Lewat WMM, Filsa perkenalkan peyek kepiting hingga ke luar negeri
Merdeka.com - Di saat banyak institusi menawarkan program bantuan usaha untuk para pengusaha, Bank Mandiri memberanikan diri membidik anak muda sebagai targetnya melalui program CSR Wirausaha Muda Mandiri (WMM).
Program CSR WMM yang sudah bergulir sejak tahun 2007 ini mempunyai tujuan agar generasi muda menjadi generasi yang mandiri, sehingga bukan hanya menjadi generasi pencari kerja namun mampu menjadi generasi pencipta lapangan pekerjaan.
Di tahun ke-10 nya ini, Bank Mandiri telah berhasil menciptakan banyak wirausahawan muda yang sukses. Salah satunya adalah Filsa Budi Ambia. Anak muda yang berasal dari Balikpapan ini berhasil memasukkan produknya ke Carrefour di seluruh Indonesia.
-
Produk apa yang sukses mereka jual? 'Di shopee itu belum ada, ada pun harganya mahal banget di Jawa, dan itu mahal banget harganya, kita kenapa enggak kita bIkin saja yang versi murahnya supaya semua orang bisa pakai cetakan kayak gitu,' ucap Uli.
-
Kenapa usaha Fitri sukses? Keberhasilan pertamanya datang ketika banyak teman dan tetangga mulai menitipkan belut untuk dijual kembali. Fitri yang awalnya hanya menjadi pengepul, akhirnya melihat peluang untuk mengolah peyek tersebut menjadi produk camilan peyek belut.
-
Produk lokal apa yang terkenal di dunia? Tak banyak yang tahu banyak produk-produk yang terkenal di dunia ternyata berasal dari Indonesia. Wajar saja, sebab produk tersebut umumnya menggunakan merek dengan bahasa asing.
-
BRI apa yang dinobatkan sebagai bank terbaik di Indonesia? Media ekonomi dan keuangan terkemuka di dunia yang berbasis di London, The Banker, telah merilis daftar Top 1000 Banks 2024 pada Rabu, 10 Juli 2024. Dalam daftar tersebut, tercatat 26 bank berasal dari Indonesia dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menduduki peringkat teratas serta berperingkat 110 secara global.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
-
Siapa yang meluncurkan CMA Bali? Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya resmi meluncurkan program Pungutan Wisatawan Asing atau Tourism Levy sebesar Rp 150 ribu pada Senin (12/2) di Puri Santrian, Sanur, Denpasar.
Awalnya, Filsa melihat peluang usaha setelah melihat tetangganya yang biasa berjualan peyek kacang bangkrut dan putus asa. Kemudian Ia memberikan semangat namun tetangga tersebut tidak mau meneruskan usahanya.
Akhirnya, Filsa meminta untuk diajari membuat peyek kepada tetangga tersebut. Dia pun akhirnya meneruskan jualan peyek. Namun, usahanya tersebut ternyata menemui kebuntuan. Apa yang dialami oleh tetangganya mulai terjadi kepada Filsa.
"Banyak return (pengembalian) dari toko-toko yang dititipin," kata Filsa, di acara WMM Expo di Botani Square, Bogor, Jumat (10/3).
Dari situ Filsa berpikir bahwa harus ada inovasi yang baru agar konsumen tidak bosan dengan peyek kacang yang sudah umum dan bisa ditemukan di mana saja.
Hidup di lingkungan pesisir, tepatnya Kampung Timur, Filsa sudah biasa bergaul dengan para nelayan di daerah tempat tinggalnya. Suatu hari, Filsa mendengar keluhan para nelayan yang menyatakan bahwa kepiting hasil tangkapan mereka banyak yang gagal ekspor sehingga mereka kebingungan.
"Daerah saya kaya akan hasil laut, terutama kepitingnya. Kepiting banyak yan gagal ekspor, kalau ekspor kan syaratnya banyak banget, kaki patah satu gak mau terima. Nelayan mereka bingung ini mau dikemanain kepiting yang begini padahal jumlahnya banyak banget. Lalu saya bilang ya udah sini saya coba produksi gimana saya kembangkan peyek dengan kepiting," ujar Filsa.
Awalnya, Filsa sempat pesimis dengan idenya karena hanya dengan mendengar namanya saja peyek kepiting menurutnya bisa buat orang geli.
"Awalnya saya juga geli denger peyek kepiting tapi yau udah ya coba dulu. Pertama buat saya buat dikecilin biar kayak snack bisa dibawa kemana-mana. Lalu saya bikin status di sosmed, temen-temen responnya 'ih apa itu' tapi ternyata mereka suka," terang Filsa.
Produk hasil eksperimen Filsa ternyata disukai oleh teman-temannya. Filsa mulai kebanjiran orderan. Yang biasanya Ia menjual peyek kacang dengan harga Rp 3 ribu Filsa mulai berjualan peyek kepiting dengan harga Rp 20 ribu
Meski hanya berkemasan plastik transparan biasa, produk Filsa sudah mulai menjadi perbincangan. Kemudian, ada orang yang menawarkan dan mengenalkan program WMM kepada Filsa.
Filsa keluar sebagai pemenang WMM Expo pada tahun 2015 silam. Sejak itu, produknya sudah mulai dikenal di tingkat nasional.
"Dampak yang saya rasakan dari program WMM adalah aksleresi (percepatan) saya jadi makin cepat dikenal. Pembinaannya juga bagus. Kita dibina dan dikasih tahu cara bikin kemasan yang bagus. Permodalan juga gampang karena kita diprioritaskan," terang Filsa.
Saat ini, produk Filsa sudah dipasarkan di beberapa bandara dan sering dijadikan sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke luar negeri. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah inspiratif mantan buruh migran bisnis gatot dan tiwul hingga produknya laris di pasar Eropa
Baca SelengkapnyaBRI terus konsisten dalam memberikan dukungan permodalan dan pendampingan usaha kepada pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaNunu Elcidi, food vlogger dan konten kreator asal Lamongan ini semakin dikenal di kalangan pecinta kuliner
Baca SelengkapnyaDunia entertainment yang tidak stabil membuat 11 artis ini berinisiatif membuka berbagai macam bisnis, mulai dari kuliner, aksesoris dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaCara Sederhana Bea Cukai Malang Buat UMKM Mendunia
Baca SelengkapnyaKerupuk emping melinjo di sini punya ciri khas tersendiri yakni renyah, gurih, beraroma sedap, dan menyehatkan.
Baca SelengkapnyaJika kualitas produk yang dijual disenangi masyarakat global, ekspansi membangun bisnis di luar negeri bukan hanya cita-cita.
Baca SelengkapnyaSeorang food blogger mendedikasikan dirinya pada mimpi ingin mengenalkan dan mempromosikan kuliner Indonesia ke kancah Internasional.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca SelengkapnyaBSI International Expo 2024 menjadi moment Bank Syariah Indonesia (BSI) membuka peluang kerja sama antara pelaku UKM.
Baca Selengkapnya5 Produk Lokal Indonesia yang Tayang di Drama Korea
Baca SelengkapnyaKeenam ekshibitor tersebut yaitu Sony Trading Pty Ltd, Oishi Trading Pty Ltd, PT Alam Scientia Asia, Orang Tua Group, PT Sekar Bumi, dan Laguna Group.
Baca Selengkapnya