Per 31 Maret, defisit APBN 2017 Rp 104,9 triliun
Merdeka.com - Per 31 Maret lalu, defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), mencapai Rp 104,9 triliun atau setara 0,77 persen dari Produk Domestik Bruto. Itu lebih kecil ketimbang defisit anggaran sepanjang kuartal pertama tahun lalu yang sekitar Rp 143,4 triliun atau 1,13 persen PDB.
Demikian dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Senin (17/4). "Di mana, pembiayaannya Rp 187,9 triliun, lebih kecil ketimbang tahun lalu Rp 200,2 triliun," katanya.
"Secara total, kami memiliki kelebihan pembiayaan Rp 82,9 triliun."
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
-
Kenapa tabungan orang kaya lebih besar dari APBN 2023? Jumlah tabungan orang kaya tersebut lebih banyak dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 yang dipatok sebesar Rp3.061 triliun.
Dia menguraikan, pendapatan negara mencapai Rp 295,1 triliun atau 16,9 persen dari target dalam APBN 2017. Terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 237,7 triliun atau 15,9 persen. Kemudian, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 57,4 triliun atau 22,9 persen.
Adapun belanja negara sudah mencapai Rp 400 triliun atau 19,2 persen. Perinciannya, belanja kementerian dan lembaga Rp 92,4 triliun atau 12,1 persen. Lalu, belanja nonkementerian dan lembaga Rp 112 triliun.
"Transfer ke daerah sudah Rp 105, 2 triliun."
Selain itu, Menteri Sri Mulyani juga mengungkapkan, sepanjang kuartal pertama tahun ini, inflasi bercokol di level 3,6 persen. Itu masih di bawah target pemerintah 4 persen tahun ini.
Kemudian, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan 5,2 persen. Sedikit di bawah asumsi pemerintah 5,3 persen.
Nilai tukar Rp 13.348 per USD. Lebih tinggi ketimbang asumsi Rp 13.300 per USD. Harga minyak USD 51 per barel, lebih tinggi ketimbang asumsi USD 45 per barel.
Lalu, lifting minyak dan gas masing-masing 815 ribu barel dan 1.181 barel setara minyak per hari.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
APBN pada bulan Oktober mengalami defisit Rp700 miliar atau 0,003 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaKendati begitu, angka ini masih lebih kecil dibandingkan dengan pagu defisit APBN 2024.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaAPBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca Selengkapnya