Pengusaha UMKM Kuliner Manfaatkan Inovasi Digital di Era Transisi New Normal
Merdeka.com - Menyambut era baru atau new normal di tengah pandemi ini, semua sektor diminta bersiap untuk terus bergerak, tak terkecuali pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Beberapa hal penting harus menjadi perhatian khusus sebagai strategi adaptasi, baik itu kebersihan produk maupun inovasi cara berjualan.
Platform solusi bisnis di Indonesia, Youtap mengaku siap mendukung bisnis UMKM dengan menghadirkan platform solusi bisnis yang di back-up oleh teknologi termutakhir. Di antaranya platform proses penerimaan transaksi non- tunai e-money dengan skala real-time, digital banking, dan platform point-of-sale untuk pertumbuhan cepat pasar.
CEO Youtap Indonesia, Herman Suharto menjelaskan berbagai solusi bisnis yang dihadirkan oleh Youtap Indonesia untuk para merchantnya meliputi proses transaksi dan metode pembayaran non-tunai, laporan dan pembukuan, analisa penjualan, pengelolaan inventori, serta berbagai manfaat dan solusi bisnis lainnya.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa digitalisasi penting bagi UMKM naik kelas? Bagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level. Bersaing dengan pebisnis dari daerah bahkan negara lain untuk berebut pasar yang lebih luas, dunia.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
"Aplikasi Youtap dirancang sedemikian rupa agar para pedagang dari berbagai rentang usia dapat dengan mudah menggunakannya. Seperti yang dialami oleh Bunda Entuy, meski usia sudah tak lagi muda, Bunda Entuy dapat dengan mudah menggunakan aplikasi Youtap untuk mengelola operasional usahanya. Dalam masa new normal seperti sekarang," kata Herman dikutip keterangannya di Jakarta, Jumat (17/7).
Selain transaksi pembayaran yang lebih higienis, pengelolaan yang akurat dan praktis kian menjadi realita baru bagi semua orang dalam berdagang.
"Kami berharap akan ada banyak lagi UMKM yang mengambil #LangkahDigital seperti Bunda Entuy, agar dapat bertahan selama masa-masa penuh tantangan ini," kata Herman.
Dia menceritakan, Tus Muliati (63), memiliki raga tua namun semangat muda. Meski usia sudah menginjak kepala 6, wanita yang akrab disapa dengan Bunda Entuy ini terus semangat mengais usaha meskipun di tengah pandemi Covid-19 ini.
Penjual makanan di food court sekitar GOR BIMA Cirebon ini tak menyerah dan terus beradaptasi dengan mencoba hal baru supaya dagangannya tetap laku. Awalnya dia menjual makanan siap santap di etalasenya. Namun karena adanya pandemi, pedagang ini beralih dari menjual makanan siap saji di warungnya menjadi pelayanan pesanan nasi box dari kantor ke kantor agar terhindar dari kontaminasi yang mungkin bisa mencemarkan makanan.
Bunda Entuy sendiri sudah menjalankan bisnisnya di bidang makanan dan minuman sejak kelahiran anak pertamanya. Beragam usaha makanan sudah dijajal mulai dari berjualan bahan makanan (bawang goreng, bumbu matang, cabe iris dan sambal goreng) hingga makanan jadi seperti mpek-mpek dan batagor.
Indikator Kelancaran Bisnis
Salah satu indikator kelancaran bisnis pedagang di masa sekarang adalah cerdas dalam mengelola operasional bisnisnya, tak terkecuali dalam melakukan perhitungan bisnis dengan benar dan praktis. Sehingga demi kelancaran bisnis, sudah tentu penting sekali bagi para pengusaha untuk melakukan pencatatan dari hasil penjualannya. Namun demikian, Bunda Entuy mengaku tidak pernah menghitung secara pasti untung rugi dalam berjualan karena tidak pernah melakukan pencatatan sama sekali selama 34 tahun berdagang. Bagi Bunda Entuy, yang terpenting berapapun penghasilan yang ia dapat bisa untuk membiayai kehidupan keluarganya.
"Dari dulu, Bunda nggak pakai aturan ataupun catatan untuk mengelola bisnis. Fokus utama adalah bagaimana cara agar bisa mencapai target anak-anak tidak putus sekolah dan tetap hidup sehat. Jadi setiap ada pemasukan, langsung bunda gunakan. Apa yang ada pun Bunda jalani. Karena prinsip hidup Bunda ada dua yang jadi pegangan hidup, yang pertama Bismillah, dan yang kedua niat suci langkah pasti segalanya atas izin-Nya."
Hingga akhirnya dia mengenal teknologi bernama Youtap Indonesia pada awal 2020. Diakui Bunda Entuy, awal mula dirinya mengenal Youtap adalah dari kerabat anaknya yang memiliki hubungan yang cukup dekat dengan dirinya. Semenjak saat itu Bunda Entuy mulai merasakan pemanfaatan teknologi yang sangat besar saat dia mulai belajar menggunakan teknologi tersebut.
Kemudahan yang Bunda Entuy rasakan pun turut dikenalkan kepada sesama pedagang di food court shelter Bima. Ia mengatakan, penting agar para pemilik usaha secara perlahan bisa paham mengembangkan bisnis dengan langkah digital.
Harapan Bunda terhadap bisnis yang dia jalankan pun tidak berlebihan. Menurutnya, dengan adanya Youtap, peluang dan pintu berbisnis menjadi terbuka lebar. Dia pun ingin terus menanamkan kebaikan bagi setiap orang agar tidak lelah untuk berbagi, termasuk berbagi mengajarkan teknologi digital ini ke sesama pedagang.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaPara pengusaha UKM wajib aktif dalam suatu komunitas guna memperlancar ekspor.
Baca SelengkapnyaKemenkop UKM meminta agar Kementerian Perdagangan mempercepat revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50/2020.
Baca SelengkapnyaGanjar mendorong para pelaku usaha memiliki koperasi untuk menyelesaikan permasalahan perdagangan.
Baca SelengkapnyaJika UMKM tidak bisa mengalahkan produk luar negeri karena dijual dengan harga terlalu murah, UMKM bisa meningkatkan kualitas dan keunikan.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaPemerintah memastikan bahwa TikTok Shop tidak merugikan pelaku UMKM di tanah air.
Baca SelengkapnyaPengaturan penjualan di social commerce merupakan bentuk perlindungan kepada produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaDalam pengembangan UMKM, langkah ini tidak semata-mata merupakan langkah yang harus diambil oleh Pemerintah dan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Baca SelengkapnyaTeten menjelaskan, revisi Permendag tersebut saat ini tengah di bahas di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Gus Ipul, riset juga perlu dilakukan agar para pelaku IKM dan UMKM dapat mengetahui kebutuhan pasar.
Baca Selengkapnya