Pengamat Bantah Tiket Pesawat Mahal Biang Kerok Pariwisata Lesu
Merdeka.com - Mahalnya tiket pesawat dituding sebagai dalang lesunya sektor pariwisata di Tanah Air. Jumlah wisatawan dan okupansi atau tingkat hunian hotel yang menurun dianggap sebagai dampak mahalnya tarif transportasi udara.
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai menurunnya kinerja sektor pariwisata tidak sepenuhnya menjadi kesalahan maskapai yang menaikkan harga tiketnya. Ada hal lain yang juga turut mendorong anjloknya jumlah wisatawan dan okupansi hotel.
"Hotel mengeluh, turis mengeluh. Itu karena tidak bisa mengurusnya. Kita sudah 5.0, mereka masih 1.0. Kenapa pariwisata kurang? Ya itu karena Menteri Pariwisata tidak bisa mengurus sektor pariwisata kan. Jangan salahkan airline," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/6).
-
Kenapa harga tiket pesawat bisa murah? Melansir laman Traveloka, seorang ahli travel sekaligus editor di Map Happy, Erica Ho mengatakan membayar dengan mata uang lokal untuk membeli tiket pesawat bisa membuatmu lebih berhemat.
-
Bagaimana tiket.com mendorong pertumbuhan pariwisata? 'Melalui pemaparan hasil riset, kami berharap ini dapat menjadi bukti nyata komitmen antara tiket.com bersama Kemenparekraf RI untuk mendorong sektor pariwisata,' tutup Gaery.
-
Kenapa tiket pesawat Lufthansa Airlines mahal? Jika Anda melakukan perjalanan bolak-balik dengan Lufthansa dari New York ke Hong Kong, biayanya USD 43.000 atau Rp652 juta (kurs Rp 15.165), jika Anda bepergian dengan kelas satu.
-
Dimana tempat cari tiket pesawat murah? 'Platform ini memungkinkan Anda melacak tren harga dan mengatur peringatan untuk rute pilihan Anda. Dengan memantau harga selama beberapa minggu, Anda dapat mengidentifikasi waktu terbaik untuk memesan dan memaksimalkan penghematan Anda,' ucap pramugari itu.
-
Dimana bisa dapat tiket pesawat murah? Memilih mendarat di bandara alternatif bisa membuatmu menemukan harga tiket pesawat yang lebih murah.
-
Kenapa harga tiket pesawat Nataru mahal? Mengingat, harga tiket moda angkutan udara tersebut masih lebih mahal dibandingkan transportasi umum lainnya.
Dia menyebutkan saat ini kemajuan teknologi kian pesat. Hotel atau penginapan harus mengikutinya, sebab, masyarakat zaman sekarang lebih senang memesan hotel dengan cara praktis melalui aplikasi online travel agent (OTA).
Menurutnya, pengelola hotel masih banyak yang ketinggalan zaman. Di saat mayoritas turis memesan hotel dan penginapan melalui OTA, mereka masih menjalankan bisnisnya secara manual. Sementara, jumlah hotel itu sendiri semakin banyak.
Selain itu, dia mengungkapkan masih banyak infrastruktur penunjang pariwisata yang belum menunjang sehingga harus dilakukan perbaikan. Misalnya jalan untuk masuk menuju lokasi wisata.
Dalam kesempatan serupa, Pengamat Penerbangan, Chappy Hakim mengatakan lesunya industri pariwisata saat ini memang berkaitan dengan mahalnya tiket pesawat. Namun, andilnya tidak besar.
"Ada hubungannya tapi tidak bisa dikatakan hubungannya menjadi gara-gara turunnya jumlah penumpang bikin inflasi naik dan hotel turun," ujarnya.
Jika pariwisata menurun, disarankan agar mencari strategi lain untuk menggaet wisatawan. Kenaikan tarif tiket pesawat tidak dapat dihindari karena baik avtur maupun biaya operasi lainnya yang juga terus naik. Sehingga, maskapai harus melakukan penyesuaian harga tiket agar tetap bisa beroperasi.
"Dilihat lagi tiket mahal itu karena dia berhadapan dengan harga avtur naik yang relatif bersamaan dengan kurs dolar AS yang naik. Bukan semata karena turunnya jumlah penumpang yang gunakan pesawat," ujarnya.
Kedua hal tersebut membuat maskapai mau tidak mau menaikkan tarif tiketnya agar tidak bangkrut. Oleh karenanya, seharusnya turis bisa menyesuaikan diri dengan menggunakan moda transportasi lain yang tarifnya lebih terjangkau.
"Karena tiket pesawat kan mahal tapi mahalnya buat bayar kecepatan, kalau ke Bandung pakai jalur darat membutuhkan waktu 6 jam untuk sampai, kalau pesawat jadi setengah jam," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyebut harga avtur memegang peranan sebesar 39,5 persen terhadap harga tiket pesawat udara.
Baca SelengkapnyaDesember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.
Baca SelengkapnyaBiaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaHarga tiket pesawat jadi sorotan belakangan ini. Tak sedikit masyarakat yang menganggap harga tiket pesawat terlampau mahal.
Baca SelengkapnyaPolemik mahalnya tiket pesawat domestik Indonesia masih menjadi topik hangat publik.
Baca SelengkapnyaHal ini sebagai salah satu upaya mengejar target realisasi pergerakan wisatawan domestik.
Baca SelengkapnyaTerkait rencana pengenaan iuran melalui tiket pesawat, saat ini masih dalam tahap kajian awal.
Baca SelengkapnyaBesaran pengaruh harga avtur terhadap tiket pesawat bekisar 20 sampai 30 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga avtur dunia.
Baca SelengkapnyaBPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini, angka kunjungan wisman Singapura ke Kepri menunjukkan tren penurunan cukup drastis imbas tiket kapal feri mahal.
Baca SelengkapnyaTantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah adanya digitalisasi dalam pemasaran dengan adanya layanan pembelian tiket secara online.
Baca Selengkapnya