Pasokan Minyak Dunia Diprediksi Naik Hingga 2 Tahun ke Depan
Merdeka.com - Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) memperkirakan persediaan minyak dunia akan meningkat selama dua tahun ke depan, dengan lebih banyak produksi minyak global daripada konsumsi. Sebagian akibatnya, harga minyak mentah akan terus turun dalam laporan Prospek Energi Jangka Pendek (STEO) Januari.
Laporan tersebut memperkirakan bahwa produksi global bahan bakar cair akan mencapai rata-rata 102,8 juta barel per hari pada 2024, naik dari 100 juta barel per hari pada 2022, didorong oleh pertumbuhan besar dalam produksi non-OPEC.
Namun, ketidakpastian pasokan minyak Rusia akan tetap ada, terutama pada awal 2023, menurut laporan tersebut, memperkirakan konsumsi global bahan bakar cair akan meningkat dari rata-rata 99,4 juta barel per hari pada 2022 menjadi 102,2 juta barel per hari pada 2024.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa Pertamina menyiapkan stok minyak mentah? Di sektor pengolahan, PT Kilang Pertamina Internasional memastikan stok minyak mentah dengan volume 25,5 hari dan kapasitas pengolahan mencapai 908 ribu barrel per hari.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Dimana minyak bumi berasal? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
EIA mengatakan bahwa kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang kondisi ekonomi global serta pelonggaran pembatasan COVID-19 di China meningkatkan ketidakpastian dari hasil perkiraan permintaannya.
Adapun harga minyak mentah, harga minyak mentah Brent diperkirakan rata-rata USD83 per barel pada 2023, turun 18 persen dari 2022, dan terus turun menjadi USD78 per barel pada 2024 karena persediaan minyak global bertambah, menekan turun harga minyak mentah.
Harga bensin juga akan turun karena margin penyulingan grosir dan harga minyak mentah turun, kata laporan itu, memperkirakan margin penyulingan bensin AS turun 29 persen pada 2023 dan 14 persen pada 2024, menyebabkan harga bensin eceran rata-rata sekitar USD3,30 per galon pada 2023 dan USD3,10 per galon pada 2024.
Margin penyulingan AS untuk solar diperkirakan turun sebesar 20 persen pada 2023 dan sebesar 38 persen pada 2024. EIA memperkirakan harga solar eceran rata-rata sekitar USD4,20 per galon pada 2023, turun 16 persen dari 2022, dan terus turun pada 2024, rata-rata mendekati USD3,70 per galon.
Dalam perkiraan EIA, rata-rata harga spot gas alam Henry Hub sedikit kurang dari 5 dolar AS per juta unit termal Inggris (MMBtu) pada 2023, merosot hampir 25 persen dari tahun lalu, karena konsumsi domestik menurun dan ekspor gas alam cair (LNG) tetap relatif datar.
Pada 2024, harga gas alam akan kembali rata-rata sedikit di bawah USD5 per MMBtu, karena produksi gas alam kering melebihi peningkatan ekspor LNG yang dihasilkan dari peningkatan kapasitas ekspor LNG. Laporan tersebut memperkirakan produksi gas alam AS di wilayah Permian dan Haynesville akan meningkat dengan selesainya perluasan infrastruktur pipa pada 2023 dan 2024.
EIA juga memperkirakan bahwa pangsa pembangkit listrik AS dari batu bara akan turun dari 20 persen pada 2022 menjadi 18 persen pada 2023 dan 17 persen pada 2024. Sebagai kompensasi, pangsa pembangkit listrik tenaga surya dan angin skala utilitas gabungan akan melonjak dari 16 persen pada 2023 menjadi 18 persen pada 2024.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaRekor produksi minyak dan gas tersebut menjadi momentum yang sudah ditunggu-tunggu sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran produksi migas akan merosot.
Baca SelengkapnyaPerang antara Hamas versus Israel berpotensi menganggu stabilitas politik di kawasan Timur Tengah.
Baca Selengkapnya