Kelapa Sawit Setor Devisa Rp300 Triliun per Tahun dan Serap 16 Juta Tenaga Kerja
Merdeka.com - Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekonomi kerakyatan. Dengan adanya kelapa sawit, infrastruktur, perekonomian, bahkan tingkat edukasi di daerah terpencil menjadi meningkat.
Koordinator Generasisawit, Luthfi Harisma mengatakan, kelapa sawit telah terbukti bertahan di masa sulit pandemi Covid-19. Hasil devisa ekspor sawit mampu mencapai Rp 300 triliun per tahun serta mampu menyerap tenaga kerja dan petani hingga 16 juta orang.
"Produk turunannya digunakan dalam barang konsumsi sehari-hari masyarakat sehingga harganya menjadi terjangkau," kata dia dalam sebuah diskusi ditulis Minggu (31/10).
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Apa manfaat utama kelapa sawit untuk kesehatan? Salah satu manfaat kelapa sawit adalah meningkatkan kesehatan penglihatan. Minyak sawit mentah merupakan sumber yang kaya akan beta-karoten. Kandungan ini berfungsi efektif untuk menjaga kesehatan mata.
-
Apa manfaat utama kelapa sawit bagi kesehatan? Minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit adalah salah satu bahan pokok yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memasak berbagai macam makanan. Minyak goreng kelapa sawit memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah dan lemak tak jenuh yang tinggi, sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung.
-
Dimana PT Astra Agro Lestari Tbk menanam kelapa sawit? Luas lahan kebun sawit yang dikelola perusahaan ini mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
-
Siapa pengusaha kaya yang membangun pabrik kelapa sawit di Sumatera? Tahun 1991, Wilmar berhasil membangun pabrik pengolahan minyak sawit pertama sekaligus membeli kebun kelapa sawit seluas 7.000 hektare di Pulau Sumatra.
Melihat besarnya kontribusi sawit, Luthfi Harisma khawatir narasi negatif yang gencar terhadap sawit berisiko buruk bagi perkembangan ekonomi nasional dan daerah. Lutfi juga berpendapat bahwa stigma negatif tersebut dapat dimanfaatkan oleh negara-negara kompetitor Indonesia dalam persaingan minyak nabati dunia.
"Stigma negatif yang dilontarkan Green Peace dan LSM anti sawit secara terus menerus, berpotensi melemahkan upaya pemulihan ekonomi Indonesia khususnya di masa pandemi saat ini," tegas Luthfi.
Luthfi mencontohkan, kampanye anti biodiesel dan sawit yang dilontarkan Green Peace baru-baru ini yang menuding biodiesel sawit meningkatkan deforestasi. "Informasi yang disampaikan tidak valid dan tidak akurat," tegas Luthfi.
Menurut Luthfi, data menunjukkan pada tahun 2017 sampai dengan 2020, laju deforestasi Indonesia stabil dan bahkan menurun tajam 75 persen di tahun 2019-2020,0pada periode yang sama di mana Indonesia menerapkan mandatori biodiesel sawit B20 dan kemudian meningkat menjadi B30.
"Jadi jelas, tidak ada korelasi antara peningkatan konsumsi biodiesel dari sawit dengan peningkatan deforestasi," lanjut Luthfi menerangkan.
Meski begitu, dia memahami banyak pihak anti sawit yang iri dengan kelapa sawit, termasuk LSM. Terlebih kelapa sawit merupakan komoditas yang miliki banyak keunggulan kompetitif. "Anak muda harus membuka mata dan menyadari betapa pentingnya peran kelapa sawit, jangan mudah menerima dengan bulat informasi negatif sawit dari LSM," kata Luthfi.
Sertifikat Berkelanjutan
Ketua Bidang Pemasaran dan Promosi APROBI, Irma Rachmania menambahkan, ditinjau dari aspek sustainability, kelapa sawit merupakan komoditas minyak nabati yang dituntut memiliki sertifikat berkelanjutan. Sementara minyak nabati lain seperti minyak kedelai, tidak dituntut demikian.
"Ketika mereka menggunakan minyak kelapa sawit harus dinyatakan berkelanjutan, sedangkan untuk minyak zaitun, kedelai, mereka tidak menyebutkan minyak berkelanjutan. Inikan standar ganda sebenarnya," tegas Irma Rachmania.
Sementara itu, disampaikan Irma, masyarakat Indonesia dan generasi muda harus bangga, karena Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang berhasil mencampurkan minyak nabati ke dalam minyak fosil sampai dengan 30 persen.
Lalu pertanyaannya, mengapa biodiesel sawit masih menjadi sasaran black campaign oleh LSM anti sawit. Pegiat Lingkungan, Fransisca Simanjuntak menyampaikan, 30 persen minyak yang ada pada B30 berasal dari tanaman kelapa sawit, yang melalui proses fotosintesis. "Sebagai tanaman, kelapa sawit berfotosintesis. Selama berfotosintesis, kelapa sawit sudah menyerap karbon," katanya.
Kelapa sawit menghasilkan minyak yang bisa dipakai untuk mengurangi pemakaian batubara dan minyak fosil yang dalam prosesnya tidak berfotosintesis dan tidak menyerap karbondioksida. “Jadi, siapa yang menyerap karbon? Ya, kelapa sawit," tegas Fransisca.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaStaf Divisi Penyaluran Dana BPDPKS, Rangga Rahmananda menyatakan program beasiswa ini telah dilaksanakan sejak 2016.
Baca SelengkapnyaKinerja industri kelapa sawit di Indonesia tak sebaik dari tahun kemarin.
Baca SelengkapnyaSelepas dinas, prajurit TNI AU ini menjalankan usaha berjualan kelapa muda. Kini, usahanya itu begitu laris manis sejak pernah dicicipi oleh Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Baca SelengkapnyaPeraturan PP 109/2012, serta dari kebijakan tarif Cukai Hasil tembakau (CHT) dalam konteks pengendalian, dinilai sudah cukup.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 25 kontainer produk kayu lapis berbagai jenis telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca Selengkapnya