Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kantong plastik gratis, ini cara Aprindo tekan pencemaran lingkungan

Kantong plastik gratis, ini cara Aprindo tekan pencemaran lingkungan ilustrasi kantong plastik. ©2016 Merdeka.com/Ya'cob Billiocta

Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memberhentikan program kantong plastik berbayar yang dijalankan toko ritel modern di seluruh Indonesia. Program kantong plastik berbayar Rp 200 menimbulkan pro dan kontra di seluruh Indonesia.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey mengungkapkan, meski tidak lagi menerapkan kebijakan tersebut, pihaknya tetap akan mendukung program pemerintah dalam mengurangi penggunaan kantong plastik, guna mengurangi pencemaran lingkungan.

"‎Caranya, untuk menekan penggunaan ya melalui edukasi. Pada saat konsumen melakukan pembelanjaan di toko ritel, sebenarnya kasir kita tidak serta merta mengenakan (kantong plastik berbayar). Mereka akan mempertanyakan dulu, jadi edukasi dulu yang utama," ujarnya di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta, Senin (3/10).

Dia menjelaskan, pendekatan yang dilakukan kasir kepada konsumen saat kebijakan kantong plastik berbayar diberlakukan, masih akan tetap dijalankan. Hal ini untuk membiasakan konsumen untuk membawa kantong plastik sendiri atau membawa tas belanja ramah lingkungan.

"Bu Menteri KLHK (Siti Nurbaya) bilang, layak kepada seseorang yang tidak peduli sampah plastik, yang mau mengotori lingkungan untuk membayar. Itu sebagai konsekuensi karena tidak bersedia untuk membawa kantong belanja. Jadi semangat yang sudah berjalan dengan baik, di lini depan adalah para kasir yang sudah sedemikian rupa sosialisasikan," tandasnya.

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terlihat penurunan penggunaan kantong plastik sebesar 25-30 persen selama masa uji coba 3 bulan pertama, di mana 87.2 persen masyarakat menyatakan dukungannya dan 91.6 persen bersedia membawa kantong belanja sendiri dari rumah.

Namun pada perjalanannya, uji coba program tersebut kian banyak menuai pro kontra di berbagai kalangan masyarakat sementara Permen LHK belum kunjung diterbitkan. Peritel modern menerima kritikan dari masyarakat yang berujung pada ancaman tuntutan secara hukum, karena dianggap memungut biaya tanpa berdasarkan peraturan hukum yang kuat.

"Hal ini masih saja terjadi meskipun kami telah melakukan sosialisasi program melalui berbagai media, personel toko, memasang Surat Edaran Dirjen KLHK, serta sarana informasi di toko-toko anggota Aprindo," kata Roy di Jakarta, Jumat (30/9).

Beberapa Pemerintah Daerah (Pemda), bahkan telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah khususnya penanganan limbah kantong plastik, yang isinya tidak sejalan dengan SE KLHK.

Menurut Roy, hal tersebut mengakibatkan sebagian peritel mundur dari komitmennya untuk menjalankan uji coba tersebut di tokonya, sehingga ditengarai memicu persaingan bisnis yang tidak sehat di industri ritel modern.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional

Indonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.

Baca Selengkapnya
Pramono Bakal Kaji Larangan Penggunaan Plastik di Jakarta
Pramono Bakal Kaji Larangan Penggunaan Plastik di Jakarta

Menurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Dukung Pengurangan Penggunaan Plastik Lewat Gerakan ‘DPR Hijau’
Puan Maharani Dukung Pengurangan Penggunaan Plastik Lewat Gerakan ‘DPR Hijau’

Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti pentingnya pengurangan sampah plastik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Program Zero Waste to Landfill BRI, Aksi Nyata BRI Menuju Zero Emission 2050
Program Zero Waste to Landfill BRI, Aksi Nyata BRI Menuju Zero Emission 2050

BRI meluncurkan program inovatif Zero Waste to Landfill yang melibatkan kolaborasi antar stakeholder.

Baca Selengkapnya
Jaga Aspek Keberlanjutan Lingkungan Event MotoGP Mandalika, BRI Peduli Berhasil Kelola 22 Ton Sampah
Jaga Aspek Keberlanjutan Lingkungan Event MotoGP Mandalika, BRI Peduli Berhasil Kelola 22 Ton Sampah

BRI kembali menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan melalui Program BRI Peduli pada ajang MotoGP Mandalika 2024.

Baca Selengkapnya
BRI Kenalkan Inovasi Teknologi RVM untuk Daur Ulang Botol Plastik
BRI Kenalkan Inovasi Teknologi RVM untuk Daur Ulang Botol Plastik

Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pengunjung akan pentingnya daur ulang.

Baca Selengkapnya
Le Minerale Gandeng PT Polindo Utama, Bukti Nyata Dukung Misi KLHK Kurangi Sampah Nasional
Le Minerale Gandeng PT Polindo Utama, Bukti Nyata Dukung Misi KLHK Kurangi Sampah Nasional

Buktikan keseriusan dalam pengolahan sampah, Le Minerale gandeng PT Polindo Utama.

Baca Selengkapnya
Pengurangan dan Pengelolaan Sampah Plastik Berbasis Carbon Neutral Jadi Solusi Atasi Pencemaran Lingkungan
Pengurangan dan Pengelolaan Sampah Plastik Berbasis Carbon Neutral Jadi Solusi Atasi Pencemaran Lingkungan

Penting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.

Baca Selengkapnya
Peringati World Clean Up Day, BRI Hadirkan Pelatihan Pengelolaan Sampah di Mandalika
Peringati World Clean Up Day, BRI Hadirkan Pelatihan Pengelolaan Sampah di Mandalika

Program ini diselenggarakan di tengah persiapan Internasional Indonesian MotoGP di Mandalika, yang juga bertepatan denga peringatan World Clean Up Day.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Negara Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya
Indonesia Jadi Negara Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya

KLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
Tekan 70 Persen Sampah Plastik di Laut, Kemenko Marves Gandeng Industri dan Komunitas Daur Ulang
Tekan 70 Persen Sampah Plastik di Laut, Kemenko Marves Gandeng Industri dan Komunitas Daur Ulang

Teknologi yang dimiliki oleh Greenhope ini berasal dari Indonesia, tetapi sudah dipatenkan di Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dukung ESG, Venteny Gandeng PlasticBank Literasi Keuangan Pengumpul Sampah Plastik
Dukung ESG, Venteny Gandeng PlasticBank Literasi Keuangan Pengumpul Sampah Plastik

Venteny bersama PlasticBank Indonesia mengumpulkan lebih 20.000 kg plastik daur ulang hingga 2024.

Baca Selengkapnya