Lima pilar penting penanganan stunting di Indonesia
Merdeka.com - Deputi Setwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Bambang Widianto menjelaskan saat ini ada lima pilar penting yang harus dilakukan agar semua program pengentasan stunting bisa sukses berjalan.
Dia menyebutkan lima pilar penting penanganan stunting tersebut yaitu komitmen, kampanye, konvergensi program, akses pangan bergizi dan monitoring progam.
"Dalam rapat diputuskan ada beberapa hal penting yang kita sebut dengan 5 pilar di mana itu dari pengalaman negara lain memang mengatakan bahwa komitmen pemerintah sangat penting makanya rapat-rapat stunting dibawah Presiden sendiri yang memimpin rapat," kata Bambang di Jakarta, Rabu (19/9).
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Apa tujuan Kemenkes dalam mengatasi stunting? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
-
Bagaimana Kemenkominfo dorong pencegahan stunting? Genbestival yang diadakan kali ini merupakan bagian dari kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat), yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
-
Apa yang dilakukan BPIP untuk menekan kasus stunting? Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) gerakkan seluruh unsur untuk bergotong royong tekan kasus stunting di Indonesia.
-
Mengapa BPIP ingin menekan angka stunting? Percepatan penurunan angka stunting merupakan ikhtiar mewujudkan manusia Indonesia yang unggul sebagai gerakan Pancasila dalam tindakan yang perlu dikoordinasikan secara internal dan eksternal bersama-sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
-
Bagaimana BPIP membantu anak-anak mengatasi stunting? Pemberian Bantuan Atasi Stunting “Perlu kita cermati bersama, bahwa dampak buruk yang disebabkan oleh stunting dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia sebuah negara. Stunting bukan hanya berdampak kepada kondisi fisik anak, melainkan juga kesehatan hingga kemampuan berpikirnya,“ terangnya.
Dia menjelaskan, pilar kedua yaitu kampanye yang berisi konsolidasi dan edukasi bagi semua pihak yang terlibat. Sedangkan untuk pilar ketiga, yakni konvergensi masih menjadi tantangan bagi pemerintah dalam penanganan stunting.
Bambang mengungkapkan, sudah banyak kementerian dan lembaga yang melakukan berbagai program untuk mengentaskan stunting. Namun program-program tersebut belum terintegrasi dengan baik.
"Ternyata kita ini punya berbagai macam forum resmi kita punya tapi kita nggak punya atau tidak punya tempat dimana kita bisa mempersatukan program tersebut," jelas Bambang.
Dia menjelaskan, kementerian dan lembaga terkait harus lebih sering duduk bersama agar konvergensi tersebut bisa terwujud.
"Saya ingin program-program kita semua itu ada di suatu kabupaten/desa apalagi kalau ditambanh dengan APBD. Jadi nih kelemahan yang berusaha kita sekarang ini ingin perbaiki."
Dia mencontohkan Kemenkes meluncurkan program unit spesifik dengan memberi obat cacing atau vitamin A gratis. Program tersebut tidak akan berhasil jika tidak ditopang oleh program lainnya.
"Sinkronisasi ini ternyata menjadi tantangan paling berat di negara kita ini dan konvergensi ini pada waktu rapat di tingkat wapres yang diminta untuk konvergensi adalah Bappenas dengan Kemendagri karena memang tugas Bappenas ini merencanakan."
Kemudian yang berikutnya adalah pilar keempat yaitu akses pangan bergizi. Untuk pilar kelima, yakni monitoring akan dilakukan bersama-sama KSP, TNP2K, Bappenas dan sebagainya. "Karena ibu Menkes sudah beli vitamin A untuk semua masyarakat, sudah beli obat cacing untuk semua penduduk tetapi siapa yang memastikan ini diminum oleh orang-orang tersebut," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menargetkan angka stunting turun 14% tahun ini
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPanelis bertanya kepada Cawagub Ade Sumardi tentang cara menurunkan prevalensi anak stunting dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Banten.
Baca SelengkapnyaGus Ipul juga menegaskan bahwa target penurunan untuk 14 persen tahun 2024 harus dicapai.
Baca SelengkapnyaBadan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) gerakkan seluruh unsur untuk bergotong royong tekan kasus stunting di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandung bersama daerah Cekungan Bandung berkomitmen menekan angka stunting.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM RI Mahfud MD melaunchingnya langsung.
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaSurvei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional rata rata masih 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaWapres mengingatkan tanggung jawab bersama dalam mengawal kebijakan pembangunan SDM
Baca SelengkapnyaProgram peningkatan SDM Indonesia yang akan dilaksanakan Prabowo adalah Program makan bergizi gratis (MBG) .
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan Business World, peringkat daya saing dari SDM Indonesia berada di ranking 45 dari 67 negara.
Baca Selengkapnya