Pasca longsor, Freeport akan kembali beroperasi besok

Merdeka.com - Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B Soetjipto menyatakan open pit (tambang terbuka) tambang emas di Papua itu direncanakan sudah akan mulai berproduksi besok.

"Dalam 2 atau 3 hari ini kita akan mulai produksi tapi tidak mencapai 140.000 ton," ujar Rozik di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (29/5).

Menurut Rozik untuk mencapai kapasitas normal membutuhkan waktu. Dia juga menyatakan perusahaan yang dipimpinya sebenarnya tidak dilarang untuk berproduksi.

Rozik menafsirkan larangan pemerintah itu hanya untuk tambang bawah tanah, sedangkan tambang terbuka masih tetap berjalan.

"Dari awal tambang nggak dilarang. Termasuk mill, service mining bisa mulai. Pertimbangannya bukan izin tapi suasana," pungkas dia.

Seperti diketahui, pasca runtuhnya lokasi tambah bawah tanah Freeport, pemerintah menginstruksikan untuk menghentikan sementara operasional tambang agar tidak mengganggu proses evakuasi korban. Tercatat 28 orang menjadi korban dalam peristiwa longsor ini.

PT Freeport Indonesia dalam menangani kecelakaan kerja di pusat pelatihan Big Gosan, Tembagapura, Papua, membuat proses produksi seluruh tambang berhenti. Rozik mengaku target produksi mereka tahun ini dipastikan meleset.

Perusahaan yang berpusat di Kota Phoenix, Amerika Serikat itu menargetkan tambang di Indonesia bisa menghasilkan 1,3 juta ton emas dan perak tahun ini.

"Produksi normal kami 220.000 ton per hari biji yang kita olah, kami belum memikirkan kapan produksi kembali, karena fokus pada penyelesaian masalah ini," ujarnya.

Rozik memaparkan, dari total produksi tersebut, 140.000 ton emas dan perak dihasilkan dari tambang terbuka, sementara 80.000 ton berasal dari tambang bawah tanah. (mdk/bmo)