Mendag Enggartiasto: Tak perlu ada badan khusus tangani cabai
Merdeka.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pemerintah tidak perlu membuat badan Khusus yang menangani lonjakan harga cabai. Alasannya, pemerintah telah banyak membuat badan baru, sehingga membebani anggaran.
"UU mengamanatkan ada Badan Pangan. Dan itu sudah dipersiapkan. Tetapi yang spesifik hortikultura saya enggak lihat dalam UU. Kita jangan terlalu banyak bikin badan deh, sudah ada badan yang ada saja. Kita nanti nambah lagi anggarannya," ujar Menteri Enggar, di kantornya Jakarta, Rabu (11/1).
Menteri Enggar menegaskan saat ini untuk menekan harga cabai itu biar menjadi tugas dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Menurutnya, Kementan sudah sangat kompeten untuk menjaga harga pangan tetap stabil.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk mengatasi harga cabai? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Bagaimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Dimana Kemendag memantau harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
"Beras sudah tidak impor, jagung kita kurangi impornya. Terus buat apa lagi. Cukup pak mentan sendiri sudah bagus, dan punya Dirjen juga. Cukup ditangani pak Dirjen Hortikultura, kita juga punya Badan Karantina yang galak," jelasnya.
Dia menambahkan pemerintah tak perlu untuk impor cabai untuk menekan harga. Enggar pun meminta masyarakat untuk mengkonsumsi cabai yang harganya masih terjangkau.
"Enggak usah impor cabai. Cuma cabai rawit merah. Makanlah cabai rawit hijau yang juga sama, cabai rawit merah itu sesaat dan tidak mungkin urusan sesaat kita harus impor. Kalau hujan begini. Kita tidak bisa stop. Bagaimana, hujannya besar seperti ini. Kami tidak bisa memaksakan para petani untuk dia busuk," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin melakukan peninjauan harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Batangase.
Baca SelengkapnyaBanyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaUpaya ini dibutuhkan Pemda untuk mengendalikan laju inflasi di daerah.
Baca SelengkapnyaAjakan ini merespon kenaikan harga cabai rawit hingga Rp100.000/kg.
Baca SelengkapnyaHal tersebut demi membantu petani agar tidak terlalu merugi sehingga memungkinkan menjual tanah atau lahan pertanian mereka untuk bertahan.
Baca SelengkapnyaPengendalian inflasi menjadi hal penting yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaGerakan tanam ini diharapkan bisa mengendalikan inflasi dan menjaga ketahanan pangan.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai harga cabai rawit sebesar Rp23.000 per kg di pasar Malangjiwan di Karanganyar, Jawa Tengah terlampau murah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaPenyerapan produk lokal oleh BUMN ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca Selengkapnya