Mendag Lutfi: Ada Menteri di Afrika Belum Dapat Vaksin
Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyebut, distribusi vaksin di dunia belum merata. Hal ini membuat salah satu menteri di negara kawasan Afrika belum mendapatkan suntikan vaksin.
Padahal, negara-negara maju seperti Eropa mempunyai lebih dari tiga kali jumlah vaksin yang mereka butuhkan. Namun distribusi vaksin dari Eropa ke negara-negara sekitar belum maksimal.
"Ada satu negara di Afrika yang menteri perdagangannya belum dapat vaksin. Jadi tidak ada gunanya itu vaksin banyak-banyak di Eropa kalau tidak didistribusikan," kata Mendag Lutfi dalam acara Inaugurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi dan Industri G20, Selasa (8/2).
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
Dia mengatakan, distribusi vaksin yang tidak maksimal tersebut membuat varian baru akhirnya keluar. Ini terjadi akibat penanganan pandemi Covid-19, terutama di belahan Benua Afrika belum baik.
"Jadi ini mengajarkan kepada kita bahwa penyelesaian masalah pandemi, terutama pandemi setelah ini harus kita bekerja secara bersama-sama tidak bisa satu negara aman karena mereka mempunyai cukup vaksin," kata dia.
Persolan lainnya, vaksinasi ini menjadi hal luar biasa. Karena jika vaksin dari negara yang bukan teman, maka vaksinnya tidak akan laku. "Ini juga menyebabkan tidak ada mitigasi bersama musti kita selesaikan ini sudah menjadi sejarah dan kita tidak boleh ulang lagi," pungkas dia.
2022, Indonesia Dorong Pemerataan Distribusi Vaksin Hapus Kesenjangan Ekonomi
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap, di 2022 akses vaksin Covid-19 menjadi lebih adil dan merata. Pemerataan distribusi vaksin dinilai dapat mengurangi kesenjangan ekonomi.
"Memasuki tahun 2022 diharapkan keberadaan vaksin (Covid-19) atau obat-obatan yang lebih adil merata dari segi akses," ucapnya melalui akun instagram resminya @airlanggahartarto_official, Sabtu (1/1).
Menko Airlangga menyatakan, ketersediaan akses vaksin Covid-19 yang lebih adil dan merata penting untuk mendukung proses pemulihan ekonomi global. Sehingga, dapat mengurangi tingkat kesenjangan ekonomi antara negara maju dan miskin.
"Sebuah transformasi sosial maupun ekonomi akan lebih baik tidak hanya dalam konteks lokal dan nasional. Tapi, juga dalam konteks regional dan global," jelasnya.
Maka dari itu, pemerintah berjanji akan memanfaatkan perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20) yang akan digelar di Bali pada akhir Oktober 2022 untuk fokus membahas pentingnya ketersediaan akses vaksin Covid-19 yang lebih merata.
"Karena, sebagaimana kita ketahui Indonesia akan menjalankan Presidensi G20. Kita berharap bahwa sejumlah agenda dan transformasi ekonomi akan terus berjalan serta dukungan bagi negera berkembang, terutama terkait keberadaan vaksin atau obat obatan yang lebih adil dan merata," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaWHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan akan mulai melakukan vaksinasi Mpox pada sejumlah kelompok masyarakat berisiko tinggi.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca Selengkapnya