa penting mengurangi penggunaan plastik di sekolah? Contoh ramah lingkungan di sekolah lainnya adalah mengurangi penggunaan plastik. Plastik merupakan bahan yang sulit terurai di dalam tanah, sehingga akan menimbulkan pencemaran. Untuk mengurangi penggunaan plastik, siswa dan guru bisa membawa tas belanja berbahan dasar kain agar tidak perlu membungkus barang dengan plastik. Selain itu, Anda juga bisa memakai peralatan reusable seperti sedotan berbahan stainless steel, botol, dan tempat makan kaca.
Dia menjelaskan, pendekatan yang dilakukan kasir kepada konsumen saat kebijakan kantong plastik berbayar diberlakukan, masih akan tetap dijalankan. Hal ini untuk membiasakan konsumen untuk membawa kantong plastik sendiri atau membawa tas belanja ramah lingkungan.
"Bu Menteri KLHK (Siti Nurbaya) bilang, layak kepada seseorang yang tidak peduli sampah plastik, yang mau mengotori lingkungan untuk membayar. Itu sebagai konsekuensi karena tidak bersedia untuk membawa kantong belanja. Jadi semangat yang sudah berjalan dengan baik, di lini depan adalah para kasir yang sudah sedemikian rupa sosialisasikan," tandasnya.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terlihat penurunan penggunaan kantong plastik sebesar 25-30 persen selama masa uji coba 3 bulan pertama, di mana 87.2 persen masyarakat menyatakan dukungannya dan 91.6 persen bersedia membawa kantong belanja sendiri dari rumah.
Namun pada perjalanannya, uji coba program tersebut kian banyak menuai pro kontra di berbagai kalangan masyarakat sementara Permen LHK belum kunjung diterbitkan. Peritel modern menerima kritikan dari masyarakat yang berujung pada ancaman tuntutan secara hukum, karena dianggap memungut biaya tanpa berdasarkan peraturan hukum yang kuat.
"Hal ini masih saja terjadi meskipun kami telah melakukan sosialisasi program melalui berbagai media, personel toko, memasang Surat Edaran Dirjen KLHK, serta sarana informasi di toko-toko anggota Aprindo," kata Roy di Jakarta, Jumat (30/9).
Beberapa Pemerintah Daerah (Pemda), bahkan telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah khususnya penanganan limbah kantong plastik, yang isinya tidak sejalan dengan SE KLHK.
Menurut Roy, hal tersebut mengakibatkan sebagian peritel mundur dari komitmennya untuk menjalankan uji coba tersebut di tokonya, sehingga ditengarai memicu persaingan bisnis yang tidak sehat di industri ritel modern.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menyoroti pentingnya pengurangan sampah plastik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBRI meluncurkan program inovatif Zero Waste to Landfill yang melibatkan kolaborasi antar stakeholder.
Baca SelengkapnyaBRI kembali menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan melalui Program BRI Peduli pada ajang MotoGP Mandalika 2024.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pengunjung akan pentingnya daur ulang.
Baca SelengkapnyaBuktikan keseriusan dalam pengolahan sampah, Le Minerale gandeng PT Polindo Utama.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.
Baca SelengkapnyaProgram ini diselenggarakan di tengah persiapan Internasional Indonesian MotoGP di Mandalika, yang juga bertepatan denga peringatan World Clean Up Day.
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang dimiliki oleh Greenhope ini berasal dari Indonesia, tetapi sudah dipatenkan di Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia.
Baca SelengkapnyaVenteny bersama PlasticBank Indonesia mengumpulkan lebih 20.000 kg plastik daur ulang hingga 2024.
Baca Selengkapnya