Meski Masih Rendah, Omzet Penjualan Kedai Makanan Mulai Naik
Merdeka.com - Momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini belum memberikan dampak besar terhadap dunia usaha. Utamanya di sektor makanan dan minuman (mamin) seperti kedai atau kafe rumahan.
Hal inilah yang dirasakan oleh Iwan Kurniawan. Pemilik Kedai Warung Emak ini mengaku selama Ramadan tahun ini belum cukup mendongkrak penjualan makanan dan minuman di tempatnya. Sekalipun ada kenaikan, masih jauh dari harapan.
Iwan mengatakan selama Ramadan omzet penjualan di tempatnya hanya naik sekitaran 20 persen. Kenaikan ini masih terbilang kecil. Karena jika dibandingkan bulan-bulan puasa sebelum pandemi, kenaikan bisa mencapai 80 persen bahkan 100 persen.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Dimana jajanan kekinian dijual? Jajan-jajan itu dijual mulai di pinggir jalan sampai di sebuah restoran yang mewah.
-
Apa tren penting dalam pemasaran Ramadan? Tren penting termasuk penggunaan Generative AI, personalisasi pengalaman, dan peningkatan konten yang disesuaikan. Pemasar harus memanfaatkan tren ini untuk mencapai kesuksesan.
-
Kapan suasana Ramadan terasa di Pasar Kebayoran Lama? Menjelang bulan Ramadan 2024, sejumlah suasana khas puasa sudah mulai terasa. Di Pasar Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan misalnya. Para pedagang sudah mulai menjajakan bahan-bahan untuk menu takjil.
-
Kenapa pemasaran di Ramadan penting? Bulan Ramadan 2024 merupakan waktu penting bagi para pemasar dan pengiklan. Dalam suasana yang penuh semangat ini, pengguna internet memainkan peran kunci, sehingga menjadi momen yang tepat bagi merek untuk terhubung dengan konsumen secara digital.
"Kenaikan sih ada, tetapi tidak seperti tahun-tahun sebelum terdampak Covid-19," ujarnya kepada Merdeka.com, Senin (10/5).
Dia menambahkan kebijakan pemerintah dalam larangan mudik lebaran tahun ini juga tidak memberikan efek besar. Hal ini tercermin dari masih sepinya jumlah kunjungan. "Tidak berpengaruh sama sekali," imbuhnya.
Seperti diketahui, kebijakan larangan mudik lebaran tahun diharapkan bisa mendorong sektor-sektor ritel dan wisata lokal. Dengan demikian, dapat mendorong perekonomian daerah.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaGula merupakan bahan baku utama bagi industri minuman Indonesia. Sehingga, dengan naiknya harga gula dunia membuat pelaku usaha terbebani.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPrevalensi pekerjaan kelas menengah mengalami penurunan dari 14 menjadi 9 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Biro Statistik Tenaga Kerja di Amerika Serikat (AS), biaya makan di restoran cepat saji meningkat lebih cepat dibandingkan biaya makan di rumah.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.
Baca SelengkapnyaPenjualan AC belum mengalami peningkatan, meskipun cuaca tengah panas-panasnya akibat musim kemarau dan fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca Selengkapnya