Kerajinan Tangan Asal Indonesia Mejeng di Oslo
Merdeka.com - Badan Restorasi Gambut (BRG) mengajak salah satu warga Desa Jarenang, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan untuk berpartisipasi di acara Festival Indonesia 2019 yang digelar oleh Kedutaan Besar RI di Oslo 29 – 30 Juni 2019 lalu. Warga tersebut yaitu Arbaini yang merupakan pengrajin anyaman purun. Purun merupakan jenis tumbuhan rumput yang hidup liar dan endemic di ekosistem gambut.
Kesehariannya, Arbaini mencari ikan dan bekerja sebagai buruh pabrik sawit. Selain itu dia juga seorang pengrajin anyaman dari Purun (Lepironia articulata). Arbaini mencari purun di sekitar tempat tinggalnya untuk dijadikan tikar anyaman, bakul maupun tas ataupun langsung dijual mentah.
Sebagai perwakilan dari para pengrajin purun yang telah menjadi tradisi di hampir seluruh Kabupaten di Kalimantan Selatan, Arbaini melakukan demo cara menganyam purun menjadi sebuah kerajinan tangan yang berkualitas di stand BRG.
-
Apa yang dikenakan Arumi Bachsin di pameran kerajinan? Arumi Bachsin hadir di pameran tersebut mengenakan batik khas dari Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.
-
Apa saja kerajinan tangan khas Rajapolah? Ada tempat untuk menyimpan buah, alat sapu ruangan, vas bunga, tudung saji, taplak meja, keset selamat datang hingga tikar.
-
Apa saja kerajinan tangan khas Solo? Banyak Pilihan Ada banyak kerajinan tangan khas Solo, di antaranya ukiran miniatur patung, candi, keris, dan masih banyak lagi.
-
Bagaimana Arumi mempromosikan batik Pamekasan? Salah satu cara untuk memperkenalkan produk lokal adalah dengan mengenakan Batik Podek.
-
Apa bukti keahlian pengrajin kuno? Celana ini, yang usianya telah mencapai lebih dari 3.200 tahun, merupakan bukti yang sangat kuat akan kompleksitas dan tingkat keahlian luar biasa yang dimiliki oleh pengrajin kuno dalam menciptakan pakaian yang sangat fungsional dan inovatif.
-
Bagaimana cara membuat kerajinan dari Pohon Batik Kukun? Agar motif indahnya terlihat, batang dari pohon kukun itu harus dikupas menggunakan pisau besar atau golok. Motif berwarna cokelat kehitaman langsung terlihat, di atas kayu bagian dalam yang berwarna putih.Batangnya berukuran cukup besar, dengan diameter luas sekitar 5 sampai 7 sentimeter. Pengupasan cukup menggunakan tenaga, karena ketebalan kulit batang dan tekstur yang cukup keras.Untuk panjangnya juga beragam, dan akan menyesuaikan dengan produk yang ingin dijual kepada pelanggan.
Festival Indonesia 2019 yang menjadi acara yang baru pertama kalinya digelar ini adalah merupakan pameran kebudayaan, perdagangan dan pariwisata, yang utamanya menekankan pada produk alami olahan ekosistem gambut dan hutan Indonesia.
Berbagai hal sehubungan dengan gambut dipamerkan oleh BRG di Oslo, tentu dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan potensi ekosistem gambut kepada dunia, khususnya kepada warga Norwegia. Selain produk kerajinan anyaman yang ramah lingkungan, di pamerkan pula produk makanan sehat yang diolah pemuda dari Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan serta kain Sasirangan dari Kabupaten Hulu Sungai Utaram Kalimantan Selatan, dengan proses pewarnaan alami.
Kalimantan Selatan merupakan provinsi yang memiliki luas lahan gambut seluas 103.556 HA. Sebanyak 56.468 HA di antaranya telah mengalami kerusakan. Provinsi ini tersohor dengan pengembangan produk kerajinan anyam lokal yang terbuat dari tanaman Purun. Sejak tahun 2017, BRG telah mendampingi dan melatih masyarakat desa yang berada di area target restorasi gambut, untuk mengembangkan anyaman Puruntradisional mereka menjadi produk fashion.
Pengembangan kerajinan purun membantu pemberdayaan ekonomi kelompok perempuan pengrajin purun di daerah tersebut. Sebelum mendapatkan pelatihan dari Badan Restorasi Gambut (BRG), para pengrajin dan penganyam purun, yang semuanya memang memiliki kemampuan untuk menganyam tikar ini, tidak mampu mencapai hasil maksimal. Dalam satu hari mereka hanya menghasilkan lima buah tikar yang kalau dijual hanya mendapatkan Rp 20.000 per anyaman.
"Kami dari kelompok pengrajin ingin pula kerajinan dari Purun ini bisa jadi sumber penghasilan tetap. Kami ingin supaya hasil purun bisa dijual ke luar negeri," kata Arbaini menuturkan keinginannya.
Agar dapat selalu terus memberdayakan kelompok perempuan dan pengrajin purun dari ekosistem gambut ini, Badan Restorasi Gambut menjalin kerja sama dengan designer Merdi Sihombing dari Eco-fesyen. Para pengrajin diundang untuk mengikuti lokakarya pengembangan kerajinan anyaman dan kain sasirangan alami, yang menggunakan tanaman dan buah-buahan yang berada disekitar lahan gambut.
"Dengan adanya pelatihan dari Pak Merdi, kerajinan ini berkembang. Sebelumnya kami hanya bikin tikar, tas dan dompet biasa, tapi sekarang sudah bisa buat tas dan dompet yang lebih bagus lagi. Harapan kita supaya pengrajin semakin maju dan ekonomi di rumah tangga lebih baik," papar Arbaini sembari menyelesaikan tikar anyaman Purun buatan tangannya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dekranas juga sangat ketat memfokuskan kepada hasil kerajinan Indonesia yang menggunakan bahan baku lokal.
Baca SelengkapnyaKriyaNusa kali ini, mengusung tema 'Kriya Unggul Indonesia maju'.
Baca SelengkapnyaKarena terkenal akan desain yang rapi dan detail, pembelinya saat ini sudah sampai negara India hingga Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPara perajin tembaga dan warga sekitar sangat antusias menyambut kedatangan Ketua DPR RI itu.
Baca SelengkapnyaAcara ini juga dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekomoni dan perluasan pasar kriya Indonesia.
Baca SelengkapnyaProduk kain tenun nasabah PNM bernama Yanti Qomariah mendapat sorotan dan pujian karena motif yang dinilai rumit namun membawa keindahan tersendiri.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini dulu jualan pelepah pisang door to door, kini jadi saudagar produk kerajinan yang laris di pasar luar negeri. Ini kunci kesuksesannya.
Baca SelengkapnyaMata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.
Baca SelengkapnyaKehadiran para mitra UMKM binaan PNM ini di ajang bergengsi ini diharapkan dapat membukakan pintu-pintu kepada pangsa pasar internasional.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di kawasan Plered sudah menekuni kerajinan ini sejak zaman kolonial Belanda.
Baca SelengkapnyaLoemongga menjelaskan untuk pameran atau expo akan dipenuhi oleh Dekranasda dari berbagai provinsi, kota, maupun kabupaten.
Baca SelengkapnyaKriyanusa 2023 mengusung tema "Kriya Unggul, Indonesia Maju".
Baca Selengkapnya