Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kembangan Hilir Minyak dan Gas, BPH Migas Gandeng Universitas Syiah Kuala dan PT PAG

Kembangan Hilir Minyak dan Gas, BPH Migas Gandeng Universitas Syiah Kuala dan PT PAG BPH Migas Gandeng Universitas Syiah Kuala dan PT PAG. ©2021 BPH Migas

Merdeka.com - Hari ke - 7 BPH Migas Goes to Sumatera, BPH Migas BPH Migas menginisiasi pertemuan berbagai stakeholder mulai dari Badan Pengelola Migas Aceh, BPH Migas, Pemerintah Provinsi, Kalangan Akademisi dari Universitas Syiah Kuala dan PT. Pertamina (Persero), PT. Perta Arun Gas (PT. PAG) serta PT. Pupuk Iskandar Muda guna lebih mensinergikan pengelolaan Migas Aceh dari Hulu hingga Hilir bertempat di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Senin (10/5).

Hadir dalam acara ini Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Syamsul Rizal, hadir pula Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh Ir. Mawardi, Kepala BPMA Aceh Teuku Mohamad Faisal, Direktur Teknik dan Operasi PT. Perta Arun Gas Yan Syukharial, MM, Perwakilan PT. Pupuk Iskandar Muda, SKPD terkait serta para tamu undangan.

Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BPH Migas Fanshurullah Asa, dengan Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Syamsul Rizal tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Hilir Minyak dan Gas Bumi.

Orang lain juga bertanya?

Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Syamsul Rizal dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada BPH Migas, memberikan ruang kerja sama dengan Universitas Syiah Kuala, Nota Kesepahaman yang berlaku selama 3 tahun ini meliputi 9 ruang lingkup yang meliputi pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, perencanaan dan pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pengkajian bersama di bidang hilir minyak dan gas bumi, pengembangan sumber daya manusia di bidang minyak dan gas bumi, program magang mahasiswa, pengembangan perguruan tinggi khususnya di bidang hilir minyak dan gas bumi, penempatan tenaga ahli sebagai tenaga konsultan atau "part-time", pertukaran informasi dan data ilmiah, penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan fasilitas lain yang dimiliki oleh para pihak, dan kegiatan lain yang disepakati para pihak.

MoU ini merupakan kesempatan yang besar bagi civitas akademika Universitas Syiah Kuala, untuk turut berkiprah memberikan yang terbaik untuk Aceh, juga kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri secara profesional termasuk dalam hal peluang magang di BPH Migas. "Kami siap menjaga dan mengawal MoU dengan pemerintah ini, agar saling memberikan manfaat untuk masyarakat Aceh dan bangsa Indonesia," ujar Syamsul Rizal.

Kepala BPMA Aceh Teuku Mohamad Faisal dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Kepala BPH Migas, yang sebelumnya juga telah menjalin MoU dengan BPMA Aceh, dilanjutkan dengan MoU dengan Universitas Syah Kuala. Ini merupakan bentuk sinergitas pemerintah pusat dengan Aceh, kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan Aceh, dimana Aceh berbatasan langsung dengan 3 negara, Malaysia, Thailand dan India. "Kami mengharapkan banyak masukan dari BPH Migas maupun kalangan perguruan tinggi, untuk memajukan provinsi Aceh," ujar Teuku Mohamad Faisal.

Mewakili Gubernur Aceh, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Aceh Ir. Mawardi dalam sambutannya menyampaikan bahwa MoU yang baru saja ditandatangani antara BPH Migas dengan Universitas Syiah Kuala, pemerintah Aceh mendukung penuh, semoga bisa berjalan sesuai dengan amanat UU nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Daerah Aceh dan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2018 tentang pengelolaan bersama SDA Migas Aceh.

Selain itu tindak lanjut MoU BPH Migas dengan BPMA 19 Februari lalu , dan diskusi prospek pengembangan dan pemanfaatan LNG, membahas hal - hal strategis penting sebagai tindak lanjut.

Pembangunan pipa gas open access Arun - Banda Aceh sepanjang 230 km yang akan dibangun disisi jalan tol. Sehingga pelaksanaannya, perkembangan tiap tahun dan optimalisasinya sebagai terminal Migas. jika pembangunan Pipa gas ini sukses akan dapat mempercepat pembangunan kawasan industri Aceh.

Karena itu, MoU ini penting untuk bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, terutama untuk memajukan sektor Migas Aceh."Semoga diskusi pertemuan ini, dimana dihadiri para pakar, bisa menelurkan langkah-langkah terbaik untuk memajukan Aceh," ujarnya.

Selanjutnya, Kepala BPH Migas Dr. M Fanshurullah Asa, MT dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya bersama team, untuk sampai di Aceh kali ini, telah menempuh perjalanan darat 2.500 sd 3.000 km, 72 jam, karena itu jika dihitung pulang pergi nantinya akan mencapai kisaran 6.000 km.

Mengambil pengibaratan perjalanan 2.300 tahun sebelum masehi yang dilakukan Iskandar Agung, 6.000 km invasi sampai India, demikian juga Napoleon Bonaparte.

"Jadi perjalanan kami, untuk menguji mentalitas, untuk memahami Indonesia secara utuh, melewati berbagai suku, agama, untuk meningkatkan penghayatan, internalisasi diri," ujar Fanshurullah Asa Kepala BPH Migas.

