Menperin Catat Investasi Industri Manufaktur Naik 44 Persen Selama Triwulan 1-2020
Merdeka.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mencatat bahwa investasi sektor industri manufaktur di triwulan I tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 44,6 persen menjadi Rp63,9 triliun dari sebelumnya Rp44,2 triliun pada triwulan I 2019.
Agus menjelaskan lima besar nilai investasi tersebut meliputi industri logam, mesin dan elektronik, industri kedokteran, presisi dan optik serta jam sebanyak Rp26,5 triliun. Selanjutnya industri makanan Rp11,6 triliun, industri kimia dan farmasi Rp9,8 triliun, industri mineral non logam Rp4,3 triliun, dan industri karet dan plastik Rp3 triliun. Jika ditotal menjadi Rp63,9 triliun.
Kendati begitu, dia menyebut kondisi terkini sektor industri pengolahan melambat 2,01 persen dari sebelumnya 4,80 persen pada triwulan I 2019. Kinerja industri pengolahan yang masih positif terutama terdorong oleh peningkatan demand yang sangat tinggi untuk industri alat kesehatan dan farmasi, serta pertumbuhan positif pada beberapa sektor industri kimia, alat angkut, kertas, industri logam, makanan dan minuman, pengolahan tembakau, dan industri pengolahan kayu.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
"Covid-19 selain berdampak pada sektor kesehatan juga berdampak pada perlambatan industri, sebagai informasi sampai dengan triwulan I 2020, pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan menjadi 2,97 persen, dari sebelumnya 5,07 persen pada triwulan I 2019," kata Menteri Agus dalam Webinar Bersama Lawan covid-19, Selasa (9/6/2020).
"Ekspor industri pengolahan juga mengalami penurunan -0,66 persen menjadi USD 32,99 miliar, namun di sisi lain surplusnya juga masih positif meskipun ada penurunan sebesar USD 1,7 miliar. Ini juga sangat menggerakkan ada secercah ketika kita melihat bahwa investasi industri pada kenyataannya kenaikannya ada," ujarnya.
Utilisasi Nasional
Namun demikian, Agus mengatakan utilisasi nasional rata-rata di semua sektor sebesar 40 persen. Ini merupakan angka yang sangat rendah. Sementara rata-rata utilisasi nasional sebelum covid-19 ada pada angka 75 persen.
"Ketika itu confident dari pihak market dan industri sangat tinggi, bisa kita lihat dari Purchasing Managers Index (PMI) pada bulan Februari ada pada titik 51, 9 poin, ini tertinggi dalam sejarah Indonesia, tapi setelah covid-19 menjadi problem yang begitu besar di Indonesia, dengan sendirinya tentu akan membawa tekanan-tekanan terhadap industri itu sendiri," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Faisol menilai hal ini justru menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti pabrik smelter nikel.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaKontraksi ini disebabkan oleh penurunan komponen pada sisi produksi. Ini karena maraknya peredaran rokok ilegal di pasaran, terutama rokok ilegal impor.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan sektor manufaktur Tanah Air ini dalam kategori ekspansif dan akseleratif bersama dengan India, Filipina, dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi ketika diberlakukan Permendag 8 tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor.
Baca SelengkapnyaKerap kali peraturan atau regulasi yang sudah diputuskan di level pusat tidak dapat dijalankan di level daerah karena alasan-alasan tertentu.
Baca Selengkapnya