Menggiurkan, Begini Konsep Bisnis Hulu Hilir Peternakan Ayam Potong di Yogyakarta
CEO BroilerX, Prastyo Ruandhito menuturkan pihaknya berupaya menghadirkan skema bisnis dari hulu-hilir.
CEO BroilerX, Prastyo Ruandhito menuturkan pihaknya berupaya menghadirkan skema bisnis dari hulu-hilir.
Menggiurkan, Begini Konsep Bisnis Hulu Hilir Peternakan Ayam Potong di Yogyakarta
Menggiurkan, Begini Konsep Bisnis Hulu Hilir Peternakan Ayam Potong di Yogyakarta
Perusahaan rintisan (start up) BoilerX asal Yogyakarta tengah mengembangkan teknologi sekaligus layanan keuangan infklusif yang menyasar sektor peternakan ayam potong.
Penggunaan teknologi di sektor ini bertujuan untuk menekan biaya produksi dan meminimalisir angka kematian ayam. Sehingga para peternak bisa memaksimalkan keuntungan.
CEO BroilerX, Prastyo Ruandhito menuturkan pihaknya berupaya menghadirkan skema bisnis dari hulu-hilir.
Mulai dari penyediaan teknologi pemantau kondisi kandang, hingga proses penjualan hasil panen yang dapat dipantau secara online.
Tak hanya itu layanan BroilerX juga memberikan penyediaan modal bagi para peternak melalui Amartha.
"Ada dua solusi dari kami, adalah untuk menurunkan biaya listrik dan gas untuk pemanas. Contoh, kalau di listrik kita bisa mereduksi 60 persen dan gas pemanas sampai 90 persen. Jadi, kalau peternak bergabung ke ekosistem kami, maka akan mendapat peningkatan pendapatan antara 40-60 persen," kata Prastyo, Jumat (25/8).
Para peternak yang bergabung tidak perlu lagi memusingkan gejolak harga ayam potong yang fluktuatif di pasaran.
Sebab dalam kontrak kerja sama ini disepakati di awal. Harga beli dari peternak ke BroilerX pun sudah ditentukan dan tidak terpengaruh kondisi pasar.
Sehingga para peternak bisa fokus di sektor budidayanya.
"Penjualan ayamnya mereka 100 persen ke BroilerX, tidak perlu memikirkan gejolak harga. Itu semua kami yang handle. Karena selain jual life bird, ayamnya juga dipotong jadi ayam belu, terus diolah jadi chicken nugget, sosis dan lain sebagainya," terang Prastyo.
Dia mengklaim BroilerX memang memiliki keahlian untuk menciptakan teknologi, yang sanggup meningkatkan produktivitas peternakan ayam.
Namun, masalah yang dihadapi para peternak binaan seringkali tak berhenti pada produktivitas saja.
Tetapi juga masalah terhadap akses finansial, terutama soal permodalan.
"Seringkali peternak sudah siap dengan ilmu dan keahlian, namun terbentur modal untuk berkembang. Jadi, butuh kerja sama dengan mitra lain yang memiliki kredibilitas dalam hal keuangan inklusif dan terjawab lewat kolaborasi ini," cetus Prastyo.
Terkait pemodalan untuk peternak ayam ini, Prastyo mengatakan sudah ada 350 peternak yang bekerjasama dengan BroilerX.Dari 350 peternak ini, 20 diantaranya mendapatkan pinjaman modal dari Amartha dengan nilai total mencapai Rp5 miliar.
Sementara itu Head of Business Partnership Lending Amartha, Adityo Putranto, mengatakan kerja sama ini, peternak pun dapat mengakses layanan keuangan inklusif dari Amartha.
Termasuk mengadopsi teknologi pertanian cerdas (smart farming) yang disediakan oleh BroilerX.
Dengan alokasi modal dan pemanfaatan teknologi, kesejahteraan peternak di Yogyakarta diharapkan bisa semakin merata.
"Lewat kolaborasi ini, kami berkomitmen menyalurkan permodalan senilai Rp100 miliar bagi peternak binaan BroilerX dengan pembiayaan antara Rp100-700 juta rupiah per orang," Adityo.
Adityo menjelaskan sistem pembiayaan yang digunakan dalam kolaborasi ini berbeda dengan sistem tanggung renteng yang selama ini dipakai oleh Amartha, untuk menyalurkan modal ke perempuan pengusaha ultra mikro.
Menurutnya, peternak ayam dapat mengajukan pembiayaan yang digunakan untuk membeli peralatan ternak berbasis teknologi dari BroilerX, sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi ternaknya.
"BroilerX menyediakan produk dan layanan beragam. Mulai dari program kemitraan bagi peternak, smart farming atau perangkat kontrol lingkungan kandang ayam berbasis IoT (Internet of Things), ERP (Enterprise Resource Planning), hingga suplai ayam hidup dan penyedia karkas ayam juga," tutup Adityo.