Lanjut Ifan, sapaan M. Fanshurullah Asa, menyampaikan pada kesempatan ini banyak hal yang bisa dilihat, intinya mensinergikan semua potensi, ada istilah pentahelix yaitu kombinasi antara akademis, bisnis, goverment, civil society. Dulu hanya triple helix, yang diadopsi Komite Inovasi Nasional. Ternyata dalam perkembangannya mewujudkan keunggulan komparatif perlu pelibatan masyarakat untuk mewujudkan koordinasi dan kolaborasi.

BPH Migas direncanakan akan menjalin hubungan kerjasama dengan 34 universitas. Saat ini sudah tanda tangan MoU dengan 9 Universitas termasuk Universitas Syiah Kuala ini. Ifan menambahkan BPH Migas mempunyai PNBP sekitar Rp 1 Trilliun, yang terpakai hanya 270 M, sisanya masih banyak. Pemanfaatan yang tepat haruslah kembali untuk kepentingan lingkup Hilir Migas.

"Ini potensi. Nanti kita siapkan, susun, inventarisasi yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan ini. Kalau bisa ada yang spesifik untuk kepentingan Aceh. LNG bisa diregassifikasi untuk banyak hal," ujarnya

"RPJMN 2020 sd 2024 ditarget akan membangun 4 juta jargas, saat ini baru terwujud sekitar 500 rb lebih. Kalau 1 sambungan rumah senilai 10 juta, maka masih perlu 35 T, masih banyak. Nah bagaimana ini bisa dibangun tanpa mengandalkan APBN, pakai investasi bisa BUMN, BUMD, ataupun swasta misalnya." Ungkap Ifan (mdk/hrs)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cetak Praktisi Hukum Energi Kompeten, APHMET & FH UII Bentuk Program Magister Hukum Migas dan Energi Terbarukan
Cetak Praktisi Hukum Energi Kompeten, APHMET & FH UII Bentuk Program Magister Hukum Migas dan Energi Terbarukan

APHMET akan menjadi motor penggerak perubahan dan inovasi dalam industri migas dan energi terbarukan.

Baca Selengkapnya
Edukasi Mahasiswa Universitas Pertamina, BPH Migas Paparkan Peran Gas Bumi di Era Transisi Energi
Edukasi Mahasiswa Universitas Pertamina, BPH Migas Paparkan Peran Gas Bumi di Era Transisi Energi

BPH Migas mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi.

Baca Selengkapnya
Jaga Ketahanan Pangan, BUMN Pupuk Teken Kontrak Jual Beli Gas
Jaga Ketahanan Pangan, BUMN Pupuk Teken Kontrak Jual Beli Gas

Penandatanganan perjanjian jual beli gas yang dilakukan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia ini tentunya akan berdampak positif bagi industri pupuk nasional.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Papua Barat Daya, Kepala BPH Migas: Sinergi Hulu dan Hilir Migas Harus Terus Didorong
Kunjungi Papua Barat Daya, Kepala BPH Migas: Sinergi Hulu dan Hilir Migas Harus Terus Didorong

Sinergi keduanya tersebut dibutuhkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
ESDM Buka-bukaan soal Tantangan Penggunaan Energi Baru Terbarjukan di Masa Depan
ESDM Buka-bukaan soal Tantangan Penggunaan Energi Baru Terbarjukan di Masa Depan

Pengelolaan energi di masa depan bagi PGN perlu berkolaborasi dengan civitas academica untuk mengembangkan riset yang inovatif.

Baca Selengkapnya
Pabrik Pupuk di Aceh dan Industri Sumut Dapat Pasokan Gas Bumi, Sumber Pasokannya dari Daerah Ini
Pabrik Pupuk di Aceh dan Industri Sumut Dapat Pasokan Gas Bumi, Sumber Pasokannya dari Daerah Ini

Pemanfaatan gas bumi dari WK B diharapkan dapat menjaga keberlangsungan penyaluran gas di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak di 2030, Pertamina Patra Niaga Resmi Kolaborasi dengan SKK Migas
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak di 2030, Pertamina Patra Niaga Resmi Kolaborasi dengan SKK Migas

Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.

Baca Selengkapnya
PGN dan Likuid Nusantara Gas Kolaborasi Gali Potensi Gas di Jawa Timur
PGN dan Likuid Nusantara Gas Kolaborasi Gali Potensi Gas di Jawa Timur

Untuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Sistem Keuangan Haji, Ini Dilakukan BPKH
Kembangkan Sistem Keuangan Haji, Ini Dilakukan BPKH

bekerja sama guna membentuk sumber daya manusia unggul pada sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Baca Selengkapnya
Langkah PGN Ekspansi Gas Bumi di Sektor Industri
Langkah PGN Ekspansi Gas Bumi di Sektor Industri

PGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

Baca Selengkapnya
BPH Migas dan Pemerintah Daerah Berkolaborasi Meningkatkan PAD dari Sektor BBM
BPH Migas dan Pemerintah Daerah Berkolaborasi Meningkatkan PAD dari Sektor BBM

Hal ini merupakan upaya pengawasan distribusi BBM di Provinsi Kalimantan Barat, baik BBM subsidi maupun BBM nonsubsidi.

Baca Selengkapnya
BPH Migas Kunjungi Pangkal Pinang untuk Ajak Generasi Muda Sebarkan Informasi Positif Hilir Migas
BPH Migas Kunjungi Pangkal Pinang untuk Ajak Generasi Muda Sebarkan Informasi Positif Hilir Migas

Melalui acara ini, diharapkan subsidi BBM semakin tepat sasaran.

Baca Selengkapnya