Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat: Rekayasa pembicaraan Rini-Sofyan Basir perburuk iklim investasi Indonesia

Pengamat: Rekayasa pembicaraan Rini-Sofyan Basir perburuk iklim investasi Indonesia Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Pengamat Ekonomi Energi UGM dan Mantan Anggota Tim Anti Mafia Migas, Fahmy Radhi angkat suara terkait bocornya pembicaraan telepon antara menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PLN Sofian Bashir.

Menurutnya, rekaman pembicaraan setahun lalu, yang konon diedit, mengesankan ada pembicaraan bagi-bagi fee. Terlebih di pembicaraan tersebut juga menyebut Ari Soemarno, kakak kandung Rini Soemarno.

Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN, rekaman itu direkayasa, yang mengesankan adanya bagi-bagi fee proyek. Padahal, pembicaraan itu merupakan laporan Sofyan Bashir kepada atasannya Rini Soemarno terkait progres perundingan pembagian saham Proyek LNG Receiving Terminal di Serang Banten, yang diinisiasi PT Bumi Sarana Migas (BSM).

"Sangat diragukan bahwa antara Rini dan Sofian terlibat bagi-bagi fee proyek. Alasannya, berdasarkan track record keduanya sangat profesional dan tidak pernah terindikasi tindak pidana suap-menyuap. Sebagai profesional, keduanya juga sangat memegang teguh prinsip-prinsip good governance," kata Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/4).

Menurutnya, Rini sebelumnya profesional andal yang menyelamatkan Astra International dari kebangkrutan. Sedangkan Sofian Bashir, banker bertangan dingin, yang ikut membesarkan Bank Bukopin dan Bank BRI

"Dengan track record semacam itu amat mustahil keduanya melakukan suap menyuap fee proyek," tegasnya.

Dalam pandangan dia, rekaman itu sengaja direkayasa seolah bagi-bagi fee. Padahal yang benar adalah tawar menawar persentase saham PT BSM untuk PLN dan Pertamina sebagai risk taker, pembeli gas dihasilkan PT BSM. "Ada indikasi bahwa rekaman itu hasil rekayasa dengan tujuan menyerang pembantu presiden untuk menjatuhkan Jokowi sehingga ada justifikasi Jokowi diganti pada 2019."

Selain dampak politik itu, rekayasa rekaman itu berpotensi memperburuk iklim investasi di indonesia. Investor akan mengurungkan niatnya untuk berinvestasi di Indonesia lantaran praktik pembagian fee masih marak di Indonesia. Kaburnya para investor itu tidak hanya akan menghambat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pembukaan lapangan pekerjaan di Indonesia.

"Oleh karena itu, siapa pun perekayasa dan apa pun tujuannya, harus berpikir ulang kalau rekayasa rekaman itu berpotensi mencederai pembangunan ekonomi, utamanya memperburuk iklim investasi di Indonesia. Jangan sampai rekayasa yang bertujuan menjatuhkan Presiden, sekaligus memporak-porandakan perekonomian Indonesia. Ujung-ujungnya akan mencederai kesejahteraan rakyat Indonesia."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Perantara Uang Korupsi BTS Kominfo ke BPK, Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara
Jadi Perantara Uang Korupsi BTS Kominfo ke BPK, Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara

Jaksa menilai terdakwa Sadikin Rusli terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Dapat Curhatan Investor: Penegakan Hukum dan Birokrasi Rusak, Kalau Enggak Suap Enggak Jalan
Mahfud MD Dapat Curhatan Investor: Penegakan Hukum dan Birokrasi Rusak, Kalau Enggak Suap Enggak Jalan

Mahfud menyebut penegakan hukum kerap dilakukan sembunyi-sembunyi alias slintutan.

Baca Selengkapnya
Jejak Dua Selebriti Cantik di Kasus Dugaan Suap Mantan Sekretaris MA
Jejak Dua Selebriti Cantik di Kasus Dugaan Suap Mantan Sekretaris MA

Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, Windy Idol dan Riris Riska dicecar soal penggunaan uang hasil suap pengurusan perkara di MA oleh Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya
Manajer Keuangan PT RBT Buka-bukaan di Sidang Korupsi Timah, Kirim Puluhan Juta ke Harvey Moeis untuk Biaya Rapat dan Hiburan
Manajer Keuangan PT RBT Buka-bukaan di Sidang Korupsi Timah, Kirim Puluhan Juta ke Harvey Moeis untuk Biaya Rapat dan Hiburan

Harvey didakwa menerima uang Rp420 miliar bersama Manajer PT Quantum Skyline Exchange (QSE) Helena Lim.

Baca Selengkapnya
Bantah Kecolongan Kasus Suap Hakim Ronald Tannur, KY:  Cuma Agak Bombastis yang Hari Ini
Bantah Kecolongan Kasus Suap Hakim Ronald Tannur, KY: Cuma Agak Bombastis yang Hari Ini

KY juga akan menelusuri kemungkinan ada hakim-hakim lain yang terlibat dalam skandal suap Zarof.

Baca Selengkapnya
Jadi Perantara Uang Korupsi BTS Kominfo ke BPK, Sadikin Rusli Divonis 2,5 Tahun Penjara
Jadi Perantara Uang Korupsi BTS Kominfo ke BPK, Sadikin Rusli Divonis 2,5 Tahun Penjara

Majelis hakim menjatuhkan vonis hukuman 2,5 tahun penjara terhadap Sadikin Rusli.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Galak Rieke 'Oneng' Skak Bos Taspen di DPR, Tarik Urat Cecar Investasi Fiktif Rp1 Triliun
VIDEO: Galak Rieke 'Oneng' Skak Bos Taspen di DPR, Tarik Urat Cecar Investasi Fiktif Rp1 Triliun

Rieke Diah Pitaloka alias Oneng tajam menyoroti adanya dugaan investasi fiktif pada PT Taspen sebesar Rp1 Triliun

Baca Selengkapnya
Kronologi Upaya Suap Hakim MA untuk Bebaskan Ronald Tannur
Kronologi Upaya Suap Hakim MA untuk Bebaskan Ronald Tannur

Penyidik melakukan pengembangan setelah menangkap tiga hakim dari Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Baca Selengkapnya
Dieksekusi, 2 Pegawai KPK Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan
Dieksekusi, 2 Pegawai KPK Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan

Eksekusi dua pegawai tersebut menindak lanjuti putusan dari Dewas KPK.

Baca Selengkapnya
Baca Pleidoi, Terdakwa Kasus Suap Basarnas Roni Aidil Kutip Perkataan Rasullullah
Baca Pleidoi, Terdakwa Kasus Suap Basarnas Roni Aidil Kutip Perkataan Rasullullah

Roni dan Eks Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi diketahui kenal pertama kali saat ia masih berada di salah satu tim engineering pesawat.

Baca Selengkapnya
Diperiksa Dua Hari Berturut-turut, Windy Idol Dicecar soal Kedekatannya dengan Hasbi Hasan
Diperiksa Dua Hari Berturut-turut, Windy Idol Dicecar soal Kedekatannya dengan Hasbi Hasan

Windy dicecar soal kedekatannya dengan Sekretaris nonaktif Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya
Haji Isam Tegaskan Tak Terkait Kasus Suap Gubernur Kalsel Sahbirin Noor
Haji Isam Tegaskan Tak Terkait Kasus Suap Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Diketahui, Sahbirin Noor sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Selengkapnya