Dampak negatif dan positif rupiah melemah sampai Rp 14.000
Merdeka.com - Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS terus melemah, bahkan sampai menyentuh level Rp 14.000. Namun pemerintah telah memastikan pelemahan rupiah tidak mempengaruhi stabilitas sistem keuangan. Sebab, jika diamati pelemahan rupiah masih memiliki persentase cukup kecil.
Tapi melemahnya nilai tukar rupiah pasti akan memberikan dampak negatif bagi dunia usaha dan investasi di Indonesia. Namun, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tak selamanya berdampak negatif. Beberapa pihak menyatakan pelemahan rupiah tetap memberikan dampak positif untuk Indonesia. Berikut dampak negatif dan positif akibat melemahnya rupiah terhadap dolar:
Mengganggu dunia usaha
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa yang terjadi dengan rupiah di era Soeharto? Perekonomian era Soeharto juga sangat kental dengan pro asing. Namun, stabilitas rupiah tidak berumur panjang di era Soeharto. Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kurs yang terlalu tinggi tidak bagus bagi dunia usaha. "Artinya tentu saja bagi dunia usaha kurs itu enggak baik kalau terlalu tinggi. Kalau dampak ekonominya itu ya enggak buru-buru kalau dampak volatilitas keluarnya. Tapi dia akan cenderung mengganggu pengambilan keputusan di dunia usaha," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Kamis (8/2).
Darmin mengatakan, kurs yang tidak stabil membuat pengusaha menahan diri dalam pengambilan kebijakan. Namun jika kurs dan volatilitas terjaga maka akan lebih mudah bagi pengusaha menentukan langkah ke depan. "Kalau kurs stabil, pengambilan keputusan itu lebih mudah dan kalau ada volatilitas ya pengambilan keputusan sedikit lebih susah, karena orang kurang pasti ke depannya bagaimana," katanya.
Pelemahan rupiah turunkan cadangan devisa
Ekonom Faisal Basri mengatakan, jika kondisi nilai tukar rupiah terus melemah akan berdampak negatif pada cadangan devisa yang juga akan menurun. Dua bulan terakhir dilaporkan cadangan devisa pemerintah posisinya USD 2 miliar."Maret turun lagi, tapi belum diumumkan. Cadangan devisa akan naik dari jumlah kenaikan jumlah ekspor. Sementara ekspor tiga bulan terakhir defisit, walaupun Maret naik. Sepanjang Januari-Maret tidak banyak surplusnya atau bisa dibilang seimbang. Jadi tidak surplus," tegas Faisal.
Pelemahan rupiah bisa mendongkak ekspor
Bukan hanya berdampak negatif, tapi melemahnya rupiah juga memberi dampak positif pada Indonesia. Ini yang dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pelemahan rupiah terhadap dolar bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor yang nantinya dapat menambah cadangan devisa. Dia juga menjelaskan pemerintah sudah berusaha untuk mendompleng ekspor dengan cara memperluas perdagangan dengan pasar-pasar potensial salah satunya Afrika.Untuk itu, pemerintah tengah berunding terkait perjanjian perdagangan bebas dengan Australia dan Uni Eropa, guna menambah cadangan devisa. "Kami mempercepat membuka pasar lebih bagus dengan cara hubungan bilateral maupun multilateral dengan negara-negara lain," tutur JK.
Berdampak positif pada APBN 2018
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pelemahan rupiah bisa memberi dampak ke APBN 2018. Namun dia tetap berharap rupiah bisa kembali menguat."Depresiasi rupiah itu efeknya bisa positif ke APBN tapi kan kita harus melihat secara utuh ke ekonomi. Kita mau ekonomi tetap stabil dan mudah-mudahan ini bisa tetap terkendali," Kata Askolani di Jakarta, Senin (26/3).Dia juga menjelaskan, pelemahan rupiah bisa menambah sisi pendapatan yang punya dampak valuta asing (valas) seperti penerimaan dari sektor minyak dan gas. "Dampaknya jadi malah bisa mengurangi defisit ke APBN. Tapi kita juga melihat ekonomi secara utuh," kata dia.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4) siang, nilai tukar rupiah terpantau melemah tajam ke level Rp16.162 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaLaju Rupiah sore ini dipengaruhi oleh kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Baca SelengkapnyaDari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Selengkapnya