Menteri Teten: Perempuan Mendominasi UMKM Indonesia
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, UMKM yang dijalankan perempuan menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena mendominasi sektor ini. Setidaknya ada 34 persen UMKM yang dijalankan kaum perempuan. Dari jumlah tersebut 50 persen merupakan UMKM kelas menengah dan 52,9 persen UMKM kelas usaha mikro.
"Jadi kalau dilihat dari angka ini perempuan yang mendominasi UMKM Indonesia," kata Teten dalam Webinar Semangat dan Aksi Perempuan Andalan untuk Indonesia, Selasa (5/10).
Berdasarkan data tahun lalu, Teten mengatakan kontribusi perempuan dalam PDB mencapai 9,1 persen atau setara Rp 1.381 triliun. Jumlah wirausahawan perempuan juga menjadi yang terbesar dari rata-rata negara didunia yang hanya 8 persen. Berbagai data tersebut kata Teten menunjukkan memperjuangkan UMKM sama artinya dengan memperjuangkan ekonomi nasional dan mendukung pemberdayaan perempuan serta mengakselerasi perjuangannya.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
BRI bantu apa untuk UMKM perempuan? Pemberdayaan fokus untuk Perempuan pengusaha berupa pelatihan dalam bidang literasi digital dan keuangan.
-
Bagaimana cara UMKM dikelola? UMKM umumnya memiliki karakteristik usaha yang berskala kecil atau menengah, baik dari segi jumlah tenaga kerja, pendapatan, maupun aset yang dimiliki.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
"Jumlah wirausahawan perempuan kita mencapai 21 persen, jauh lebih baik dari rerata global yang hanya di kisaran 8 persen," kata dia.
Namun, selama pandemi 87 perempuan pemilik bisnis mengalami kerugian. Sebanyak 90 persennya melaporkan membutuhkan pendanaan mendesak. Lalu 25 persen dari mereka juga kehilangan setengah dari pendapatannya. Bahkan 2 dari 3 usaha yang dijalankan perempuan terpaksa tutup sementara atau permanen.
Untuk itu Teten mencatat lima tantangan yang dihadapi UMKM perempuan saat menghadapi pandemi. Mulai dari turunnya permintaan, berkurangnya liabilitas usaha, minimnya kapasitas dan fasilitas digital, kurangnya sumber daya dan berbagai hal tersebut terjadi karena kebijakan sekolah dan bekerja dari rumah.
"Ini semua terjadi bersamaan dengan kebijakan school from home dan work from home. Ini yang bikin mereka mengalami itu," kata Teten.
Teten mengatakan berbagai masalah tersebut telah diantisipasi pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional. "Tapi saya kira pemerintah sudah antisipasi masalah-masalah ini dengan program PEN," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Peringkat 87 di Dunia dalam Hal Diskriminasi Gender
Baca SelengkapnyaUMKM menjadi penyokong utama dalam struktur ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca SelengkapnyaUMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang apa itu UMKM dan kriterianya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat industri tersebut mencakup 99,7 persen dari total unit usaha industri di Indonesia, menyerap 12,37 juta tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan memastikan pemerintah tidak membual untuk memajukan UMKM.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meminta lebih banyak UMKM yang terlibat dalam rantai pasok industri.
Baca SelengkapnyaPelaku wirausaha di Indonesia sudah harus matang dengan perencanaan bisnis yang akan dikembangkan.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca Selengkapnya