Pemerintah beri Rp 50 juta ke tiap KK, perbaiki rumah rusak akibat gempa
Merdeka.com - Pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta kepada masing-masing kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat akibat bencana gempa bumi di Lombok.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, sejauh ini jumlah rumah akibat gempa berjumlah sekitar 78 ribu rumah. Dari jumlah tersebut sekitar 20 ribu rumah rusak parah.
"Rp 50 juta ini nanti akan dikirim dalam 5 tahap. Rp 10 juta tahap awal akan kita berikan untuk modal kerja membeli bahan bangunan untuk memperbaiki rumahnya," ungkapnya di Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (31/8).
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono mengatakan bantuan juga akan diberikan kepada keluarga yang rumahnya rusak sedang maupun ringan.
"Untuk rumah yang rusak sedang Rp 25 juta. Untuk yang rusak ringan Rp 10 juta. Itu BNPB yang atur. Yang sudah teridentifikasi itu sekitar 20 ribu rusak berat, tapi masih akan berlanjut," kata Basuki.
Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan perbaikan rumah. Pihaknya kini masih melakukan verifikasi jenis kerusakan rumah yang terdampak gempa.
"Paling kalau yang (rusak) sedang itu kerusakannya tidak struktural, ini lagi diverifikasi. Ini struktural apa tidak. Kalau struktural dirubuhkan. Kalau tidak kan tidak perlu dirubuhkan," imbuhnya.
Dia menegaskan bahwa rumah yang akan dibangun kembali harus lah rumah yang tahan gempa. Hal ini sebagai antisipasi jika terjadi gempa di waktu yang akan datang.
"Kalau pemerintah bantu, pemerintah punya syarat kamu harus bangun yang lebih baik. Daerahnya daerah gempa. Masa kalau ada orang bangun yang biasa-biasa saja masa saya harus diam. Nanti saya disalahkan juga. Sudah tahu itu salah kok saya diam," tegasnya.
Pihaknya pun telah menurunkan sekitar 400 insinyur plus mahasiswa yang direkrut khusua untuk membantu proses pembangunan rumah. Jumlah anggota tim bantuan, kata dia, masih akan terus bertambah, mengingat banyaknya rumah yang harus diperbaiki.
"Bangun rumah tadi. Yang mau dibangun itu 78 ribu, jadi 400 insinyur masih kurang. Makanya harus ada juga mahasiswa kita rekrut. Kita bentuk tim, satu tim 9 orang. Harus ada TNI untuk mengomando pembersihan, harus ada mahasiswa, insinyur yang sudah tahu bikin rumah. 1 tim paling bisa mengawasi 100-150 rumah. Kalau 78 ribu butuh berapa? Kan butuh banyak lagi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan bakal menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaWarga yang tidak masuk kualifikasi bantuan dari BNPB, mendapat bantuan Rp500 ribu.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca SelengkapnyaGempabumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang daratan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaPemerintah dalam tanggap darurat penanganan korban banjir bandang di Rua Ternate, Maluku Utara memberikan jaminan kebutuhan dasar
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melanjutkan program bedah rumah tak layak huni melalui skema gotong royong banyak pihak.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini BPBD Jabar masih melakukan identifikasi tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa.
Baca Selengkapnya